5 Prediksi Tren E-Commerce Indonesia di Tahun 2017 Yang Wajib Anda Tahu

Advertisement-Scroll to Continue

Menurut sebuah artikel di situs Techcrunch, pada tahun 2020 nanti e-commerce Indonesia diprediksi akan bernilai sebesar $ 130 milyar. Sebuah angka yang fantastis! Prediksi ini tidak sembarangan, mengingat pertumbuhan e-commerce di Indonesia mencapai angkat 50% per tahun, ditambah lagi jumlah pengguna smartphone yang terus meningkat, serta persaingan para pemain di sektor industri #e-commerce membuatnya semakin menarik untuk dipantau pada tahun 2017 ini.

Indonesia memiliki karakteristik pasar yang unik, industri e-commerce harus terus melakukan inovasi, baik dari sisi teknologi, logistik, dan aspek lainnya. Anda yang berkecimpung di dunia e-commerce pasti akan menghadapi berbagai isu dan juga diskusi mengenai online shopping di Indonesia.

Nah, berikut ini saya rangkum 5 prediksi mengenai tren e-commerce Indonesia di tahun 2017:

1. Layanan Pengiriman SUPER Cepat

Proses pengiriman yang lama dan sering terlambat adalah masalah klasik yang sampai sekarang masih menjadi isu dan sering menjadi bahan pertimbangan untuk berbelanja online. Hal ini sudah berusaha diantisipasi oleh para pelaku e-commerce di Indonesia. Misalnya Tokopedia dan Bukalapak yang bekerjasama dengan Go-Jek untuk membantu pengiriman cepat pada hari yang sama, dan Lazada yang memberikan layanan LEX (Lazada Express).

Nah, di tahun 2017 ini diprediksi bahwa para pelaku e-commerce akan semakin fokus dalam peningkatan layanan pengiriman super cepat. Nantinya akan banyak inovasi yang dilakukan untuk membuat proses pengiriman barang menjadi lebih cepat dan efisien. Hal ini bisa kita lihat dari munculnya beberapa pemain logistik yang berbasis aplikasi seperti Etobee dan Deliveree yang memberikan kesempatan pada para pelaku e-commerce dalam meningkatkan layanan pengiriman saat ini.

Selain itu, ada juga jasa pengambilan barang yang ditawarkan oleh PopBox yang akan membuat pilihan pengiriman barang e-commerce di Indonesia semakin banyak. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan layanan pengiriman super cepat ini.

2. Komunikasi Memanfaatkan Aplikasi Chat

Semua bisnis e-commerce seharusnya memiliki divisi Customer Service yang bertugas untuk menangani berbagai pertanyaan dan komplain dari pelanggan mereka. Untuk menjaga kepuasan para “Raja”, tentunya layanan komunikasi langsung dibutuhkan untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar produk, sistem pembayaran, dan masalah pengiriman barang. Divisi ini harus siap 24/ 7.

Beberapa raksasa internet menyediakan aplikasi chat bagi para penggunanya, diantaranya adalah Google dengan Google Allo, Facebook dengan Facebook Messenger, serta Twitter dengan Twitter Bots. Aplikasi chat tersebut akan sangat membantu masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi saat belanja online.

Tren penggunaan aplikasi chat untuk e-commerce ini akan terus berlanjut, mengingat pelaku pengguna internet di Indonesia yang sangat banyak menghabiskan waktu di media sosial seperti Twitter, dan Facebook.

Hal inilah yang kemudian akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi e-commerce untuk meningkatkan pelayanan mereka dengan berinteraksi ke pelanggan menggunakan platform chatting.

3. Mengoptimalkan Smartphone

Menurut Ade Wahyudi, Managing Director Katadata, yang ditulis dalam sebuah artikel di media Tempo, pada tahun 2018 nanti akan ada lebih dari 100 juta orang di Indonesia yang menggunakan smartphone secara aktif. Dengan jumlah pengguna smartphone sebesar itu, Indonesia akan menjadi salah satu negara pengguna telepon pintar terbesar di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika.

Transaksi via PC pada tahun 2016 masih lebih banyak dibandingkan dengan transaksi via smartphone, yaitu 21,14 juta transaksi (PC) berbanding 12,82 juta transaksi (smartphone). Diprediksi, sejak Januari 2017 dan seterusnya jumlah transaksi via smartphone akan lebih banyak ketimbang transaksi via PC.

Ilustrasi via iPrice

Penggunaan smartphone smartphone yang begitu tinggi di Indonesia menjadi peluang besar bagi sektor e-commerce untuk memaksimalkan aplikasi mobile mereka. Melalui aplikasi mobile, para pelaku e-commerce dapat mengoptimalkan UI & UX sampai promosi ekslusif bagi para pengguna aplikasi mereka.

4. Mengadakan Program Customer Loyaltity

Menurut sebuah artikel di situs Purenet.co.uk, sebanyak 49% pelanggan yang melakukan transaksi online rela mengganti merk demi untuk mendapatkan kupon. Para pelaku e-commerce sebenarnya sudah cukup banyak mengeluarkan kupon khusus untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan mereka. Selain itu, pelaku e-commerce juga memanfaatkan platform price comparison & coupons untuk meningkatkan visitor dan penjualan mereka.

Ilustrasi via iPrice

Nah, di tahun 2017 ini diprediksi bahwa pelaku e-commerce akan semakin sering memberikan penawaran-penawaran kepada pelanggan mereka. Misalnya memberikan kupon diskon belanja untuk menarik lebih banyak visitor ke situs mereka. Kupon eksklusif di hari-hari besar dan juga perayaan keagaman, serta pemberian kupon khusus untuk para pengguna aplikasi mobile akan semakin banyak ditemukan di tahun 2017.

5. Opsi Pembayaran Akan Lebih Banyak

Metode pembayaran adalah salah satu hal penting yang sering menjadi bahan pertimbangan bagi pelanggan untuk bertransaksi online. Berbeda dengan kustomer di luar negeri yang kebanyakan sudah menggunakan metode pembayaran via kartu kredit (CC) dan Paypal, kustomer di Indonesia masih lebih memilih metode pembayaran via ATM dan opsi Cash on Delivery (COD).

Hal ini sejalan dengan data yang dikemukakan oleh situs Wall Street Journal (WSJ) yang menyebutkan bahwa sebenarnya tantangan terbesar dalam dunia e-commerce Indonesia adalah rendahnya penetrasi kartu kredit dan debit. Itulah sebabnya beberapa e-commerce seperti Bukalapak dan Lazada memberikan opsi pembayaran via transfer ATM dan Cash on Delivery (COD).

Ilustrasi via iPrice

Tahun 2017 ini diprediksi bahwa para pelaku e-commerce akan memberikan alternatif sistem pembayaran yang semakin memudahkan para pelanggannya. Munculnya eWallet yang ditawarkan oleh perusahaan telekomunikasi dan beberapa startup yang mirip Paypal seperti, iPaymu, dan PonselPay, akan membuka kesempatan lebih besar bagi pelaku e-commerce untuk menyediakan opsi pembayaran kepada pelanggan mereka.

Advertisement
Rio Brian

Rio Brian adalah content writer, editor, dan sekaligus co-admin di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar pada bisnis online, social media, dan blogging.

2 thoughts on “5 Prediksi Tren E-Commerce Indonesia di Tahun 2017 Yang Wajib Anda Tahu”

  1. iya kak, mungkin di tahun ini persaingan toko online akan semakin ramai dan juga perkembangan online marketing akan jauh lebih luas dan dapat menyasar ke masyarakat awan yang mungkin dapat memasrakan produk atua industrinya jauh lebih baik tepat dan efisien..

    Reply
  2. gan infonya keren banget, sangat mengena dan itu strategi yang jitu, saya baru berkecimpung sedang belajar nih semoga bisa di bantu. terimakasih

    Reply

Leave a Comment