Mi Hotplate ~ Peluang Kemitraan Bisnis Kuliner Resto Mie “Piring Panas”

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Tribunnews.com
Image dari Tribunnews.com

Siapa sih yang tak tahu mie. Jenis makanan ini memang sudah sangat populer di seantero jagat raya termasuk di Indonesia. Tak hanya kalangan atas, panganan berbahan dasar tepung ini juga sering dinikmati oleh kalangan warga bawah. Berbagai jenis olahan mie ini pun telah hadir dengan berbagai variasi dan bisa dengan mudah kita jumpai. Maka sebagai menu makanan umum dan favorit masyarakat, mie akan selalu memiliki peminat dan pasarnya tersendiri.

Dari sinilah kemudian PT Miho Sukses Abdi tak ragu untuk membangun bisnis sajian mie sejak tahun 1997 hingga sekarang. Namun mie yang dihadirkan PT Miho Sukses Abdi ini adalah jenis mie yang berbeda. Mereka menamakan mie-nya yaitu Mi Hotplate. Lalu seperti apakah usaha dari PT Miho ini dan kemitraan seperti apakah yang ditawarkannya? Berikut ulasannya.

Menu Sajian Mi Hotplate

PT Miho Sukses Abdi sendiri adalah salah satu pengelola resto kuliner Mi Hotplate yang sudah cukup lama berdiri. Dengan brand resto Mi Hotplate Singapore, Miho Sukses Abadi kini telah banyak dikenal oleh publik. Miho sendiri memiliki beberapa menu sajian dengan menu utamanya yaitu olahan mi di piring panas. Beberapa menu dari Miho antara lain Miho Beef Gung Pao, Miho Blackpepper, Miho Seafood Szechuan dan sebagainya.

Selain menu olahan mie, Miho juga telah berhasil mempopulerkan sajian kuliner lain dengan sebuah brand tertentu. Salah satu brand kuliner lain yang dimiliki Miho tersebut adalah Meal Box Tepanyaki yang menjajakan aneka menu nasi sejenis bento seperti beef teriyaki, chicken katsu FR, omurice beef, nasi empal udang dan sebagainya.

Artikel lain: Mie Ayam Grobakan ~ Peluang Usaha Kuliner Favorit

Tawaran Kemitraan PT Miho Sukses Abdi

Dalam kemitraan yang ditawarkan, ada dua jenis paket #investasi yaitu paket senilai Rp 300 juta untuk membuka gerai resto Hot Plate Singapore dan paket senilai Rp 375 juta untuk gerai resto Mi Hot Plate Singapore & Meal Box. Dari kedua paket investasi ini mitra akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti kerjasama selama tiga tahun, biaya peralatan, bahan baku awal, deposit, pelatihan karyawan, seragam dan ongkos pembukaan gerai.

Perbedaan pada paket kedua hanya pada bahan baku awal saja lantaran menu yang disajikan yang lebih banyak. Kemitraan ini sendiri dibuka untuk umum oleh Miho sejak tahun 2015. Hingga sekarang kemitraan Miho telah menghasilkan 16 gerai yang tersebar di Surabaya, Jakarta, Bali, Yogyakarta, Manado dan Bandung.

Perhitungan Usaha Kemitraan

Dengan kisaran harga Rp 25.000−Rp 40.000 per porsi, menurut Steven Kurniawan, Wakil Direktur PT Miho Sukses Abdi mitra bisa mendapatkan omset Rp 150 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya operasional seperti bahan baku, gaji karyawan, sewa tempat dan biaya lainnya, mitra bisa meraih keuntungan 30% atau sekitar Rp 33,5 juta per bulan.

Dengan demikian maka balik modal atau pencapaian BEP (Break Even Point) bisa diperoleh dalam jangka waktu sekitar 1,5 tahun hingga 2 tahun,” jelas Steven. Dalam kemitraan ini sendiri ada ketentuan yaitu untuk pengadaan beberapa bahan baku mitra diwajibkan membelinya dari pusat. Namun untuk bahan baku yang harus segar seperti sayuran, mitra bisa membeli dan menyediakannya sendiri.

Baca juga: Fendra Agoprilla Putra ~ Sarjana Cerdas yang Sukses Membangun Bisnis Mie Nyonyor

Mencermati Lokasi Usaha

Menanggapi tawaran #kemitraan oleh Miho, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia, Levita Supit, mengemukakan pendapatnya bahwa investasi di sektor kuliner olahan mie masih memiliki peluang besar karena pasarnya yang masih luas.

Walau demikian, Levita menyarankan agar mitra juga berhati-hati dalam memilih lokasi. Untuk sukses dalam kemitraan ini Levita menyarankan kepada para mitra untuk memperhatikan daerahnya masing-masing. Hal ini disebabkan masing-masing daerah punya olahan mi khas tersendiri. Selain itu, mitra juga harus paham bahwa persaingan dalam usaha mie ini sudah cukup besar.

Maka dari itu mitra harus melakukan survei berapa jumlah kompetitor dalam sektor ini yang ada di sekitar tempat Anda. Lokasi tempat usaha untuk bidang ini sendiri diutamakan berada di dalam mall atau food court dengan luas minimal 25 meter persegi (m²) dengan kebutuhan karyawan minimal 10 orang.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment