Membahas Arti Penting Founding Team Dalam Membangun Bisnis

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Hubspot.net
Image dari Hubspot.net

Dalam membangun sebuah bisnis, setiap pelakunya tentu mengidamkan sebuah kesuksesan yang manis sebagai akhir kisah usahanya. Dan yang pasti difahami adalah, mereka harus menempuh jalan yang panjang sebelum mencapai target tersebut. Salah satu step yang dirasa paling berat adalah ketika memulai usaha alias pada tahapan #startup bisnis. Mengawali segala sesuatu memang tidak mudah, dan untuk mempermudah hal tersebut kita perlu memberi perhatian lebih ketika membangun Founding Team.

Apa itu Founding Team? Founding Team secara sederhana dimaknai sebagai tim atau beberapa orang yang pertama kali berperan dalam perkembangan bisnis. Menurut seorang marketing strategist, Steve Blank,  mempunyai founding team yang tepat merupakan batu pijakan terbaik agar bisnis dapat berakselerasi dengan lebih baik.

Dan pada artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa aspek penting dalam sebuah founding team menurut Steve Blank. Bagi rekan-rekan yang mempunyai atau sedang akan membangun sebuah bisnis, artikel berikut ini sangat layak untuk Anda baca. Semoga bermanfaat.

1. Founder

Aspek dalam sebuah founder team yang pertama dan yang paling utama adalah adanya founder. Founder adalah seseorang atau bisa juga lebih dari satu orang yang pertama kali menelurkan ide tentang bisnis yang akan dibangun. Dari seorang founderlah akar bisnis mulai menjalar. Umumnya kita akan mulai membahas dari founder terlebih dahulu, karena nantinya baru dari sini akan berkembang ke aspek pengisi founding team yang lain.

Founder atau penyumbang ide adalah elemen dasar dari sebuah bisnis, namun yang harus difahami adalah menjadi seorang founder tidak lantas selalu menjadi orang nomor satu atau CEO dari bisnis tersebut nantinya. Bahkan dalam beberapa kasus, ada pula founder yang benar-benar hanya memberikan ide tanpa ikut dalam pengembangan ide bisnis tersebut setelahnya.

Artikel lain: 6 Pertanda Anda Harus Segera Memulai Bisnis Anda Sendiri

Dalam hal ini, jika kita tempatkan diri kita sebagai seorang founder, tugas membentuk founding team sebenarnya ada di pundak kita. Kita harus mencari pihak lain yang akan mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan dalam bisnis tersebut.

2. Tim Kerja

Setelah ada seorang founder yang membawa ide untuk dikembangkan, aspek kedua dalam meracik founding tim yang kedua adalah tim kerja. Dalam hal ini yang termasuk tim kerja adalah beberapa orang dengan tanggung jawab masing-masing dan tentunya termasuk founder.

Terkait jumlah orang yang dirasa pas dalam sebuah tim kerja, memang tidak ada jumlah pasti. Untuk setiap bisnis tentu bisa saja berbeda tergantung beberapa hal seperti jenis bisnis serta skala bisnis yang ingin dijalankan. Namun menurut Steve, angka 4 atau 5 orang dirasa sudah cukup baik jika dikaitkan dengan beberapa kebutuhan dasar sebuah bisnis awalan, seperti bagi kreatif, keuangan, humas, serta teknis.

Lebih lanjut, Steve menambahkan dalam penentuan kandidat tim kerja, ada 2 jenis pertanyaan untuk menyaring orang yang tepat. Pertanyaan pertama “apakah kita bisa menjalankan bisnis tanpa mereka?” dan pertanyaan kedua adalah “apakah kita bisa menemukan orang lain selain mereka?”, jika kandidat tersebut mendapat jawaban Ya dipertanyaan kedua brarti mereka kurang tepat masuk dalam tim kerja founding team. Mereka lebih pas untuk nantinya menjadi karyawan jika bisnis sudah berkembang. Namun jika kandidat mendapat jawaban Ya untuk pertanyaan pertama, maka kita bisa mulai bekerja sama sebagai founding team.

Yang pasti nantinya, tim kerja tersebut dengan kemampuannya masing-masing harus bisa berkolaborasi dengan baik membangun bisnis bersama-sama. Di sinilah terkadang yang lebih sulit, yakni bagaimana kita bisa membuat tim kerja tersebut mempunyai visi dan tujuan yang padu dalam bekerja.

Baca juga: Ingin Memulai Bisnis? Cermati 4 Pilar Bisnis Berikut Ini

3. CEO

Ketika tim kerja telah terkumpul, kita membutuhkan pusat komando untuk memimpin dan mengatur segala halnya agar berjalan tetap pada jalurnya. Inilah yang membedakan sosok CEO dengan anggota founding team yang lain. Agresifitas, ketegasan, serta jeli dalam membidik keputusan harus dimiliki oleh seorang CEO.

Memang benar bahwa pada beberapa bisnis awalan, dalam founding teamnya tidak bekerja di bawah panduan seorang CEO melainkan secara kolektif dengan pembagian tanggung jawab. Namun jika kita ingin membangun pondasi bisnis yang benar-benar kuat, peran seorang CEO atau pimpinan bisnis mutlak diperlukan.

Beda usaha tentu beda pula treadment serta cara founding teamnya bekerja. Namun 3 aspek di atas setidaknya memberikan gambaran bagaimana sebuah struktur awal bisnis seharusnya dibentuk. Cari dan lengkapi semuanya, lalu ikat menjadi satu dalam balutan visi dan tujuan yang sama.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment