Kevin Aluwi ~ Tinggalkan Pundi Dolar Di AS, Pilih Urusi Ojek Di Indonesia

Advertisement-Scroll to Continue
Kevin Aluwi
Image dari Detik.com

Bekerja dan berkarir di luar negeri terutama di Amerika Serikat dengan gaji dolar besar pasti menjadi sebuah impian bagi banyak orang. Bagi pemuda-pemuda Indonesia yang mengambil pendidikan di Amerika Serikat, kebanyakan dari mereka enggan kembali pulang ke tanah air, rata-rata mereka bertahan dan meniti karir di Amerika. Ada banyak hal yang melatar belakangi sikap yang diambil tersebut. Namun demikian, tak sedikit pula yang setelah menempuh pendidikan dari Amerika kemudian memutuskan kembali ke tanah air dan mulai mengembangkan karirnya di sini.

Bahkan ada juga yang sudah memiliki karir yang bagus serta gaji dolar dengan nilai yang lumayan besar mereka tetap memutuskan kembali ke tanah tumpah darahnya Indonesa. Salah satu contohnya adalah Kevin Aluwi, Co-Founder sekaligus Chief Financial Office (CFO) Go-Jek.

Ia adalah salah seorang pemuda yang menamatkan pendidikannya di University of Southern California dan kemudian berkarir di sana selama 1,5 tahun. Di Amerika karirnya terbilang bagus dengan tawaran gaji dolar yang tidak sedikit pula. Namun dengan pencapaian tersebut Kevin tetap memutuskan untuk pulang ke Indonesia, bagaimana kisah selengkapnya, simak di bawah ini.

Keputusan Pulang Ke Indonesia Banyak Mendapat Tentangan

Untuk mengambil keputusan pulang ke Indonesia, sebenarnya bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Apalagi dengan karir Kevin di AS sendiri yang bisa dikatakan juga sudah mapan. Banyak orang-orang terdekat Kevin yang menyarankan untuk tetap tinggal di AS. Namun dengan alasan ingin mengabdikan diri di tanah air, Kevin Aluwi tetap teguh pendiriannya untuk pulang ke Indonesia.

Dengan kecintaan yang ia miliki terhadap negara tempat ia dilahirkan, mengalahkan apapun termasuk godaan karir yang cemerlang serta pundi-pundi dolar yang melimpah. Akhirnya pada tahun 2011 Kevin Aluwi memutuskan untuk pulang kampung ke negeri tercinta Indonesia. Kevin memiliki pandangan yang visioner dengan besarnya potensi yang ada di Indonesia. Apalagi saat tahun 2011 tersebut industri teknologi digital masih dalam tahap permulaan sekali.

Artikel lain: Inilah Daftar 17 Anak Muda Indonesia yang Masuk Daftar “Forbes”

Aluwi saat itu memiliki keyakinan bahwa dirinya akan bisa menikmati perkembangan bisnis digital di Indonesia dan tentunya bisa memberikan kontribusi langsung di dalamnya. Kevin kemudian menjelaskan bahwa jika ia pulang ke Indonesia pada tahun 2016 seperti pada saat ini, mungkin kondisinya sudah jauh sangat berbeda. Atau bisa dikatakan sudah ketinggalan kereta.

“Gue yakin 2011 tepat untuk kembali, karena saya bisa menikmati perkembangan Indonesia sekaligus berkontribusi di dalamnya. Kondisi ini akan berbeda bila kembali di 2016 atau 2020, kasarnya sudah ketinggalan kereta,” demikian jelas pemuda yang dilahirkan di Jakarta, 1 September 1986 ini.

Kiprah Kevin Aluwi Dalam Bisnis Digital Tanah Air

Awal mula karir Kevin adalah bermula ketika ia bergabung dengan Merah Putih, anak usaha Djarum yang merupakan sebuah inkubator startup. Selepas dari Merah Putih, Kevin kemudian bergabung dengan Zalora, saat itu Kevin adalah orang kedua yang direkrut perusahaan tersebut, orang pertamanya adalah Nadiem Makarim.

Dari sini kemudian pertemanan Kevin dan Nadiem semakin akrab yang membawanya berdiskusi mengenai #GoJek yang saat itu seperti terlantar. Setelah melakukan beberapa diskusi, mereka berdua pun kemudian memutuskan akan menangani GoJek secara lebih serius. Pada tahun 2014, Nadiem dan Kevin memutuskan untuk terjun langsung mengelola GoJek bersama-sama. Setelah pada awalnya banyak yang meragukan prospek bisnis yang digarap bersama Nadiem ini, Kevin dan rekannya tetap mengelolanya dengan serius.

Baca juga: Nadiem Makarim ~ Lulusan Harvard Sukses “Ngojek” Bersama Go-Jek

Baru kemudian setelah aplikasi GoJek meluncur, dan banyak driver yang terlihat di jalanan, membuat banyak orang tertarik dengan bisnis ini. Selain itu, penetrasi penggunaan internet dan smartphone juga sangat menunjang keberhasilan bisnis GoJek. Setelah diluncurkan beberapa saat, secara mengejutkan GoJek menjadi fenomena bisnis yang luar biasa.

Pada awalnya mereka hanya menargetkan 4000 driver pada akhir tahun 2015, namun ternyata sungguh luar biasa, driver melebihi target bahkan mencapai 200 ribu driver. Meski bisa dibilang bisnis yang dikerjakan sudah mencapai kesuksesan, namun Kevin tetap memiliki harapan besar terhadap GoJek. Ia memimpikan suatu saat GoJek akan bisa tersedia di seluruh kota besar di Tanah Air.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment