Kegiatan Bulan Ramadhan yang Seru Bagi Anak-Anak

Advertisement - Scroll to Continue

Menyelami dunia anak-anak, seakan tak ada habisnya keseruannya. Pasalnya, anak-anak justru terkadang lebih antusias dengan kegiatan bulan Ramadhan daripada orang tuanya dan para kakaknya.

Anak yang belum cukup usia atau belum baligh, mereka tidak memiliki kewajiban untuk berpuasa. Namun semangat mereka sudah nampak. Sehingga meminta ikut sahur dan rela menahan lapar sampai buka puasa.

kegiatan ramadhan bersama keluarga

Memang ada anak yang seperti ini. Rasa keingintahuannya besar. Selain itu juga berusaha maksimal menggali potensi diri. Meskipun pada akhirnya puasanya kandas juga karena tidak kuat lapar dan haus.

Fenomena Anak Minta Ikut Puasa Ramadhan, Begini Orang Tua Harus Menyikapi

Demikianlah dunia anak-anak. Mereka kadang ingin mencoba hal baru. Dan berharap orang dewasa memahami keinginan mereka dengan tulus. Setidaknya dengan mau membangunkan saat sesi sahur.

Ada anak yang merasa sedih atau justru kesal karena dirinya tidak bangun ikut sahur. Padahal ini terjadi karena orang tua tidak tega membangunkannya.

Memang kesadaran akan berpuasa yang terjadi secara dini begini harus dapat dukungan dari orang terdekat. Jadi sang anak akan segera diarahkan untuk menjalani puasa dengan benar.

Jalan edukasi harus terjadi, beri penjelasan tentang apa dan bagaimana itu puasa Ramadhan.

anak puasa

Jelaskan tentang syarat melaksanakan puasa dan apa saja larangannya. Edukasi berpuasa akan jadi bekal pengetahuan sehingga anak akan lebih siap puasa betulan.

Baca Juga: Kapan Puasa Ramadhan Tahun 2024? Persiapkan Hal Ini Sebelum Mulai

Kegiatan Bulan Ramadhan yang Terasa Seru untuk Anak Belum Baligh

Anak-anak yang belum baligh artinya umur mereka masih sekitar balita hingga 9-15 tahunan.

Kebalighan seorang anak perempuan tandanya sudah mengalami haid. Sedangkan anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah atau keluar sperma misalnya.

Anak-anak yang biasanya masih sangat semangat ikut puasa yaitu anak SD atau masih sekolah TK. Jadi usianya masih rentang 3-7 tahun.

Mereka membawa warna ceria tersendiri yang membuat sebuah keluarga merasakan kegiatan bulan Ramadhan jadi semakin berkah saja.

anak Ramadhan

Berikut adalah kegiatan ala Ramadhan yang tampak menyenangkan buat anak:

1. Puasa Bedug

Anak-anak meskipun ikut berpuasa, pada awalnya mereka hanya melakukan puasa bedug saja. Jadi puasanya cuma dari saat sahur hingga jam 12 siang saja.

Ketika adzan Dzuhur berkumandang, mereka pasti berbuka. Namun ini sangat baik untuk melatih anak berpuasa secara penuh hingga waktu buka yang sesungguhnya.

Ada juga anak yang ikut berpuasa, ternyata jam 9 pagi sudah merengek minta makan dan minum. Orang tua harus sabar saja dan tidak perlu memarahi, ingat bahwa mereka belum baligh.

2. Sahur

Para anak juga sangat senang bila diajak sahur. Mereka pasti mengambek kalau tidak bangun pas sahur. Jadi jangan lupa ikut bangunkan mereka. Kecuali jika mereka memberontak dan menangis, maka biarkan saja.

Kalau keinginan anak sangat kuat untuk ikut berpuasa. Maka saat ortu membangunkan tidak akan marah atau “mereog”. Jadi mereka akan semangat sekali buat sahur.

3. Sholat Wajib

Ajak anak untuk melaksanakan sholat lima waktu, agar mereka belajar menjalankan agamanya dengan benar. Apalagi saat momentum Ramadhan. Kegiatan bulan Ramadhan harus mencerminkan upaya menuju ketaatan.

Hanya orang tua yang dapat mengarahkan dan memantau perkembangan spiritual anak. Jadi dampingi mereka untuk menjadi anak yang bertanggungjawab dalam melaksanakan kewajibannya. Meski baru tahap pembelajaran.

4. Buka Puasa

Sesungguhnya buka puasa akan sangat menyenangkan untuk anak-anak. Mereka akan sangat gembira ikut orang tua dan keluarganya menyantap makanan buka. Walaupun pada hari itu mungkin saja dirinya hanya puasa bedug.

Tapi seperti inilah anak-anak saat menjalani kegiatan bulan Ramadhan. Mereka menganggap bahwa apa yang biasa orang dewasa lakukan, maka dirinya pun harus ikut.

Ramadhan anak

5. Sholat Tarawih

Selepas buka puasa, sholat maghrib dan adzan isya berkumandang. Kini tinggal sholat tarawih yang biasanya anak pun ikut lagi. Ajak mereka pergi bersama ke tempat ibadah terdekat.

Jika suatu hari mereka bilang tidak mau ikut Tarawih, maka sebaiknya orang tua membujuknya terus hingga mau. Sebab ini sangat bagus membangun kedisiplinan anak agar mau melaksanakan kewajibannya kelak.

6. Mengaji

Kemudian anak-anak saat jam 4 sore hingga 5 sore biasanya pergi mengaji ke TPQ atau sekolah madrasahnya masing-masing. Bagi anak yang sudah belajar puasa penuh, kegiatan mengaji dapat menjadi ngabuburit.

Jadi sebaiknya anak memang harus mengaji. Agar dirinya bisa bercengkrama dengan temannya sesama muslim. Pendidikan agama dari madrasah akan sangat membantu membentuk karakter anak.

7. Bermain dengan Teman

Kegiatan bulan Ramadhan akan anak-anak sempatkan untuk bermain pula. Apalagi sehabis sholat subuh, mereka bisa saja main petak umpet dengan teman-temannya. Hingga orang tua pun merasa keberatan.

Tapi biasanya ini terjadi pada anak yang usianya sudah akhir baligh. Sehingga mereka punya keinginan bermain yang besar. Selalu ada permainan mengasyikkan di sela-sela mereka belajar ibadah dengan giat.

Cara Membuat Anak Mau Belajar Berpuasa

Anak adalah cerminan dari orang tuanya. Ketika orang tua berusaha mengasuh anak dengan baik. Membimbingnya untuk mencapai versi terbaik dari diri mereka. Termasuk dalam mengisi kegiatan bulan Ramadhan.

Alangkah baiknya bila saat bulan puasa, orang tua juga menanamkan pendidikan dini atau pembekalan pemahaman tentang pentingnya berpuasa. Penekanan bahwa puasa Ramadhan itu wajib perlu ditanamkan sejak belia.

Kalau tidak sejak belia belajar puasa, ada kemungkinan anak akan sulit menyesuaikan diri. Nantinya kalau sudah besar malah tidak senang berpuasa. Jadi pembelajaran berpuasa harus sedini mungkin, meski anak belum baligh.

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa mendorong minat anak terhadap ibadah puasa:

1. Orang Tua Menjadi Teladan yang Baik

Kegiatan bulan Ramadhan sangat padat. Terutama bila anak sudah mulai bersekolah SD misalnya.

Namun sebagai orang tua tetap harus memberikan teladan yang baik bagi anak. Buatlah suasana Ramadhan jadi syahdu.

2. Menu Buka Puasa Kesukaan Anak

Bertanyalah pada anak secara rutin tiap hari. Ia ingin makan apa. Seorang anak akan sangat senang bila ia berbuka puasa dengan menu favoritnya.

Kini tinggal tugas ibu untuk memasaknya dengan baik. Kalau makanannya enak, pasti anak jadi semangat.

kegiatan bulan Ramadhan

3. Bangun Sahur yang Asyik

Moment bangun sahur kerap membuat anak suka nangis. Mereka masih mengantuk tapi malau dibangunkan. Beberapa anak mungkin akan memberontak.

Untuk itulah sebaiknya orang tua membuat kesepakatan pada anak. Misalnya anak harus tidur jam 8 malam. Supaya bisa bangun sahur tanpa mengantuk lagi.

4. Memberikan Reward Bila Puasa Penuh

Meskipun efek jangka panjangnya tidak bagus karena membuat anak hanya berpuasa demi mendapat hadiah.

Namun untuk sesekali boleh saja memberikan reward seperti ini. Supaya anak lebih termotivasi.

5. Mengajak Anak Ngabuburit

Ajaklah anak jalan-jalan sore untuk ngabuburit. Belikan jajan yang mereka inginkan. Tapi juga tidak perlu banyak-banyak agar mereka tidak menjadi manja.

Baca Juga: Pedoman dan Syarat Menulis Cerpen Ramadhan Penuh Berkah

Manfaat ngabuburit bisa membuat suasana hati jadi ceria. Jadi anak akan bersemangat terus hingga sebulan puasa.

Beberapa cara sederhana agar kegiatan bulan Ramadhan jadi menyenangkan bagi para anak. Butuh peran orang tua untuk membantu anak mampu memahami hakikat bulan puasa yang penuh keberkahan ini.

Advertisement
M Zam

Leave a Comment