Jika Satu Pintu Telah Tertutup, Buka Mata dan Pikiran untuk Mencari Pintu Lain yang Terbuka

Advertisement - Scroll to Continue
motivasi karir
Image dari Careerealism.com

Entah mengapa akhir-akhir ini saya sering berpikiran tentang sebuah profesi dan pekerjaan yang dilakukan teman-teman saya di luar sana. Tempo hari saya bertemu dengan kawan lama yang bercerita bawa dirinya bekerja di sebuah sekolahan sebagai pendidik selama beberapa tahun lamanya. Saya sendiri sangat menghargai profesi sebagai pendidik di institusi pencetak generasi bangsa ini.

Namun yang tak habis pikir dalam pikiran saya adalah bagaimana mungkin dengan status guru sukarelawan atau honorer yang gajinya pas-pasan, teman saya yang satu ini terus bertahan dengan keadaan. Padahal ia sendiri sudah berkeluarga dengan dua orang anak.

Artikel lain: Prinsip Sederhana Ini Bisa Membawa Anda Pada Kesuksesan Finansial Maupun Karir Di Usia Muda

Memang penghasilan yang kita dapat dari pekerjaan bisa saja kita rekayasa sedemikian rupa untuk bisa mencukupi kebutuhan sebulan. Tapi sayangnya saya kurang terlalu setuju bila pengelolaan finansial hanya didasarkan pada pengetatan atau penghematan uang kas yang ada. Bukankah lebih baik berusaha memperbesar sumber pendapatan daripada sekedar melakukan pengetatan anggaran. Right!

Menunggu Waktu yang Tidak pasti dan Tidak Jelas

Sekali lagi disini saya tidak bermaksud memojokkan profesi seorang guru honorer. Yang saya sesalkan dari keputusan teman saya tadi dan sebenarnya ada beberapa teman lainnya adalah pola pikir yang terlalu beku dan konvensional pada pekerjaan yang dianggapnya paling bisa membuat masa depannya cerah. Ya, teman saya ini memang memperjuangkan dengan keras status honorernya untuk bisa diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) di suatu saat nanti.

Ya di suatu saat nanti, sekali lagi di suatu saat nanti. Kapan itu di suatu saat nanti? Entah, ia sendiri juga tidak tahu kapan tibanya waktu itu, sedangkan ia sendiri sudah menjalankan profesi honorernya ini hampir 10 tahun lamanya. Saya yakin teman saya bukanlah satu-satunya orang yang mendapati kisah diatas. Karena beberapa orang yang lain di luaran sana juga memiliki jalan dan cerita yang sama dengan teman saya tadi.

Jalan Lain dengan Pintu yang Sudah Terbuka

Dari kisah ini saya kemudian berpikir sangat dalam tentang apapun yang menjadikan hal ini seperti sebuah tradisi terjadi di negeri ini. Saya sendiri bisa saja mengambil posisi yang sama dengan mereka. Namun karena saya sendiri kurang yakin dan berbeda pendapat maka saya memilih jalan lain yang masih sesuai dengan bakat dan impian saya.

Mengapa saya memilih jalan lain? Saya memilih jalan lain ini karena menurut saya ada kesempatan besar dan terbuka di jalan lain yang bisa saya ambil. Dan satu hal lagi yang membuat saya merasa mudah dan lancar berjalan di jalan lain ini adalah kondisi pintu yang terbuka lebar. Ya pintu di jalan lain ini memang terbuka lebar bahkan ketika pintu pada teman saya sudah sulit dibuka sejak lama.

Open Mind and Open Your World

Sekali lagi saya tidak mau mengusik jalan hidup teman saya atau mungkin orang lain yang menempuh kisah sama dengan teman saya tadi. Disini saya hanya ingin mengutarakan asumsi dan kisah saya di pintu dan jalan lain yang ternyata juga bisa membuat saya senang dan bahagia untuk hari ini, esok hari dan di masa yang akan datang.

Di artikel ini saya sendiri juga ingin berpendapat bahwa sudah waktunya kita membuka pikiran kita dengan luas. Dunia ini begitu luasnya untuk dijelajahi, mengapa juga harus berkutat di pintu yang itu-itu saja? Terlebih saat ini perkembangan teknologi sudah sebegitu massifnya dan membuat pintu-pintu baru yang potensial bermunculan di sekitaran kita. Lalu mengapakah kita masih berdiri di pintu yang sama dan sulit untuk dibuka itu?

Baca juga: Masih Muda? Maksimalkan Potensi Diri Kalian Dengan Cara Ini!

Kreativitas Tanpa Batas

Inilah cerita salah satu teman lama yang meskipun kita berbeda pandangan namun ia adalah tetap teman dan sahabat untuk selamanya. Menilik beberapa pendapat dari tokoh yang sukses, mereka menyatakan bahwa kreativitas merupakan hal yang mampu membuat peluang-peluang besar datang. Maka dari itu seringkali kesuksesan yang muncul itu diawali dan didasari dari upaya kreatif.

Lihat saja contoh kreativitas dari Nadiem Makarim yang mencipatakan ojek online (Go-Jek). Lihat pula bagaimana jalan sukses seorang Eka Gustiwana (Speech Composing), Raditnya Dika (Penulis, blogger dan Stand Up Comedian), Bayu Skak (Youtuber), dan Ahmad Zaki (CEO BukaLapak) yang semuanya berawal dari kreativitas yang berbuah hasil maksimal.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

2 thoughts on “Jika Satu Pintu Telah Tertutup, Buka Mata dan Pikiran untuk Mencari Pintu Lain yang Terbuka”

  1. Sekarang saya sudah mulai berani mengambil resiko besar dan beralih dari ketidakpastian :)

    Reply

Leave a Comment