Saat ini dengan pertumbuhan teknologi yang pesat beragam perangkat canggih pun makin mudah untuk didapati. Salah satu perangkat baru dan canggih yang bisa kita dapati dan marak juga digunakan adalah drone. Drone atau pesawat tanpa awak ini memang sedang banyak digandrungi oleh banyak kalangan. Metode perekaman yang unik dan menarik dari drone adalah hal yang membuat perangkat ini disukai orang.
Sayangnya, untuk memiliki #drone ini seseorang harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Nah dari harga drone yang mahal ini membuat Irendra Radjawali (Radja) menciptakan drone dengan harga yang murah. Lalu seperti apakah drone murah ciptaan Radja tersebut? Berikut ulasannya.
Drone Harga Murah
Harga drone rakitan Irendra Radjawali sendiri berharga Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Harga ini sendiri terbilang murah jika dibandingkan dengan harga drone lain di pasaran. Murahnya harga drone yang dipatok Radja ini memang berasalan karena drone ini dirakit sendiri sehingga biaya pembuatan pun dapat direduksi atau dikurangi.
Alasan Radja membuat drone murah ini sendiri adalah untuk mengembangkan #teknologi pengembangan drone Indonesia dan juga ingin membagikan ilmunya ke masyarakat demi kepentingan sosial kemasyarakatan.
Artikel lain: Muhammad Nurhuda ~ Kreator Kompor Biomasa yang Telah Terjual Hingga ke Mancanegara
Ide Menciptakan Drone Murah
Ide Irendra Radjawali membuat drone sendiri lahir setelah ia mengerjakan beberapa proyek pemetaan kawasan di Kalimantan selepas kelulusan S3 di Jerman. Ketika mengerjakan proyek pemetaan kawasan di Kalimantan inilah kemudian pria juga lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Fakultas Teknik Sipil, pada 2002 untuk S1 dan lulusan S2 tahun 2008 ini melihat kebutuhan untuk bisa memanfaatkan drone, sebelum akhirnya menemukan jalan yang lebih terbuka lebar lewat DSC.
Saat ini sendiri Radja telah memperoleh beberapa pencapaiannya dari kreasi drone yang diciptakan. Dana untuk membuat drone murah sendiri didapat Radja dari hadiah kompetisi Wismilak Diplomat Success Challenge (DSC) tahun 2015 yang lalu. Saat itu dia mendapatkan dana sebesar Rp 500 juta dari kemenangan kategori desain MATA atau Mesin Terbang Tanpa Awak atau drone. Dana inilah yang kemudian digunakan Radja untuk memproduksi drone dengan harga murah.
Menularkan Ilmu yang Dimiliki
Selain membuat drone murah, pria kelahiran Malang, 8 September 1974 yang kini tinggal di Bandung ini sekarang juga mencoba menyebarkan ilmu yang diperolehnya ke masyarakat. Radja memang selalu mengusahakan bisa menerapkan transfer of knowledge kepada siapa pun kalangan masyarakat di seluruh penjuru daerah yang ingin belajar dari dirinya.
Dalam mengajarkan ilmunya ini terutama bidang pengolahan data, Radja selalu tak memandang latar belakang pendidikan masyarakat tersebut. Siapapun yang punya niat dan kesungguhan, mak dirinya akan mau mengajar. Menurutnya teknologi memang bisa dipelajari siapa saja tanpa harus melihat latar belakang atau riwayat pendidikannya.
Membentuk Komunitas Akademi Drone
Dari perjalanannya menyebarkan ilmu, kemudian lahirlah komunitas Akademi Drone. Komunitas ini sendiri dibangun dari kelompok-kelompok masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Dari komunitas inilah Radja berharap bisa menularkan keberhasilan dan kepeduliannya serta aksinya untuk menyederhanakan teknologi pembuatan drone.
Dalam usahanya menyebarkan ilmunya ini Radja didapati sudah pernah menjelajah beberapa daerah di pelosok. Beberapa daerah yang pernah disinggahi Radja antara lain Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua, serta beberapa pulau lainnya. Pada akhirnya lewat berbagai institusi di daerah-daerah tersebut, drone buatan Radja pun menjadi sangat dikenal dan makin memasyarakat. Dari kreasi Radja ini maka perangkat tanpa awak (drone) yang masih terbilang baru dan canggih ini pada akhirnya akan bisa menjadi perangkat yang umum di masyarakat.
Baca juga: Oktariani Nurul Pratiwi ~ Hijabers Muda Dengan Bakat Mentereng Di Bidang Teknologi Aplikasi
Pencapaian Irendra Radjawali
Dari #komunitas drone yang dimilikinya, nama Radja makin dikenal luas oleh masyarakat internasional. Bahkan beberapa waktu yang lalu Aliansi Masyarakat Adat Amerika Tengah pernah mengundang dirinya untuk membantu menyelesaikan permasalahan di daerah-daerah tapal batas Indonesia dengan teknologi drone murah buatannya.
Selain itu Irendra Radjawali saat ini juga tengah disibukkan untuk mempersiapkan proyek kerja sama dengan Balai Sabo, Kementerian Pekerjaan Umum RI. Kerjasama dengan Balai Sabo ini sendiri adalah kerjasama untuk mitigasi bencana longsor letusan gunung api dengan menggunakan drone.
