Contoh Bisnis Plan, Penjelasan dan Cara Membuat Bisnis Plan

Contoh Bisnis Plan
Ilustrasi via Echosis.com

Bisnis plan seringkali diremehkan keberadaannya oleh pebisnis terutama pemula. Tanpa mereka sadari, sebenarnya bisnis plan inilah dokumen penting yang bisa memperlancar jalannya usaha.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bisnis plan, alasan harus membuatnya, hingga contoh bisnis plan yang sederhana.

Apa Itu Bisnis Plan?

Hisrich dan Peter yang merupakan ahli dalam bidang kewirausahaan, menyebutkan bahwa bisnis plan adalah sebuah dokumen. Dimana di dalamnya terdapat beberapa aspek external dan internal yang terkait dengan operasional usaha yang dijalankan.

Jadi bisa dikatakan bahwa, bisnis plan sebenarnya adalah gambaran atau rencana yang dibuat untuk menjalankan sebuah usaha. Di dalam bisnis plan terdapat aspek penting misalnya latar belakang usaha, visi, misi, bentuk produk, rencana pemasaran, dan lain sebagainya.

Banyak orang yang menyepelekan dokumen ini dan memilih untuk langsung terjun ke praktik usaha. Ini juga tidak salah, asalkan dalam pikiran mereka sudah dirumuskan semua rencana dan aspek yang dibutuhkan.

Hal yang sulit adalah, ketika ia harus menjelaskan prospek bisnis kepada calon investor. Kebanyakan investor akan minta dokumen ini sebagai bentuk kejelasan apakah usaha akan berjalan dengan baik.

Investor tidak akan mudah menaruh investasi di usaha baru bukan? Apalagi jika pimpinannya tidak bisa menunjukkan proposal bisnis plan dan mempresentasikannya dengan baik.

Dokumen ini bisa menjadi rencana cadangan atau sebagai aspek yang menunjang seorang pimpinan usaha menunjukkan rencana bisnis. Terutama jika ia kurang pandai meyakinkan investor dengan presentasi.

Jika anda seorang pengusaha maka kami menyarankan Anda untuk banyak belajar tentang bisnis melalui website yang membahas lengkap tentang bisnis dan perkembangan teknologi saat ini.

Mengapa Harus Membuat Bisnis Plan?

Setelah memahami pengertian bisnis plan, sebelum membuat contoh bisnis plan pebisnis harus memahami alasan membuatnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa usaha baru harus dilengkapi dengan bisnis plan.

1. Mempermudah Jalannya Bisnis

Alasan pertama tentu mempermudah manajemen bisnis. Dari bisnis plan ini, pimpinan bisa dengan mudah memberitahu karyawan mengenai segala aspek terkait usaha.

Mulai dari tujuan pendirian, alasan pendirian, hingga tugas masing-masing bagian. Setelah memahami aspek-aspek tersebut karyawan akan memahami juga arah bisnis sehingga ia satu visi dengan pimpinan.

Hasilnya, bisnis akan berjalan dengan lebih jelas dan terarah. Mulai dari persiapan sebelum mulai, pelaksanaan, hingga evaluasinya.

Dokumen bisnis plan juga bisa dikatakan sebagai blue print, yang menggambarkan rencana perkembangan usaha. Ketika membangun bisnis, yang diharapkan oleh pimpinan pasti adalah bisnis yang sukses dan berkembang.

Tanpa adanya rencana, dan pengetahuan terkait produk yang dijual, bisnis tidak akan berjalan dengan lancar. Ia akan berhenti entah karena manajemen buruk, atau pemasaran kurang efektif.

2. Membantu Mendapatkan Investor atau Modal

Modal tak selamanya harus didapatkan sendiri. Ketika awal bisnis mungkin ada sejumlah uang yang perlu dipersiapkan.

Saat inilah pimpinan harus mencari investor atau pinjaman dana. Bisnis plan, merupakan satu dokumen yang diperlukan dalam proses ini.

Fungsinya adalah untuk menunjukkan bahwa bisnis tersebut didirikan atas dasar riset dan berbagai persiapan. Bisnis bukan hanya sekedar keinginan pimpinan, namun juga merupakan hasil pemikiran yang panjang.

Dengan menggunakan dokumen ini, investor bisa memahami jalan pikiran pebisnis dan memutuskan apakah ini adalah tempat yang tepat untuk menanam modal atau bukan.

Apabila posisi perusahaan anda sudah berjalan dan membutuhkan tambahan modal maka perusahaan anda membutuhkan pembukuan keuangan yang sangat baik dalam bentuk Laporan keuangan perusahaan.

3. Mempermudah Evaluasi

Menurut Azwar (1996) dalam bukunya, evaluasi merupakan proses yang dilakukan secara teratur. Proses ini adalah perbandingan antara kriteria yang sudah ditentukan dan hasil yang diperoleh.

Kriteria yang dimaksud dalam bisnis, adalah rencana awal yang memuat tujuan bisnis. Ini semua berada dalam dokumen bisnis plan.

Dari rencana yang tertulis, akan dilihat berapa persen yang sesuai dengan perkiraan. Kemudian mana yang sudah berada di jalur yang benar, dan aspek mana yang harus diperbaiki.

Bisnis plan, dalam hal evaluasi berfungsi sebagai standar atau pedoman penilaian. Dari hasil evaluasi inilah, bisnis kemudian bisa diperbaiki atau dijalankan dengan lebih bijak.

Cara Membuat Bisnis Plan

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pimpinan saat merumuskan contoh bisnis plan. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Rumuskan Tujuan Bisnis

Hal yang paling penting saat membuat bisnis plan adalah menentukan tujuan. Apakah tujuannya untuk membuat profit yang besar? Atau untuk alasan kemanusiaan dan lain sebagainya.

Tujuan bisnis bisa juga dituliskan menjadi visi dan misi. Keduanya berguna untuk memudahkan pembaca dalam mengingat cita-cita perusahaan.

2. Tentukan Target Pemasaran

Jika sudah ditemukan produk apa yang akan dijual, maka target pembeli juga akan ditemukan. Misalnya menjual sosis bakar.

Target pemasaran bisa dari anak-anak hingga orang dewasa. Lebarnya jangkauan pasar ini juga harus diimbangi dengan pelengkap produk.

Sebagai contoh, untuk sosis bakar maka bisa dibuat berbagai ukuran dan level kepedasan. Ini juga akan mengarahkan pembuat contoh bisnis plan untuk menemukan detail produk, alat yang dibutuhkan, bahan yang penting, hingga akhirnya jumlah modal yang diperlukan.

3. Buat Prediksi Teknis Pemasaran

Selanjutnya, yang juga penting dalam pemasarab adalah tekniknya. Apakah akan dipasarkan secara offline, atau online.

Jika online, media mana saja yang akan digunakan? Misalnya melalui media sosial, marketplace, aplikasi chat, atau kerjasama dengan aplikasi lain seperti ojek online, dan sebagainya.

Rinci semua tempat beriklan. Termasuk berapa jumlah brosur, spanduk, dan letak pemasangannya jika penjualan terjadi melalui toko offline saja.

Rinci juga seperti apa tempat yang akan dipakai jika harus mendirikan toko atau warung. Rencana ini akan terkait dengan strategi pemasaran sebab berkaitan dengan lokasi.

4. Buat Rencana Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan cara memasarkan produk. Ini lebih rinci daripada rencana pemasaran.

Sebelum menentukan strategi pemasaran, seorang pebisnis harus tahu, dimana orang yang paling berkemungkinan membeli dagangannya. Jika contohnya adalah sosis bakar, maka ia harus tahu tempat apa yang paling lekat dengan makanan ringan.

Bagaimana bentuk warung sosis bakar yang efektif dan efisien. Kemudian bagaimana ia mempromosikannya. Apakah secara online? Atau cukup dengan promosi langsung tanpa internet.

Apakah dengan menggunakan foto, testimoni, atau video. Kemudian kapan waktu yang tepat untuk mengiklankannya. Selain itu, tambahan promo seperti beli satu gratis satu juga masuk dalam strategi pemasaran ini.

5. Buat Struktur Organisasi Dalam Perusahaan

Dokumen contoh bisnis plan juga harus dilengkapi dengan struktur organisasi. Jadi, bisa dilihat siapa yang memimpin, siapa yang bertugas untuk bagian produk, kemudian siapa yang memasarkan.

Pembagian tugas ini menunjukkan bahwa bisnis benar-benar dipersiapkan dengan baik. Pembagian tugas bisa membuat perusahaan sebesar apapun berjalan dengan stabil. Setiap orang bertanggungjawab untuk bagian masing-masing sehingga mereka akan fokus mengurus satu hal saja.

6. Buat Deskripsi Produk

Selanjutnya yang perlu disiapkan dalam contoh bisnis plan adalah membuat deskripsi produk. Jelaskan mengenai bagaimana bentuk produk.

Jika makanan, maka berikan penjelasan mengenai bahan utama, variasi rasa, ukuran kemasan, dan lain sebagainya. Deskripsikan kelebihan dan kekurangan produk.

Jika ada kekurangan, akan lebih baik jika dokumen juga memuat solusi. Misalnya, masa kadaluarsa hanya 3 hari karena tidak menggunakan bahan pengawet.

Maka berikan solusi misalnya makanan diberikan bungkus yang kedap udara, dan lain sebagainya. Hampir semua produk memiliki kelemahan, maka jangan ragu untuk menyebutkannya namun perlu disertai dengan solusi.

7. Rinci Sumber Dana

Dokumen bisnis plan yang juga merupakan hal penting adalah sumber dana. Ketika merumuskan rencana bisnis, akan dihitung juga berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk sekali produksi.

Rinci setiap kebutuhan kemudian jumlahkan. Setelah terjumlah, maka mulai rinci dari mana dana diperoleh. Misalnya 50 persen sudah ada berupa tabungan pribadi. Kemudian sisanya dari investor atau tabungan pendiri lain.

Dari sini juga akan diketahui bagaimana pembagian profit nantinya. Meski tidak dituliskan dalam dokumen, rancangan biaya ini bisa menjadi pedoman pembicaraan lebih lanjut mengenai prospek bisnis serta profitnya.

Contoh Bisnis Plan

Untuk memperjelas kerangka dan aspek-aspek yang sudah dijelaskan di atas, berikut adalah contoh bisnis plan yang sangat sederhana. Ini merupakan gambaran dasar dari berdirinya food truck untuk anak-anak di sekolah.

1. Latar Belakang Usaha

Bagian pertama tentu adalah latar belakang usaha. Misalnya dalam hal ini adalah alasan mengapa food truck harus diadakan.

“Jajanan anak sekolah terkadang menggunakan banyak bahan penyedap, dan pewarna yang cukup tinggi. Kandungannya bisa merugikan siswa. Terutama mereka yang membeli jajanan tidak sehat tersebut setiap hari. ……….”

Kemudian, setelah merinci tentang kerugian dari jajanan yang sudah ada, bisa mulai dimunculkan solusi melalui adanya food truck ini.

“Untuk itulah, food truck anak sehat ini harus diadakan. Makanan yang dijual dalam food truck, berharga terjangkau. Namun kandungan gizinya sudah diperhitungkan. Tidak ada zat tambahan yang bersifat berbahaya untuk anak. Sehingga orang tua dan guru akan lebih tenang. ……..”

Penjelasan mengenai latar belakang ini bisa diperkaya dengan tinjauan pustaka atau hasil penelitian yang sudah ada. Tujuannya adalah agar latar belakang ini bernilai riset dan bisa dipercaya.

2. Visi Dan Misi Usaha

Bagian berikutnya adalah visi dan misi usaha. Bagian ini hendaknya dibuat dalam kalimat yang mudah dipahami. Bisa juga dibuat lebih berrima agar bisa dijadikan tag line.

Misalnya, “Makanan Sehat, Hemat, Anak Ceria” ini cocok digunakan untuk visi sekaligus tagline bisnis itu sendiri. Kemudian, misinya bisa menjelaskan tentang visi tersebut.

Sebagai contoh:

  1. Food Truck ini hanya memproduksi makanan sehat, tanpa baham penyedap, pengawet, dan pewarna
  2. Harga makanan terjangkau sehingga anak-anak tidak kesulitan membeli
  3. Desain makanan menarik, sehingga anak senang saat mengkonsumsinya
  4. Desain truk cantik sehingga anak tertarik untuk datang

Keempat poin tersebut cukup mewakili visi dan bisa menjadi gambaran tujuan bisnis. Tak perlu membuat tujuan yang panjang, sebab investor lebih suka dengan yang padat dan jelas.

3. Bentuk Produk

Bagian ini merinci bentuk produk yang dijual. Berikut adalah contoh bisnis plan pada bagian ini.

“Produk yang dijual antara lain burger telur dengan sayur. Diameternya sekitar 10 cm, ……..”

4. Rencana Usaha

Bagian keempat, yaitu rencana menjalankan usaha. Berikut adalah pembagiannya:

  • Persiapan

Bagian persiapan bisa berisi bagaimana pebisnis mengawali usaha. Kemudian hingga ke target pasar dan lain sebaganya. Berikut adalah contohnya.

“Bisnis ini menyasar siswa SD hingga SMP di daerah A. Produk dipersiapkan sehari sebelumnya, sedangkan sayuran yang segar diperoleh dari pasar setiap pagi agar tidak layu. ………”

  • Strategi Pemasaran

Langkah ini bisa dimulai dengan merinci bagaimana pebisnis menarik minat pasar.

“Untuk mengawali pemasaran, sebelum hari pertama berjualan, tim akan menyebarkan pamflet ke sekolah. Kemudian, dibuat media sosial yang memuat gambar-gambar makanan yang akan dijual jauh hari sebelum pemasaran dilakukan. Tujuannya adalah untuk menarik minat konsumen. ……..”

  • Rencana Anggaran

Bagian berikutnya, adalah rencana anggaran. Rinci setiap bahan yang digunakan minimal dalam satu kali produksi.

“Roti Tawar @Rp 2000 x 50 = Rp 100.000,-
Saos Sambal …….
Mayonaise …….
……………………….
Jumlah Rp …………….”

Semakin rinci semakin baik, sebab akan terkait dengan sumber, dan jumlah dana yang sudah dimiliki sebelumnya.

  • Sumber Anggaran

Sumber anggaran bisa berasal dari dana pribadi atau pinjaman. Tuliskan secara lengkap seperti contoh berikut.

“Dana Pribadi A = Rp 3.000.000
Kekurangan Dana = Rp 2.500.000

Sumber Dana Lain ………”

  • Struktur Organisasi

Kemudian, hal terakhir yang harus ditulis adalah struktur organisasi. Dimulai dari CEO atau pimpinan, bendahara, sekertaris, dan lain sebagainya.

Pimpinan : Agus
Sekertaris : Budi
Bendahara : Ani
Pemasaran : Tuti
Koki / Produksi : Nina, Tutut, Sinta
dst.

Dokumen contoh bisnis plan tersebut tidak harus diikuti semirip mungkin. Yang terpenting adalah semua hal yang penting mulai dari alasan berdirinya usaha hingga teknis berjalannya usaha tertulis jelas. Sehingga, proses evaluasi dan jalannya bisnis juga jelas.

Baca juga: Prinsip Etika Bisnis

Sumber

  • Azwar, Azrul. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.
  • Hisrich, R.D. dan Peters, M.P. 1995. Entrepreneurship, Starting, Developing and Managing a New Entreprise. Tokyo: Richard D. Irwin, Inc.
Rio Brian

Rio Brian adalah content writer, editor, dan sekaligus co-admin di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar pada bisnis online, social media, dan blogging.

2 thoughts on “Contoh Bisnis Plan, Penjelasan dan Cara Membuat Bisnis Plan”

  1. Yups…, Busniness Plan memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau siapapun yang ingin menjalankan sebuah usaha, bukan saja di awal usaha, tetapi BP ini harus dibuat tiap tahun, biasanya di awal tahun BP harus sudah final.

    Aspek utama dalam BP adalah tujuan, goal atau objective perusahaan, minimal berisi target penjuaalan dan target profit.

    Kedua adalah strategi pemasaran, atau bagaiamana cara mencapai tujuan. goal tersebut, minimal berisi strategi pemasaran (penjualan, distribusi, komunikasi, bauran pemasaran dll.)

    Ketiga adalah standar yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari aspek yang kedua, biasanya dalam bentuk KPI (key performance indicators), personal, departemen / divisi sampai corporate.

    Keempat adalah budgeting, yaitu dana yang dibutuhkan (capex dan opex) untuk menjalankan aspek kedua dan membiayai seluruh operasional perusahaan.

    Itu sedikit tambahan referensi saja,

    Terima kasih untuk Sdr Rio, artikelnya sangat bagus, dan mas Marixon, blognya sangat luar biasa …

    Reply
  2. Bener banget mas, kebanyakan kita mengabaikan dokumen bisnis plan ini. Dulu sewaktu kuliah alhamdulillah saya telah mempelajarinya dan merasa hal ini sangat penting sekali bagi pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Thanks informasinya!

    Reply

Leave a Comment