Cara Kerja Starlink yang Menjanjikan Konektivitas Internet Berkecepatan Tinggi

Kehadiran Starlink di Indonesia, meski menuai banyak pro dan kontra, akan tetapi tak pelak membuat banyak orang penasaran. Terlebih setelah muncul testimony pengguna layanan tersebut di Bandung, terkait kecepatan mencapai 300 Mbps ketika kondisi hujan.  Kira-kira, bagaimana cara kerja Starlink hingga mampu menghadirkan speed di atas rata-rata?

Selain karena memanfaatkan satelit dalam mengirim juga menerima koneksi internet dari maupun ke bumi, ada beberapa faktor yang menjadikan kecepatan internet Starlink memukau. Berikut ini penjelasan singkat tentang bagaimana cara kerja Starlink, sehingga mampu memberikan pelayanan melebihi ISP satelit yang sudah ada. 

Bagaimana Cara Kerja Starlink? 

Sebagaimana mekanisme kerja dari layanan sambungan internet satelit, cara kerja Starlink juga serupa. Mentransmisikan data lewat gelombang radio melalui ruang hampa, lalu data tersebut akan sampai ke stasiun tanah di beberapa wilayah di bumi.

 Kemudian stasiun tersebut akan mengolah dan menyiarkan ke satelit Starlink. Satelit-satelit tersebut lantas mengirimkan data pada masing-masing pengguna Starlink internet melalui perantara perangkat yang tersedia.  

Satelit milik Starlink berada di garis orbit terendah yang jaraknya hanya sekitar 550 Km dari bumi. Tidak seperti satelit internet yang sudah ada, mayoritas berada di wilayah orbit geostasioner yang jaraknya mencapai 36.000 Km ke bumi. 

Perbedaan jarak tersebut ternyata membawa pengaruh yang amat signifikan terhadap kecepatan menyambungkan broadband dan pengolahan data. Kian dekat jaraknya ke bumi, maka kian cepat pula data terproses dan ditransmisikan ke user

Penyebaran satelit untuk pelayanan ISP Starlink di orbit rendah dalam jumlah tak kurang dari 5000 satelit, tentu menambah kemampuan cakupannya. Dengan adanya perangkat keras yang pihak penyedia layanan berikan pada pelanggan, menjadikannya sebagai terminal penerima data secara efisien dari satelit juga stasiun. 

Ini adalah mekanisme kerja Starlink secara umum atau global. Namun secara spesifik, ada beberapa hal yang bekerja dengan satu fokus dalam memaksimalkan cara kerja Starlink. Hal yang dimaksud, yaitu:  

1. Posisi Terminal 

Dalam memberikan layanan koneksi internet, bukan hanya stasiun tanah dan satelit di angkasa yang memegang peranan penting. Keberadaan terminal Starlink atau perangkat keras pada starter kit yang pelanggan terima, juga memegang peranan. 

Posisi atau penempatan terminal dapat menyesuaikan kebutuhan user. Dengan menyebarkan banyak satelit pada posisi terendah lintas orbit, sudah mengindikasikan betapa inovatif produk atau penyedia layanan ini. 

Melalui posisi tersebut, maka akan lebih mudah dalam memindahkan satelit agar dapat melayani dengan konektivitas terbaik. Hal ini dapat terwujud karena Starlink juga menawarkan paket mobilitas untuk penggunanya. Terminal dapat Anda bawa berpindah tempat, sementara satelit akan mengikuti posisi terminal untuk memastikan koneksi tetap baik. 

2. Kemampuan Komunikasi Antar Satelit 

Selanjutnya, cara kerja Starlink juga tak lepas dari kemampuan satelit di luar angkasa untuk saling berkomunikasi. Satelit-satelit tersebut berkomunikasi lewat sebuah jaringan yang berbasis laser. Melalui jaringan tersebut, bukan hanya satelit yang mampu saling berkomunikasi. Bahkan sangat memungkinkan adanya komunikasi dalam sebuah rasi bintang.  

Apa pentingnya komunikasi antar satelit? Tentu muncul pertanyaan seperti ini, apalagi menurut mekanisme kerja internet satelit secara umum data yang tersiar ke satelit akan langsung mereka siarkan ke pengguna. 

Namun, dengan adanya komunikasi antar satelit justru meningkatkan efisiensi transmisi dan pengolahan data. Komunikasi tersebut membuat satelit bisa berbagi data tanpa perlu menyiarkan kembali ke stasiun tanah di bumi terlebih dahulu. 

Artinya, kebutuhan akan stasiun terestrial di bumi dapat diminimalkan. Meskipun begitu, konektivitas akan tetap maksimal meski di area yang tidak terdapat stasiun tanah. Ini sangat membantu, apalagi tidak semua wilayah cocok atau ideal untuk pembangunan stasiun terrestrial. 

Risiko Cara Kerja Starlink

Sebagai informasi, Starlink mampu menghubungkan ke jaringan internet dengan bantuan gateway atau gerbang yang berada dalam pengawasan NOC (Network Operation Center). Melalui gerbang tersebut, satu jaringan dengan lainnya akan saling terhubung sesuai protokol yang ada. 

Starlink sebagai ISP akan memandu gateway menuju jaringan internet dunia atau global. Artinya, setiap aktivitas pelanggan Starlink melalui perangkat apapun, nantinya akan melewati gateway menuju ke dalam jaringan koneksi internet global. Ketika lalu lintas data tersebut melewati gerbang, otomatis IP akan terdeteksi berikut lokasi pengguna saat itu. 

Nah, karena kemampuan berkirim signal atau data antar satelit Starlink, maka tidak terlalu butuh adanya stasiun. Padahal stasiun tanah berfungsi sebagai pemberhentian data sementara sebelum melewati gerbang untuk menjalani pemindaian oleh protokol. 

Tanpa adanya alur yang melewati stasiun terlebih dahulu, karena data langsung terkirim antar satelit, bukan tidak mungkin lalu lintas data dari Indonesia sampai ke negara lain. Hal ini tentu sangat berisiko karena berpeluang terjadinya cyber crime

Kemungkinan atas risiko ini pula yang mendorong Menkominfo untuk mendesak pihak Starlink terkait penempatan NOC di tanah air. Dengan adanya NOC maka aktivitas ISP lebih terpantau. Hal ini tentu akan sangat membantu pemerintah berikut pihak berwenang dalam memastikan tidak adanya pelanggaran hukum dalam penggunaan internet dari Starlink.  

Harapannya, dengan memindai setiap arus lalu lintas data sehingga meminimalkan kemungkinan kejahatan digital. Tidak hanya itu, hal ini juga untuk memastikan kapabilitas Starlink dalam memberikan pelayanan di Indonesia. 

Cara kerja Starlink yang inovatif dan saat ini terbilang melebihi kemampuan provider internet satelit lainnya, masih harus melewati uji coba. Bukan hanya tentang performa, tetapi juga keamanannya. 

M Zam

Leave a Comment