advertise-scroll to continue

Bidik Industri Otomotif, Apple Lepas Modal US$1 Miliar Ke Tiongkok

investasi Apple
Image dari Jalopnik.com

Dengan persaingan industri teknologi yang semakin ketat, tak mengherankan bila saat ini para pemain besar industri yang satu ini kian getol memasang ancang-ancang agar tak kalah dengan para pesaingnya. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan #teknologi Apple, belum lama ini juga dikabarkan telah melepas sejumlah dana besar sebagai modal investasi untuk sebuah perusahaan digital yang berbasis di Tiongkok.

Dana sebesar US$1 miliar tersebut, diberikan kepada perusahaan bernama Didi Chuxing yang bergerak di bidang layanan digital ride-sharing. Dengan angka yang terbilang cukup besar, tentu langkah Apple kali ini telah dipikirkan dengan matang serta tujuan yang jelas. Dan kabarnya, investasi ini tidak lepas dari rencana Apple yang ingin membidik industri otomotif dalam beberapa tahun ke depan. Informasi selengkapnya telah kami rangkum pada artikel di bawah ini.

Tujuan Investasi Apple

Secara resmi pihak pengembang dari perusahaan Apple belum lama ini menyampaikan keputusan #investasi dana sebesar US$1 miliar untuk perusahaan jasa ride-sharing, Didi Chuxing yang berbasis di Tiongkok. Sebagai informasi, saat ini perusahaan Didi Chuxing merupakan pesaing berat dari Uber yang terbilang juga sudah cukup lama membuka layanannya.

Disampaikan oleh CEO Apple Tim Cook, tujuan besar di balik investasi yang dilakukan oleh apel ini adalah, agar perusahaan dapat memahami lebih baik tentang pasar yang ada di negeri tirai bambu. Menurutnya, saat ini negara Tiongkok merupakan salah satu pasar yang paling basah utamanya untuk mengembangkan industri teknologi. Dengan dukungan infrastruktur, dan juga perkembangan yang sudah matang, pertumbuhan industri teknologi pun juga dipastikan dapat tumbuh subur di negara tersebut.

Artikel lain: Berhasil Bobol iPhone, FBI Menang “TKO” Lawan Apple

Lebih lanjut Tim menyatakan bahwa ada beberapa misi khusus yang ingin dicapai dengan kerjasama investasi ini. Salah satunya yakni dengan mempelajari beberapa segmen tertentu yang berkembang di pasar Tiongkok. Dan pihak Apple yakni nantinya hasil yang bisa didapatkan oleh perusahaan jauh lebih besar daripada nilai investasi sebesar US$1 miliar tersebut.

Membawa Misi Tersembunyi

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa kerjasama dengan perusahaan Didi Chuxing yang erat hubungannya dengan bisnis penyedia jasa otomotif, membawa kabar burung bahwa Apple juga sedang melirik industri yang satu ini. Meskipun secara umum masih cukup berbeda dengan bidang bisnis yang selama ini ditekuni oleh Apple, namun tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan besutan Steve Job ini akan terjun pada bidang otomotif dalam beberapa tahun mendatang.

Perusahaan Didi Chuxing yang telah mempunyai jaringan di lebih dari 400 kota di Tiongkok ini, juga telah mendapatkan pendanaan dari Alibaba dan Tencent. Dengan begitu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perusahaan Didi Chuxing telah cukup mendominasi pasar Tiongkok berdampingan dengan Uber.

Lebih lanjut, kabarnya saat ini Apple juga telah mengembangkan sebuah teknologi self driving car alias mobil tanpa pengemudi. Dan tentunya, kerjasama dengan sebuah perusahaan di bidang jasa ride-sharing bisa menjadi kombinasi yang sempurna untuk mewujudkan misi tersebut.

Baca juga: Inilah Kronologis Alasan Google Bayar “Upeti” 14 Triliun Pada Apple

Membangun Kembali Industri Smartphone Di Tiongkok

Sebagai salah satu produsen kelas atas untuk produk smartphone yang telah digunakan di seluruh dunia, Apple nyatanya pernah mengalami kesulitan ketika menembus katanya pasar smartphone di negeri Tiongkok. Seperti diketahui, di negara tersebut saat ini juga semakin banyak perusahaan yang memproduksi smartphone dan beragam perangkat mobile lain yang bahkan sudah mampu bersaing dengan pabrikan besar seperti Apple dan Samsung.

Masih sehubungan dengan investasi yang dijalankan oleh Apple, secara tidak langsung juga bertujuan untuk menghidupkan kembali penjualan perangkat Apple di Tiongkok. Data menyebutkan bahwa, terjadi penurunan yang cukup besar dalam jumlah penjualan perangkat Apple di negeri Tiongkok menjelang kuartal kedua tahun ini. Dibandingkan awal tahun 2016, penjualan saat ini masih bertahan di sekitaran 13% dari total penjualan di kuartal pertama. Dengan adanya investasi yang cukup besar, tentunya nama Apple angka sedikit terkerek naik di mata para konsumen lokal.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment