Andi Sufariyanto ~ Ingin Pensiun Muda dan Buka Lapangan Kerja Sebesar-besarnya

Image dari Investasionline.net
Image dari Investasionline.net

Usia muda tak menghalangi siapaun untuk mencapai sukses mencapai sukses. Ini mungkin yang muncul dibenak Andi Sufariyanto, pria 34 tahun kelahiran Padang yang kini telah sukses menjadi hartawan dengan berbagai bisnis dibawah bendera Adila Group. Adila Group saat ini memang telah menjadi sebuah perusahaan konglomerasi yang menaungi banyak bisnis dari distribusi garment serta produk spa dan aroma terapi, penyedia virtual office, serta perusahaan investasi dan pengelolaan #properti.

Di usianya yang masih tergolong muda ini, tentu sangat tidak berlebihan jika Andi Sufariyanto kemudian dikatakan sebagai pengusaha muda sukses dan berjaya. Lalu seperti apakah kisah sukses Andi Sufarianto dalam menjalankan bisnis demi bisnis hingga menjadi perusahaan konglomerasi ini? Berikut ulasannya.

Bercita-cita Menjadi Pengusaha Sejak Belia

Semua berawal dari impian dan cita-cita. Mungkin inilah hal pertama yang bisa memulai pembahasan kisah sukses Andai ini. Ya, sejak belia tepatnya sejak sekolah SMA, Andi Sufariyanto memang sudah memiliki cita-cita menjadi wirausahawan.

Obsesi menjadi pengusaha ini kemudian makin mengental saat Andi harus meratau dan hidup mandiri, jauh dari orangtuanya di Surabaya. Di Kota Pahlawan itu, Andi kuliah D3 Teknik Mesin ITS. Di tanah rantau inilah Andi mulai merintis usaha untuk mendapatkan penghasilan.

Artikel lain: Sandiaga Uno, Pengusaha Muda Sukses Indonesia Yang Lahir Dari Keterpurukan

Awal Mula Bisnis Andi Sufariyanto 

Bisnis pertama yang digeluti Andi Sufariyanto di tahun 2001 adalah jual beli HP bekas. Pasarnya adalah teman sekampusnya yang kebanyakan juga berkantung tipis. Merasa sukses membesarkan modal di bisnis HP bekas, Andi beranjak ke usaha service HP di wilayah Sidoarjo pada tahun 2002 dengan mengajak beberapa temannya. Sayangnya usaha keduanya ini tak berjalan mulus karena terjadi manajemen keuangan yang buruk hingga membuat Andi harus menutup usaha servis HP ini.

Meski gagal, Andi tak mau larut dengan kejatuhan tersebut. Hanya beberapa bulan setelah itu Andi kembali bangkit dengan gagasan membuka usaha bengkel mobil plus salon mobil rumahan (cuci mobil) yang merupakan bidang kesukaannya. Pada saat yang sama, Andi juga mencoba peruntungan sebagai distributor beberapa produk massal asal Cina yang mulai membanjiri tanah air. Mulai dari aksesori hingga produk rumah tangga ia dipasarkan dengan harga serba 5000.

Dari situ Andi Sufariyanto terus merambah bisnisnya ke produk-produk kelas yang harganya merakyat. Pelan tapi pasti bisnisnya pun terus menunjukkan perkembangannya. Andi kemudian melangkah lagi dengan menjadi distributor busana muslim merk Dannis Collections. Sebagai makelar, Pengalaman Andi memang tak bisa dipandang remeh.

Saat ini pria yang diketahui telah menyelesaikan program S2 di Magister Manajemen UGM ini telah memiliki tidak kurang dari 150 mitra bisnis yang tersebar di seluruh nusantara. Dari sinilah ia mendapat sukses tak terkira karena jeli melihat #peluang bisnis.

Meluaskan Bisnis

Dari pertumbuhan beberapa bisnis yang dijalankannya tadi, Andai semakin yakin untuk terus meluaskan usahanya. Maka Andi kemudian melanjutkan pergerakannya ke bisnis kos-kosan ekslusif. Bisnis ini ternyata juga berjalan dengan baik dengan meluas kembali ke bisnis properti yang terarah dan memberikan keuntungan optimal.

Tak berhenti hanya disitu, Andi terus menciptakan bisnis-bisnis baru. Bersama Laila Asri, istrinya, ia kemudian membangun bisnis body care product, khususnya produk spa dan aromatherapy. Usaha dengan merk Pourvous ini terus dikembangkan menjadi entitas bisnis dengan prospek yang menjanjikan.

Dari kebutuhan akan tempat untuk bertemu dengan klien atau mitra bisnis maka Andi Sufariyanto kemudian juga menciptakan Virto Smart Office, bisnis terpadu yang menangani penyewaan ruang kantor sekaligus perawatannya. Virto Smart Office ini sendiri menjanjikan fasilitas pendukung yang dapat diandalkan para pengusaha karena dapat mengubah fixed cost menjadi variabel cost.

Beberapa benda modal seperti mesin fax, fotokopi, scanner dan sebagainya tak perlu dibeli sehingga meringankan pengeluaran tetap. Bahkan biaya sekretaris, administrasi, penerima dan pengiriman fax, pencatat pesan, foto copy, kurir, penerjemah, proyektor sampai mencetak dokumen, bisa digeser dari biaya tetap menjadi biaya variable.

Tak puas dengan itu semua, Andi juga kemudian membuka lagi usaha di bidang konsultasi dan pengurusan pengajuan kredit modal usaha ke bank, perpajakan, cara pembuatan laporan keuangan, hukum, SIUP, dan NPWP.

Baca juga: Martin Hartono, Pengusaha Muda Penguasa Bisnis Digital Indonesia

Mimpi Ke Depan

Dari segala kesuksesan bisnis yang diraihnya ini, tak mengherankan jika kemudian Andai ingin pensiun dini sebelum usia 40. Keinginan Andi Sufariyanto untuk pensiun dini ini memang sangat beralasan karena saat ini PT Adila Imperium telah menjadi holding company atas beberapa anak perusahaan seperti Panelneon, Adila Property, Pourvous dan Virto Smart Office.

Sekarang Andi sendiri masih terus menata imperium bisnisnya yang berkonsep “Commercial Profitable Enterprise that Works Without Me”. Sekarang ini Andi juga sedang mengusahakan keinginannya untuk membuka lapangan kerja baru untuk 10 ribu orang agar bisnisnya yang menggurita ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat lain. Sangat inspiratif!

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment