Abdul Rahman Tukiman ~ Pemuda Desa Suksesor Bisnis Kuliner Bakso Kota Cak Man

pengusaha bakso kota cak man

Bakso! Siapa yang tidak kenal dengan masakan yang satu ini, saya yakin semuanya sudah kenal dan bahkan pernah merasakan nikmatnya. #Bisnis kuliner dalam bidang usaha ini ternyata sangat potensial untuk saat ini maupun di masa depan. Bisnis jualan bakso saat ini sudah berkembang sedemikian rupa dengan berbagai macam jenis dan ragam.

Dengan berbagai inovasi dan terobosan ternyata bisnis yang sering terkesan dengan bisnis ecek-ecek ini bisa menjadi bisnis yang luar biasa menghasilkan. Simak saja kisah sukses Abdul Rahman Tukiman, atau sering disapa Cak Man yang berhasil mengelola bisnis baksonya hingga menggurita. Siapa sebenarnya Cak Man? Seperti apa bisnis bakso yang ia kelola, simak ulasan singkatnya di bawah ini.

Bekerja Sambil Belajar

Abdul Rahman Tukiman atau kini lebih sering dipanggil dengan Cak Man adalah sosok yang berasal dari suatu daerah terpencil. Dia berasal dari sebuah dusun kecil yaitu Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur. Dia dilahirkan dari keluarga yang tidak mampu dan jauh dari kata cukup. Keadaan yang seperti ini, membuatnya ingin menjadi seprang yang sukses hingga bisa membanggakan dan membahagiakan kedua orang tuanya.

Ia pun kemudian meninggalkan desa tanah kelahirannya untuk mencoba meraih kesuksesan di kota besar ketika beranjak dewasa. Singkat cerita, Cak Man muda pun  mendapatkan tawaran dari seorang pengusaha bakso asal Malang. Kala itu juragan bakso tempat Cak Man bekerja masih menjual bakso dengan berkeliling.

Cak Man sendiri melakukan pekerjaan rutin di hampir semua produksi ia tangani. Mulai dari memasak hingga menyiapkan bakso yang akan dibawa keliling oleh juragannya. Dengan rutinitas dalam proses produksi bakso setiap hari, Cak Man menjadi semakin memahami bagaimana cara membuat bakso yang baik dan berkualitas.

Artikel lain: Rangga Umara, Pengusaha Kuliner Sukses Rumah Makan Lele Lela

Mulai Menjalankan Usaha Bakso Sendiri

Dalam usia kala itu yang masih 19 tahun, Cak Man sudah memmiliki banyak pengalaman dalam dunia bakso. Ini ditunjang karena Cak Man tidak kurang pernah bekerja kepada tiga juragan yang berbeda. Dengan pengalaman yang tinggi, serta kemauan ingin maju yang kuat, membuat Cak Man mempunyai pikiran untuk memulai usaha bakso sendiri.

Dengan modal utama pengalaman, dan uang Rp. 77.000 dari hasil ia menabung selama dua tahun, Cak Man memberanikan diri untuk membuka bisnis kuliner warung bakso sendiri pada tahun 1984. Dengan pengalaman dari tiga juragan yang berbeda yang pernah ia ikuti, ia menggabungkan kelebihan dari masing-masing juragan yang pernah ia ikuti. Kombinasi yang tepat dari keunggulan resep itulah yang menjadikan bakso Cak Man lebih diminati dan digemari oleh penggemar kuliner Kota Malang.

Kesuksesan Bakso Kota Cak Man

Perjalanan panjang bisnis kuliner bakso Cak Man akhirnya membawanya kepada kesuksesan saat ini. Kerja keras dan keuletan mengantarkan sosok yang dulunya hanya berasal dari desa terpencil. Selama tak kurang 20 tahun Cak Man menekuni bisnis ini, kini usaha bakso yang ia namai Bakso Kota Cak Man ini memiliki lebih dari 50 gerai dan memiliki hingga hampir seribu karyawan. Gerai dan cabang Bakso Kota Cak Man ini tersebar di beberapa daerah di Kotamadya Malang.

Selain perkembangan gerai yang berada di berbagai daerah Malang, Cak Man tidak mau berhenti berinovasi begitu saja. Kini bakso yang dulunya hanya bakso tradisional biasa saja, namun saat ini Bakso Kota Cak Man sudah berkembang dengan memiliki 22 varian hidangan bakso, yang dulunya hanya ada 6 varian. Dalam setiap bulan, Cak Man mampu menghasilkan omzet mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga: Fendra Agoprilla Putra ~ Sarjana Cerdas yang Sukses Membangun Bisnis Mie Nyonyor

Dan yang paling penting lagi sebenarnya adalah bahwa Cak Man telah berhasil membawa gerai baksonya menjadi sejajar dengan gerai cepat saji dari luar. Gerai Bakso Kota Cak Man dipandang sebagi restoran cepat saji yang mampu bersaing dengan resto cepat saji dari luar negeri seperti Hoka-hoka Bento, KFC, McDonald dan sebagainya.

Ini membuktikan bahwa sebenarnya usaha kuliner yang berbasis dari makanan asli Indonesia pun bisa bersaing dengan makanan dari luar negeri jika dikelola dengan benar. So, jangan pernah takut untuk bersaing dengan produk dari luar negeri.

Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment