Untuk menjadi seseorang yang berguna untuk orang lain tidak perlu menunggu kaya dan mapan. Batasan usia pun juga bukan suatu halangan untuk terus menolong orang yang membutuhkan. Meskipun dengan usia yang tidak muda lagi, siapapun orangnya jika masih memiliki semangat tolong menolong yang tinggi, usia bukanlah masalah yang berarti.
Seperti apa yang dilakukan oleh kakek yang berusia 79 dari India ini. Apa yang dilakukannya sungguh bisa menjadi sebuah #inspirasi bagi kita semua di seluruh dunia. Orang-orang sering memanggilnya dengan sebutan “Medicine Baba”, namun nama asli nya adalah Omkar Nath Sharma. Namanya begitu fenomenal, ia sangat populer di kalangan warga miskin Ibu Kota New Delhi. Ini karena ia hampir setiap hari berbagi obat-obatan di kawasan kumuh warga miskin di New Delhi. Bagaimana kisah selengkapnya? Simak di bawah ini.
Berjalan 7 Kilometer Tiap Hari Untuk Berbagi Obat
Profil Omkar Nath Sharma sendiri sebenarnya bukanlah seorang dengan latar belakang yang kaya. Justru sebaliknya, ia adalah orang biasa yang bahkan untuk membagi-bagikan obat ia harus berjalan kaki lebih dari tujuh kilometer setiap harinya.
Obat-obatan yang kerap ia bagikan kepada orang-orang miskin adalah seperti sirup obat batuk, kapsul penurun panas, dan berbagai obat ringan yang lain. Sharma sendiri mendapatkan julukan dari masyarakat sebagai Medicine Baba yang berarti pria obat yang bijaksana karena apa yang telah ia lakukan.
Artikel lain: Eugene Cho ~ Menebar Misi Peduli Sesama Dengan Tindakan Nyata
Memang apa yang dilakukan oleh Sharma ini sangatlah membantu dan meringankan bagi kaum miskin di lingkungan kumuh kota New Delhi. Menurut data dari laporan WHO, menunjukkan bahwa 60 persen penduduk India tidak sanggup membeli obat saat sakit. Bahkan untuk menyisihkan sebagian uang mereka pun tidak mampu. Jadi apa yang dilakukan oleh Sharma ini benar-benar sangat menolong untuk warga miskin di sana.
Konsep Berbagi yang Sederhana
Apa yang dilakukan oleh ‘Medicine Baba’ ini sebenarnya adalah konsep yang sangat sederhana dan bisa dilakukan di mana saja. Gagasan yang ia bawa adalah bahwa masyarakat kelas menengah dan kelas atas di negaranya tentu memiliki obat yang tidak terpakai.
Nah, obat-obat yang tidak terpakai itulah yang diminta oleh Sharma yang kemudian dibagikan kepada warga miskin di sana. Terutama adalah obat-obat seperti paracetamol, obat batuk dan obat ringan lainnya. Jadi setiap pagi Sharma selalu berkeliling dan berteriak di kawasan orang kaya untuk meminta obat yang masih bisa digunakan namun tidak terpakai lagi.
“Kita pasti pernah mengalaminya, membuang obat kadaluarsa karena lama tidak terpakai. Saya ingin obat-obat itu diberikan kepada yang berhak,” begitu kata Sharma.
Awal Mula Munculnya Gagasan Omkar Nath Sharma
Konsep berbagi obat seperti ini muncul untuk pertama kali muncul pada tahun 2008 silam. Ketika itu Sharma terkejut mengetahui sebuah cerita mengenaskan dari buruh bangunan yang tewas setelah tertimpa beton. Sebenarnya buruh itu belum meninggal ketika di rawat di Rumah Sakit, namun karena tak punya uang untuk membeli obat di apotek, buruh tersebut meninggal beberapa hari kemudian setelah pulang dari perawatan.
“Gagasan ini muncul di kepala saya beberapa tahun lalu ketika saya melihat bagaimana warga miskin berjuang membeli obat-obatan. Ketika pertama memulainya, saya diolok-olok dan disebut pengemis tapi sekarang orang-orang menghormati apa yang saya lakukan,” terangnya kemudian.
Cerita itulah yang kemudian membuat hati Sharma terketuk untuk melakukan sesuatu yang akhirnya memunculkan sebuah ide kreatif tersebut. Dalam menjalankan gagasan uniknya, pada awal pelaksanaanya tidak mendapatkan sambutan baik. Malah ia sering diusir dan dianggap pengemis ketika meminta obat di kawasan perumahan elit.
Baca juga: 10 Hartawan Bidang Teknologi Yang Dikenal Paling Dermawan
Namun dengan kesabarannya, lambat laun banyak warga yang mulai sadar dengan apa yang ia lakukan. Kini, banyak sumbangan obat yang ia terima untuk disalurkan kepada warga miskin yang membutuhkan.
Kini warga masyarakat sangat mendukung dengan apa yang dilakukan Sharma. Ketika setiap pagi dengan ciri khas memakai seragam orange Sharma berteriak dan meminta obat, warga berduyun-duyun untuk memberikan obat yang tak terpakai yang masih bisa digunakan.