Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya. Dalam hal ini seperti yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan di kehidupan sehari-hari.
Bahkan sejak lahir sekalipun, seorang bayi sudah harus bersosialisasi dengan orang tuanya. Secara garis besar, sosialisasi adalah proses belajar untuk bersikap dengan cara tertentu agar bisa diterima oleh masyarakat. Namun faktanya, proses sosialisasi tidaklah semudah pengertiannya. Ada banyak jenis, fungsi, tujuan, hingga agen-agen yang berperan penting dalam hal ini.
Pada kesempatan kali ini, Maxmanroe akan menjelaskan lebih dalam mengenai proses sosialisasi, pengertiannya, dan ruang lingkup lainnya. Selengkapnya ada di bawah ini.
Baca juga: Pengertian Komunikasi: Memahami Apa Itu Komunikasi, Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Prosesnya
Sosialisasi Adalah
Pada dasarnya sosialisasi itu dibagi menjadi dua, yaitu pengertian secara luas dan secara sempit. Jika menurut sudut pandang secara luas, sosialisasi adalah sebuah proses dalam berinteraksi dan pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang di seumur hidupnya dalam suatu budaya masyarakat. Dari ia lahir hingga akhir hayatnya.
Sementara itu, pengertian secara sempit adalah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang untuk bisa mengenali lingkungan sekitarnya, baik secara fisik maupun sosial.
Namun secara garis besar, pengertian sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat dan pemasyarakatan.
Di dalam lingkungan, setiap manusia memiliki peran dan status sosialnya masing-masing di kelompok masyarakat. Misalnya seperti Ketua RT/RW, Lurah, Camat, dan lainnya. Dimana dengan adanya proses ini, Anda jadi bisa mengetahui dan memahami, serta diharapkan mampu untuk menjalani apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah setiap lingkungan masyarakat memiliki pola sosialisasi yang berbeda-beda.
Perlu digaris bawahi bahwa sosialisasi dengan bersosialisasi adalah hal yang berbeda. Bersosialisasi merupakan kegiatan dari sosialisasi tersebut. Dimana Anda berbaur dengan orang-orang lainnya yang ada di sekitar.
Menurut Para Ahli, Sosialisasi Adalah
Selain pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada beberapa ahli yang mengutarakan pendapatnya mengenai arti dari sosialisasi itu sendiri. Di antaranya adalah:
Bruce J. Cohen
Menurutnya, sosialisasi adalah sebuah proses dimana seorang manusia mempelajari nilai dan norma yang berlaku di lapisan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjadi bagian dari kelompok masyarakat tersebut.
Martin Gibson
Sementara itu Martin Gibson menggambarkan pengertian sosialisasi sebagai sebuah aktivitas untuk mewujudkan dan mengintegrasikan dari organisasi, demi tujuan organisasi atau individu. Ia menggambarkan bahwa sosialisasi memiliki dua kepentingan yang berbeda. Yaitu kepentingan organisasi dan kepentingan individu.
Peter L. Berger
Berger memiliki pandangan lain mengenai pengertian sosialisasi. Dimana menurutnya hal tersebut merupakan proses belajar yang dilakukan oleh seorang anak untuk bisa menjadi anggota atau partisipan dalam kelompok masyarakat.
Soejono Dirdjosisworo
Selanjutnya ada pendapat dari Soejono Dirdjosisworo yang menyebutkan bahwa sosialisasi memiliki tiga arti. Yaitu proses belajar; dimana manusia menahan, mengubah impuls-impulsnya, dan juga mengambil cara hidup atau budaya di dalam kelompok masyarakatnya.
Lalu arti yang kedua adalah kebiasaan; dimana dalam melakukan sosialisasi seseorang akan mempelajari sikap, ide, kebiasaan, hingga polah nilai dan tingkah laku. Bahkan di arti ini, manusia juga mempelajari ukuran kepatuhan tingkah laku di dalam kelompok masyarakat tempat ia hidup.
Dan yang ketiga adalah sifat dan kecakapan. Merupakan sebuah proses sosialisasi yang mengajarkan manusia untuk merangkai dan mengembangkan diri dari semua sifat dan kecakapan sebagai suatu kesatuan dalam diri seseorang.
Edward S. Greenberg
Kemudian ada Edward S. Greenberg yang mengartikan sosialisasi sebagai sebuah proses perubahan dari seseorang untuk diterima atau menyesuaikan diri dengan keinginan dari pihak lain. Tujuannya adalah agar bisa berpartisipasi secara aktif sebagai anggota dari suatu kelompok.
Charlotte Buhler
Charlotte Buhler menyebutkan bahwa pengertian sosialisasi adalah suatu proses pembelajaran dan penyesuaian diri untuk membantu anggota masyarakat lainnya memahami bagaimana cara hidup dan berpikir di dalam kelompoknya. Tujuannya adalah agar seseorang itu bisa memiliki peran dan fungsi di dalam kelompok masyarakat tersebut.
Karel J. Veeger
Ahli yang ketujuh ada Karel J. Veeger, yang berpendapat bahwa sosialisasi adalah proses belajar mengajar. Seperti ketika orangtua yang mendidik anaknya untuk mengetahui beberapa pengetahuan, wawasan, pola perilaku, dan tata krama dalam bermasyarakat. Misalnya disaat seorang ibu mengajarkan anaknya untuk selalu mengucapkan kata “tolong” ketika ingin meminta sesuatu, dan lainnya.
Robert M. Z. Lawang
Terakhir, ada pendapat dari Robert M. Z. Lawang yang menyebutkan bahwa sosialisasi adalah proses pembelajaran dan pemahaman mengenai norma, nilai, peran, dan semua syarat yang diperlukan untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial masyarakat.
Tujuan Sosialisasi di Masyarakat
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan sosialisasi, tentunya kita perlu mengetahui apa tujuannya. Berikut ini adalah beberapa tujuan sosialisasi tersebut:
- Agar setiap anggota masyarakat mengetahui nilai dan norma yang ada pada suatu kelompok masyarakat.
- Agar individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat.
- Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.
- Agar individu mengembangkan kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.
- Untuk melatih keterampilan dan pengetahuan individu dalam melangsungkan hidup bermasyarakat.
- Agar di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat.
Baca juga: Kesenjangan Sosial: Pengertian, Faktor Penyebab, Dampak, dan Contohnya
Fungsi Sosialisasi di Masyarakat
Secara umum, fungsi dan peranan sosialisasi bagi individu dan masyarakat adalah sebagai cara mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannyat. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa fungsi sosialisasi bagi individu dan masyarakat:
1. Fungsi Sosialisasi Bagi Individu
Bagi individu, sosialisasi berfungsi sebagai pedoman dalam belajar mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik nilai, norma, dan struktur sosial yang ada pada masyarakat di lingkungan tersebut.
2. Fungsi Sosialisasi Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat untuk melestarikan, penyebaran, dan mewariskan nilai, norma, serta kepercayaan yang ada pada masyarakat. Dengan begitu, nilai, norma, dan kepercayaan tersebut dapat dijaga oleh semua anggota masyarakat.
Jenis-Jenis Sosialisasi
Sosialisasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Berikut ini penjelasan dari keduanya:
1. Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang pertamakali dilakukan oleh individu sejak masih anak-anak. Ini merupakan awal bagi semua anggota masyarakat dalam memasuki keanggotaan mereka pada suatu kelompok masyarakat.
Sosialisasi primer ini dimulai dari keluarga, dimana individu mulai belajar membedakan dirinya dengan orang lain di sekitarnya. Pada tahap ini anggota keluarga punya peranan penting bagi masing-masing individu.
Di sinilah pertamakali seseorang mendapatkan pelajaran mengenai budaya keluarga, baik itu agama, aturan, dan lain-lain.
2. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder merupakan pelajaran berikutnya yang dilakukan oleh individu. Pada tahap ini seseorang belajar mengenali lingkungannya di luar keluarga, baik itu nilai-nilai, norma, yang ada di lingkungan masyarakat.
Proses sosialisasi sekunder ini bertujuan agar individu dapat menerima nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Pada umumnya, sosialisasi sekunder ini menjadi penentu sikap seseorang karena telah beradaptasi dengan berbagai lingkungan masyarakat.
Baca juga: Manajemen Komunikasi: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contohnya
Agen Sosialisasi Adalah
Dari beberapa pengertian sosialisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan proses tersebut ada beberapa perantara atau orang lain. Pada prakteknya, hal ini disebut sebagai agen sosialisasi. Dalam kehidupan bermasyarakat, agen ini dibagi menjadi empat, yaitu:
Keluarga
Keluarga adalah agen sosialisasi pertama yang dikenal oleh seseorang dari lahir sampai akhir hayatnya. Terdiri dari ayah, ibu, saudara, dan beberapa anggota keluarga lainnya. Selain itu, keluarga juga menjadi tempat untuk belajar dan mengenal dunia dan lingkungan sekitar.
Teman
Berikutnya ada teman. Dalam hal ini, manusia membutuhkan teman untuk bisa melakukan proses sosialisasi. Umumnya, interaksi ini terjadi pada teman yang memiliki umur sama. Dari interaksi ini juga seseorang bisa mendapatkan pengetahuan baru mengenai nilai dan norma di lingkungan baru. Misalnya ketika seorang anak bermain bersama teman sebayanya sambil bercanda, bekerjasama, dan lainnya.
Sekolah
Lembaga pendidikan atau sekolah merupakan salah satu agen sosialisasi terbesar yang bisa memberikan pengaruh signifikan pada diri seseorang. Di sini, seseorang tidak hanya akan mendapatkan teman, pengetahuan, dan wawasan baru, tetapi juga bisa memberikan praktek langsung tentang keterampilan dan kemandiriannya. Tidak sampai di situ, sekolah juga berperan penting dalam kehidupan seorang anak hingga di masa mendatang.
Misalnya seperti ketika proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Antara guru dan murid terjadi interaksi selama waktu pembelajaran berlangsung. Atau ketika anak-anak bermain dan bekerjasama dengan teman sebayanya.
Media Massa
Hal terakhir yang menjadi agen sosialisasi adalah media massa. Jika pada ketiga agen lainnya proses sosialisasi yang terjadi adalah secara tatap muka, hal ini tidak dapat Anda temukan di media massa. Terutama di era digital seperti saat ini. Dimana proses sosialisasi dan interaksi yang berlangsung terjadi di internet, dunia maya, dan secara online. Hal ini bisa menjadi dan memberikan dampak positif dan negatif, tergantung bagaimana media massa digunakan.
Tahapan-tahapan Sosialisasi
Perlu diketahui bahwa, tidak semua orang bisa langsung pintar dalam bersosialisasi. Tentunya mereka mengalami beberapa tahapan yang perlu dilalui agar bisa mencapai titik tertentu. Semuanya butuh proses yang dimana semuanya saling belajar dan beradaptasi.
Berikut tahapan-tahapan sosialisasi yang perlu Anda ketahui. Di antaranya adalah:
Persiapan
Tahapan sosialisasi pertama adalah persiapan. Dimana dalam hal ini seseorang akan belajar untuk mengenali lingkungan sekitarnya. Keluarga menjadi agen sosialisasi terpenting di tahap ini. Pada prakteknya, tahapan persiapan ini dimulai ketika seorang anak memasuki usia dua sampai tiga tahun. Sebagai agen sosialisasi paling penting, orangtua perlu mengajarkan beberapa hal kepada anaknya.
Mulai dari bahasa yang digunakan sehari-hari, nama benda, bagaimana cara berkomunikasi, bagaimana cara melakukan sesuatu, dan masih banyak lagi. Tahap persiapan ini juga dikenal sebagai tahap mimicking atau meniru. Sebab seorang anak di usia tersebut senang meniru ucapan dan tindakan orang lain tanpa mengetahui arti atau apa yang dilakukannya.
Bermain
Setelah anak tersebut mulai memahami siapa dirinya dan apa perannya, maka mereka mulai mempelajari dan meniru peran orang lain. Tahapan ini disebut dengan play stage atau tahapan bermain. Dimana anak-anak memiliki keinginan untuk meniru dan mempelajari berbagai sikap dan tindakan dari orang lain. Serta memahami apa yang diharapkan orang lain untuk dirinya sendiri.
Agen sosialisasi yang berperan dalam tahapan ini adalah keluarga dan teman. Dimana ketika seorang anak di dalam rumah, maka ia lebih sering meniru dan berinteraksi dengan keluarganya. Sedangkan di luar rumah, mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya.
Bertindak
Bertindak atau game stage merupakan tahapan sosialisasi ketiga yang dipelajari oleh seorang anak. Umumnya, di tahapan ini tingkat interaksi seorang anak sudah semakin meningkat dan bisa menguasai perannya sebagai sebuah anggota dari kelompok masyarakat. Di sini mereka juga sudah mulai mengerti terkait norma, nilai, dan peraturan yang berlaku, serta apa yang diharapkan orang lain terhadap dirinya.
Sebagai contoh di lingkungan sekolah, seorang anak akan mematuhi peraturan yang berlaku. Misalnya seperti tidak membuang sampah sembarangan, merapikan meja sebelum pulang sekolah, berpamitan pada guru, dan lainnya.
Generalisasi
Hal terakhir dari tahapan sosialisasi adalah generalisasi. Pada tahapan ini, anak tersebut sudah mulai masuk ke usia dewasa. Dimana interaksi yang terjadi pun semakin meningkat dan intens. Tidak hanya mengerti tentang peran, hak dan kewajibannya saja, tetapi mereka juga mengerti tentang perasaan lainnya. Seperti tenggang rasa, toleransi, tolong menolong, dan banyak lagi.
Contoh Sosialisasi Adalah
Setelah memahami arti sosialisasi dan medianya, lalu apa contoh sosialisasi yang terjadi di masyarakat? Berikut ini adalah beberapa contoh sosialisasi:
1. Contoh Sosialisasi di Keluarga
Proses sosialisasi di keluarga terjadi ketika anggota keluarga saling berinteraksi satu sama lain. Misalnya saat makan malam bersama, saat nonton TV bersama, atau diskusi keluarga.
Orang tua biasanya pertamakali menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui oleh anak-anak mereka. Contoh, orang tua memberikan nasehat atau arahan tentang cara berperilaku di sekolah.
2. Contoh Sosialisasi di Masyarakat
Proses sosialisasi juga sering terjadi di lingkungan masyarakat. Misalnya ketika berdiskusi dengan tetangga, melakukan kerja bakti bersama, semua ini merupakan proses sosialisasi.
3. Contoh Sosialisasi di Sekolah
Pada saat guru berinteraksi dengan para murid dan menjelaskan tentang pelajaran, ini merupakan proses sosialisasi. Selain itu, proses sosialisasi juga terjadi ketika para murid bertanya pada guru atau memberikan jawaban tentang pelajaran di sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa, sosialisasi adalah sebuah proses pengenalan yang dilakukan oleh seseorang pada suatu kelompok masyarakat dan lingkungan kehidupan di sekitarnya, yang sesuai dengan nilai, norma, dan peraturan yang berlaku.
Proses sosialisasi bisa membantu seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan juga menjalin berbagai interaksi dengan banyak orang. Sehingga nantinya tumbuh rasa toleransi, gotong royong, kekeluargaan, dan lainnya ketika sudah dewasa kelak.
Baca juga: Pengertian Konsep Diri: Komponen, Jenis, Faktor, dan Contohnya
Demikianlah penjelasan terkait pengertian sosialisasi, tujuan, fungsi, agen, tahapan, dan contohnya yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!