Nilai adalah sebuah kata unik yang bisa memiliki beberapa makna, tergantung apakah digunakan sebagai kata benda atau kata kerja. Lalu apa pengertian nilai, dan apa saja jenis-jenisnya?
Artikel ini menjelaskan secara ringkas beberapa hal tentang nilai (value), di antaranya:
- Penjelasan apa itu nilai, baik pengertiannya secara umum maupun menurut para ahli.
- Fungsi nilai sosial.
- Karakteristik nilai sosial.
- Jenis-jenis nilai dalam ilmu sosial.
- Proses terbentuknya nilai sosial.
Simak artikel ini sampai tuntas, agar kamu lebih paham apa yang dimaksud dengan nilai.
Pengertian Nilai Adalah
Secara bahasa, kata nilai dapat diartikan sebagai “harga”. Namun tentu saja kata tersebut memiliki makna yang lebih luas dan berhubungan dengan sesuatu yang berharga bagi manusia.
Pada dasarnya pengertian nilai adalah suatu konsep umum atau gagasan yang merujuk pada hal-hal yang dianggap benar, baik, berharga, penting, indah, pantas, dan dikehendaki oleh masyarakat secara umum di dalam kehidupannya.
Ada juga yang menyebutkan arti kata nilai adalah suatu bentuk penghargaan dan keadaan yang bermanfaat sebagai pedoman umum bagi manusia dalam melakukan dan menilai suatu tindakan.
Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan kata nilai dalam kalimat untuk membantu memahami arti kata tersebut:
- “Dukungan yang Anda berikan selama pelatihan ini sangat bernilai bagi saya.”
- “Anak itu menerapkan nilai-nilai yang diajarkan oleh kedua oranga tuanya.”
- “Karya-karya lukisan yang diciptakan oleh Basuki Abdullah memiliki nilai seni yang sangat tinggi.”
- “Setiap akan membeli barang, sebaiknya perkirakan nilai produk tersebut dengan harga normal.”
Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa nilai adalah sebuah keyakinan dasar dan fundamental yang memandu atau memotivasi sikap atau tindakan manusia. Nilai-nilai hidup seseorang dapat menggambarkan kualitas pribadinya yang tercermin dari perilaku, baik perilaku terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain dan lingkungnnya.
Baca juga: Pengertian Norma
Pengertian Nilai Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu nilai, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Raden Mas Tumenggung Sukamto Notonagoro
Menurut Notonagoro, pengertian nilai adalah sekumpulan tindakan manusia yang tersusun secara sistematis, baik dalam bentuk material mapun non-material. Lebih lanjut Notonagoro menyebutkan bahwa nilai terdiri dari 3 nilai pokok, yaitu; nilai vital, materil, dan rohani.
2. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, arti nilai adalah suatu bentuk budaya yang berfungsi sebagai pedoman bagi setiap manusia di dalam masyarakat. Budaya tersebut bisa sesuatu yang dikehendaki ataupun tidak dikehendaki, tergantung sudut pandang masyarakat tersebut.
3. Robert M. Z. Lawang
Menurut Robert Lawang, pengertian nilai adalah suatu gambaran mengenai hal-hal yang diinginkan, berharga, pantas, dan juga mampu mempengaruhi perilaku setiap individu yang memiliki nilai tersebut. Dengan kata lain, nilai tersebut menjadi pedoman terhadap tata tertib kehidupan bermasyarakat.
4. Nursal Luth dan Dainel Fernandez
Menurut Nursal Luth dan Dainel Fernandez, pengertian nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang mempunyai nilai tersebut.
Disebutkan juga bahwa nilai bukanlah tentang benar atau salah, tetapi tentang dikehendaki atau tidak, disenangi atau tidak.
5. Sidi Gazalba
Menurut Sidi Gazalba, pengertian nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, bukan fakta, bukan benda konkrit, tidak hanya tentang benar dan salah yang menuntuk pembuktian empirik, melainkan penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki.
6. Hoda Lacey
Menurut Hoda Lacey (1999:23), setidaknya ada enam pengertian nilai, yaitu:
- Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
- Suatu kualitas atau tindakan yang berharga, kebaikan, makna atau pemenuhan karakter untuk kehidupan seseorang.
- Suatu kualitas atau tindakan yang membentuk identitas seseorang sebagai pengevaluasian diri, penginterpretasian diri, dan pembentukan diri.
- Suatu kriteria fundamental bagi seseorang untuk memilih sesuatu yang baik diantara berbagai kemungkinan tindakan.
- Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah laku bagi dirinya dan orang lain.
- Suatu ”objek nilai”, suatu hubungan yang tepat dengan sesuatu yang sekaligus membentuk hidup yang berharga dengan identitas kepribadian seseorang. Objek nilai mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yang disucikan, budaya, tradisi, lembaga, orang lain, dan alam itu sendiri.
7. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, nilai adalah konsepsi abstrak yang ada di dalam diri manusia karena nilai dapat merupakan sesuatu yang dianggap baik dan dapat pula dianggap sesuatu yang buruk.
Nilai baik akan menjadi simbol kehidupan yang dapat mendorong integritas sosial, sebaliknya nilai yang buruk akan berdampak pada terjadinya konflik.
8. Karel J. Veeger
Menurut Karel J. Veeger, sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam pikiran orang) tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
Baca juga: Pengertian Moral
Fungsi Nilai Sosial Secara Umum
Setidaknya ada enam fungsi nilai bagi kehidupan manusia. Adapun beberapa fungsi nilai adalah sebagai berikut:
- Nilai dapat berfungsi sebagai petunjuk arah bagaimana cara berpikir dan bertindak sesuai norma dan niali yang berlaku, sebagai acuan dalam menentukan pilihan terhadap peran individu di masyarakat, serta sebagai pemersatu banyak orang ke dalam kelompok tertentu.
- Sebagai sarana untuk membantu proses pengembangan diri setiap individu yang ada di masyarakat.
- Sebagai pelindung setiap individu yang ada di masayrakat.
- Sebagai sarana untuk mendorong setiap orang agar melakukan sesuatu berdasarkan nilai-nilai tertentu.
- Sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat bagi masyakarat umum.
- Sebagai perwujudan seorang individu atau kelompok individu di dalam masyarkat.
Baca juga: Pengertian Etika
Karakteristik dan Ciri-Ciri Nilai Sosial
Nilai sosial memiliki beberapa karakteristik dan ciri-ciri seperti berikut ini:
- Suatu nilai terbentuk melalui proses sosialisasi.
- Nilai merupakan hasil interaksi antar warga di dalam masyarakat.
- Nilai disebarkan di antara warga masyarakat.
- Nilai merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
- Nilai dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial.
- Nilai dapat memberikan pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
- Nilai-nilai cenderung berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk sebuah sistem nilai.
- Nilai dalam bermasyarakat bersifat umum, abstrak, campuran, dan stabil.
- Nilai merupakan sesuatu yang konsepsional dan mengandung kualitas moral yang tidak selamanya realistik.
Jenis-Jenis Nilai
Bila ditinjau dari bentuknya, nilai dapat dibagi menjadi beberapa macam. Adapun jenis-jenis nilai adalah sebagai berikut:
1. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah hal-hal yang telah ada dan melekat di dalam masyarakat. Hal ini berkaitan dengan sikap dan tindakan manusia di dalam suatu masyarakat dan berkaitan dengan sikap manusia sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya.
Contoh nilai sosial misalnya; bersedekah merupakan tindakan bernilai baik, menipu merupakan tindakan bernilai buruk.
Klasifikasi Nilai Sosial
Mengacu pada ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Nilai Dominan, yaitu nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai-nilai lainnya berdasarkan banyaknya penganut nilai tersebut, lamanya suatu nilai dianut oleh anggota masyarakat, tingkat usaha anggota masyarakat dalam melakukan nilai tersebut, serta kebanggaan anggota masyarakat dalam melakukan nilai tersebut.
- Nilai Mendarah Daging (internalized value), yaitu nilai yang telah menjadi kebiasaan dan kepribadian seseorang sehingga orang melakukannya dalam alam bawah sadar.
2. Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran merupakan suatu nilai yang mutalk dibawaj sejak lahir dan disebut juga dengan pandangan kodrati dari Tuhan yang memberikan nilai kebenaran melalui akal dan pikiran manusia.
Contoh nilai kebenaran misalnya; seorang petugas Polisi Lalu Lintas memberikan sanksi kepada pengendara yang melanggar aturan sesuai dengan kebenaran yang dianutnya.
3. Nilai Moral
Nilai moral atau nilai kebaikan merupakan sistem penilaian dalam diri manusia yang bersumber dari kehendak dan kemauan (etik, karsa). Antar manusia dapat berinteraksi dengan baik karena adanya moral di dalam dirinya.
Contoh nilai moral; seorang murid berbicara dengan gurunya dengan tutur kata yang baik dan sopan. Ini menunjukkan murid tersebut memiliki nilai moral dan etika yang tinggi.
4. Nilai Keindahan
Nilai keindahan merupakan nilai yang berasal dari unsur perasaan di dalam diri manusia, atau disebut juga dengan nilai estetika. Dalam hal ini, keindahan sifatnya universal sehingga nilai keindahan masing-masing orang akan berbeda-beda.
Contoh nilai keindahan misalnya; bagi sebagian orang seni musik merupakan sebuah bentuk keindahan. Namun, bagi sebagain orang lainnya seni rupa merupakan bentuk keindahan yang sebenarnya.
5. Nilai Agama
Nilai agama adalah nilai yang dianggap bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa dan bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu gugat. Nilai agama atau nilai religius merupakan tata cara manusia menjalani kehidupannya dan berhubungan dengan Tuhannya.
Contoh nilai agama; manusia beribadah sesuai dengan tata cara agama dan kepercayaan yang dianutnya. Misalnya; umat Islam sholat 5 kali dalam sehari, dan umat Kristen/ Katolik melakukan kebaktian setiap hari minggu.
Baca juga: Arti Paradigma
Proses Terbentuknya Nilai
Nilai-nilai sosial yang terbentuk di dalam masyarakat bersumber dari beberapa proses. Berikut ini adalah proses-proses terbentuknya nilai sosial:
1. Proses dari Tuhan
Sebagian besar manusia percaya dengan adanya Tuhan yang merupakan sumber segalanya, termasuk nilai-nilai hidup manusia. Di dalam kitab suci berbagai agama terdapat nilai yang menjadi pedoman manusia dalam berperilaku terhadap sesama dan lingkungannya.
Contoh; nilai kepatuhan, nilai kasih sayang, dan nilai hidup manusia lainnya yang dipercaya bersumber dari Tuhan.
2. Proses dari Individu
Setiap manusia memiliki sisi yang baik dan sisi yang buruk di dalam dirinya. Dan perjalanan hidup seseorang akan sangat dipengaruhi nilai-nilai yang ada di dalam dirinya.
Contoh: dalam hal bekerja, jika sisi baik seseorang lebih dominan maka kemungkinan besar orang tersebut akan sukses dalam pekerjaannya.
3. Proses dari Masyarakat
Sebagian besar masyarakat berkeyakinan bahwa nilai bersifat mutlak dan benar. Hal ini kemudian menjadi pedoman dalam berperilaku dalam kehidupan setiap individu di dalam masyarakat.
Contoh: berperilaku baik dalam masyarakat, seperti; sikap sopan dan santun kepada orang lain, menghargai pendapat orang lain, bertegur sapa, ikut bergotong-royong, dan lain sebagainya.
Baca juga: Pengertian Masyarakat
Kesimpulan
Mengacu pada penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kata nilai memiliki hubungan yang erat dengan sesuatu yang berharga, bermanfaat, dan mengandung kebaikan. Dengan kata lain, sesuatu hal dianggap bernilai jika memiliki manfaat, berguna, dan berharga bagi manusia.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian nilai, karakteristiknya, jenis-jenis nilai sosial, dan proses terbentuknya nilai sosial yang ada di masyarakat secara umum. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.