Gemerlap dunia #batu akik masih menampakkan gairah, bahkan sampai di dunia internasional. Di negara kita sendiri, hampir bisa dipastikan di setiap sudut keramaian, apalagi di setiap pasar pasti terdapat penjaja batu akik. Di lorong – lorong jalan pun juga demikian, banyak penjual batu akik menawarkan berbagai macam jenis batu akik.
Harga batu akik pun saat ini juga sangat mengagumkan. Di luar negeri, baru – baru ini bahkan ada sebuah batu akik berhasil terjual dengan harga Rp 397 Miliar. Lalu apa yang menjadi kelebihan dari batu sunrise ruby sehingga memiliki harga begitu mahal, simak ulasannya di bawah ini.
1. Mengenal Batu Akik Termahal Sunrise Ruby
Batu Sunrise Ruby adalah batu yang sangat langka dan paling sulit ditemukan untuk saat ini. Batu akik yang sering disebut dengan sunrise ruby ini menyimpan keunikan yang sangat mempesona.
Keunikan batu tersebut terutama terletak pada gradasi warna yang sangat jarang ditemukan. Batu sunrise ruby menurut balai lelang Sotheby awalnya sudah diperebutkan oleh dua penawar besar melalui penelepon. Pihak balai pelelangan batu akik tersebut sampai saat ini engan menyebutkan siapa sebenarnya jati diri pembeli yang berhasil memenangkan lelang batu langka tersebut.
Artikel lain: Sigori Lafau, Batu Akik Fenomenal yang Dibandrol Rp 15 Miliar
Menurut David Bennet sebagai Ketua Divisi Perhiasan Internasional, harga batu tersebut berhasil memecahkan rekor harga batu rubi dan juga batu perhiasan berwarna termahal selain batu berlian. Menurut cerita yang beredar batu ini sangat langka karena memang hampir selama 40 tahun ini baru kali ini dilihat batu dengan warna semacam ini, dengan ukuran sebesar ini.
Faktor tersebut yang kelihatannya menjadikan batu sunrise ruby menjadi banyak diminati dengan harga yang sangat tinggi. Seperti dilansir Daily Mail, batu Sunrise Ruby ini awalnya berasal dari negara Myanmar, namun kemudian menjadi salah satu bagian dari koleksi produsen perhiasan ternama Cartier.
“Dari semua batu akik, batu ruby berwarna darah merpati ini termasuk yang paling langka. Selama 40 tahun baru kali ini aku melihat batu dengan warna seperti ini dan ukuran sebesar ini,” demikian ungkap David Bennet, Kepala Divisi Perhiasan Sotheby’s dengan penuh takjub.
2. Keistimewaan Warna Batu Pigeon Blood Ruby
Myanmar atau dulunya bernama Birma/Burma memang sudah terkenal sebagai salah satu penghasil batu ruby dengan kualitas yang sangat tinggi. Yang paling populer saat ini dan juga sebagai pemecah rekor batu aki termahal adalah jenis blood pigeon ruby. Lalu bagaimana sebenarnya warna batu ruby darah merpati yang begitu mahal tersebut, banyak yang sulit menggambarkan keindahan warna yang terpancarkan dari batu jenis tersebut.
Bahkan ada seorang ahli yang ditanyai bagaimana sebenarnya warna pada batu pigeon blood tersebut, apakah merah atau hitam atau warna yang lain. Menurut ahli tersebut sangatlah sulit mendefinisikan warna pada batu rubi pigeon blood ini, bahkan ia menyamakannya dengan seperti mendefinisikan wajah Tuhan. Secara umum, warna yang sering terdapat pada ruby adalah warna – warna sekunder seperti pink, purple dan juga orange.
Sedangkan pada katalog warna, warna ungu dan oranye adalah warna – warna yang secara langsung berbatasan dengan warna merah. Untuk nama ruby pigeon’s blood sendiri muncul asli dari orang – orang Burma pribumi. Dalam ilmu warna sendiri menyebutkan bahwa warna merah akan segera mencapai kejenuhan optik pada tone sekitar 80%.
Baca juga: 7 Jenis Batu Akik Yang Paling Banyak Dicari Pecinta Batu Mulia
Sebenarnya batu sunrise ruby ini memiliki warna dasar merah yang kuat, namun demikian merah yang dipancarkan dari batu ini sangat berbeda dari warna merah pada batu yang lainnya. Begitu sulitnya mendefinisikan warna merah pada batu ini, sehingga dari masyarakat Myanmar sendiri memunculkan istilah warna dengan “Pigeon’s Blood” atau dalam bahasa Indonesia “darah merpati”
Batu akik jenis ruby sendiri saat ini sangat banyak beredar di tengah – tengah masyarakat. Batu akik darah merpati pun juga demikian, ada banyak yang menjualnya. Namun demikian untuk batu akik termahal yang laku di sebuah pelelangan di Jenewa Swiss tentunya berbeda sekali dengan yang ada di pasaran tanah air.
