Norma Agama: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Norma Agama
Ilustrasi

Dalam kehidupan manusia terdapat beberapa norma yang mengatur tata cara manusia dalam berperilaku, salah satunya adalah norma agama. Di Indonesia sendiri, norma ini memiliki peranan yang cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Lalu, sebenarnya apa itu norma agama, dan apa saja contoh norma agama dalam kehidupan manusia?

Artikel ini akan membahas secara ringkas dan jelas materi tentang norma agama, mulai dari pengertiannya, fungsi, tujuan, ciri-ciri, hingga contoh norma agama.

Pengertian Norma Agama

Secara sederhana, pengertian norma agama adalah suatu aturan, pedoman, atau petunjuk hidup yang dipercaya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang disampaikan melalui utusannya kepada manusia dimana isinya tentang perintah, larangan, dan anjuran kepada manusia dalam menjalani kehidupannya setiap hari.

Norma agama adalah salah satu norma sosial yang sumbernya berasal dari ajaran-ajaran agama atau keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, norma ini bersumber dari ajaran-ajaran dan ayat-ayat kitab suci suatu agama.

Bagi masyarakat yang religius, norma ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupannya sehari-hari dan menjadi acuan dalam berperilaku. Meskipun pada umumnya norma ini hanya berlaku pada masyarakat yang meyakininya, namun dapat juga berlaku bagi masyarakat secara umum.

Dalam norma ini terdapat sanksi bagi para pelanggarnya, yaitu;

  • Sanksi secara langsung berupa hukuman sesuai dengan pelanggarannya, sebagai contoh: hukum cambuk di Aceh bagi mereka yang melakukan perbuatan mesum, dikeluarkan dari keanggotaan gereja bagi mereka yang melakukan perbuatan tercela (misalnya kumpul kebo).
  • Sanksi tidak langsung, yaitu hukuman yang diterima para pelanggarnya di akhirat berupa siksaan neraka.

Baca juga: Pengertian Agama

Ciri-Ciri Norma Agama

Norma agama memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan norma lain. Berikut ini adalah ciri-cirinya:

  • Sumber norma ini dipercaya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang disampaikan melalui utusannya dan kitab suci.
  • Dalam norma ini disebutkan bahwa manusia yang melaksanakannya akan mendapatkan surga, dan jika melanggarnya akan berdosa dan masuk neraka di akhirat nanti.
  • Norma ini sifatnya universal dan abadi selama agama-agama masih ada di dunia.
  • Norma ini berlaku sesuai dengan suatu agama yang dianut masyarakat, namun dapat juga berlaku bagi seluruh umat manusia.

Baca juga: Contoh Norma Hukum

Tujuan Norma Agama

Pada dasarnya tujuan norma agama adalah untuk mengatur perilaku manusia agar menjadi pribadi yang lebih baik sesuai dengan ajaran agamanya. Pada umumnya, masyarakat yang religius akan menjalankan norma ini sesuai dengan yang tertulis di dalam kitab suci setiap agama, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Secara umum, berikut ini adalah beberapa tujuan norma agama:

  • Untuk mengatur tata cara hidup manusia dalam kehidupannya dimana sumbernya dipercaya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
  • Untuk mengatur tata cara hubungan antara manusia dengan manusia, dan hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
  • Untuk mengatur cara berperilaku setiap orang di lingkungan sosial sehingga mencegah hal-hal yang buruk terjadi.

Baca juga: Norma Kesusilaan

Fungsi Norma Agama

Dari penjelasan di atas kita dapat memahami bahwa fungsi utama dari norma ini adalah sebagai pedoman hidup manusia yang beragama. Berikut ini penjelasan lebih detail mengani fungsi norma agama:

1. Fungsi Edukatif (Pendidikan)

Pada dasarnya setiap agama di Indonesia mendidik dan mengajak para penganutnya untuk melakukan hal-hal yang baik. Ajaran agama yang sifatnya mendidik tersebut diberikan secara terus menerus dengan harapan setiap individu yang mendapatkan pendidikan agama menjadi pribadi yang lebih baik dan terbiasa berbuat hal-hal yang baik.

2. Fungsi Perdamaian

Dalam setiap ajaran agama terdapat perintah dan larangan yang dipercaya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap individu yang melaksanakan perintah-Nya akan mendapatkan kedamaian dalam hatinya sehingga perdamaian dengan sesama akan terjaga. Sedangkan mereka yang melanggar hal-hal yang dilarang cenderung akan merasa bersalah/ berdosa dan mencoba memperbaiki kesalahannya.

3. Fungsi Penyelamat

Dalam setiap ajaran agama terdapat doktrin mengenai surga dan neraka. Dalam hal ini, para penganut suatu agama yang melaksanakan perintah-Nya akan diselamatkan di akhirat nanti.

4. Fungsi Kontrol Sosial

Setiap agama pada umumnya mengajarkan para penganutnya agar perduli dan menghargai sesama manusia dan kehidupan sosial. Selain itu, ajaran agama terdapat perintah dan larangan untuk melakukan hal-hal tertentu yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, misalnya larangan mencuri. Dengan adanya norma ini maka secara tidak langsung akan menjadi kontrol sosial bagi kehidupan bermasyarakat.

5. Fungsi Sublimatif

Ajaran setiap agama bertujuan untuk mensucikan usaha manusia, baik yang bersifat agamawi maupun duniawi. Dalam artian, usaha manusia tersebut untuk bertujuan yang baik dan tidak bertentangan dengan ajaran agama.

6. Fungsi Kreatif

Dalam ajaran agama terdapat ajakan bagi para penganutnya agar bekerja lebih produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain.

7. Fungsi Solidaritas

Dalam ajaran agama terdapat nilai-nilai yang menuntut para penganutnya untuk menghargai orang lain, meskipun berbeda kepercayaan. Hal tersebut akan memperkokoh tali persaudaraan antar sesama manusia di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.

8. Fungsi Pembaharuan

Kehidupan pribadi seseorang bisa mengalami pembaharuan ke arah positif setelah menjalankan ajaran agama. Dengan begitu, ajaran agama dapat berperan menjadi agen perubahan pada nilai-nilai dan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Baca juga: Norma Kesopanan

Contoh Norma Agama

Agar lebih memahami tentang norma ini, ada baiknya kita mengetahui contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan definisinya, adapun beberapa contoh norma agama adalah sebagai berikut:

  1. Dalam ajaran agama Islam, menjalankan sholat lima waktu setiap hari merupakan suatu kewajiban. Hal ini akan membuat umat muslim lebih menghargai waktu dan dapat membagi waktunya dengan lebih baik.
  2. Dalam ajaran agama Kristen dan Katolik terdapat 10 perintah Allah yang wajib dilakukan oleh semua umat Kristen, yaitu; jangan menyembah berhala, jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan tidak hormat, kuduskan hari Tuhan, menghormati orang tua, jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan berdusta, jangan mengingini istri orang lain, dan jangan mengingini milik orang lain secara tidak adil.
  3. Dalam ajaran Buddha terdapat jalan mulia berunsur delapan yang harus dilakukan oleh umat Buddha, yaitu; pengertian (pandangan) benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, pencaharian (penghidupan) benar, daya upaya benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar.
  4. Dalam ajaran agama Hindu terdapat Tiga Kerangka Dasar yang menjadi pedoman hidup umat Hindu, yaitu; Tattwa (filsafat), Susila (etika), dan Upacara (yadnya).
  5. Dalam beberapa aliran agama di dunia seperti Islam, Kristen Koptik, Yahudi, mengharuskan wanita untuk memakai kerudung untuk menutup kepala.
  6. Berdoa sebelum makan, sebelum tidur, sebelum melakukan perjalanan, dan kegiatan lainnya.
  7. Melakukan perintah dalam kitab suci, dan menghindari hal-hal yang dilarang dalam kitab suci.

Baca juga: Pengertian Nilai

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai norma agama, mulai dari pengertiannya, ciri-cirinya, fungsi dan tujuannya, hingga beberapa contohnya yang sering kita lihat dalam lingkungan bermasyarakat. Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa norma ini sangat penting untuk menciptakan dan menjaga kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Leave a Comment