Pengertian Sentralisasi: Tujuan, Ciri-Ciri, dan Dampak Sentralisasi

Pengertian Sentralisasi Adalah

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan sentralisasi? Secara umum, pengertian sentralisasi adalah sistem manajemen yang memusatkan seluruh wewenang sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak dalam struktur organisasi kepada satu manajer umum.

Dalam bidang pemerintahan, pengertian sentralisasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana segala kekuasaan dan wewenang dipegang oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini, pemerintah pusat adalah presiden dan kabinetnya.

Artinya, pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk mengatur urusan rumah tangga pemerintah daerah, baik dalam kewenangan administrasi maupun kewenangan politik. Dalam hal ini, kewenangan politik adalah kewenangan membuat dan menetapkan kebijakan, sedangkan kewenangan administrasi adalah kewenangan dalam melaksanakan kebijakan tersebut.

Sistem sentralisasi ini banyak diterapkan pada pemerintahan lama di Indonesia, yaitu pada masa orde baru. Saat ini sentralisasi hanya diberlakukan pada bidang-bidang tertentu saja, seperti;

  1. Hubungan Internasional
  2. Peradilan
  3. Pertahanan dan Keamanan
  4. Moneter
  5. Pemerintahan Umum

Baca juga: Pengertian Otonomi Daerah

Tujuan Sentralisasi

Penerapan sistem sentralisasi memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan sentralisasi adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memudahkan penerapan kebijakan umum dan pelaksanannya di setiap daerah.
  2. Untuk mencegah setiap daerah menjadi terlalu mandiri yang berpotensi pada konflik kepentingan atau bahkan memisahkan diri.
  3. Untuk memudahkan dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang secara tidak langsung menunjukkan kepemimpinan yang kuat.

Baca juga: Pengertian Desentralisasi

Ciri-Ciri Sentralisasi

Sistem sentralisasi memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan sistem lainnya. Adapun ciri-ciri sentralisasi adalah sebagai berikut:

  • Terjadi pemusatan seluruh wewenang kepada pemerintah pusat.
  • Semua hal yang berhubungan dengan politik dan administrasi ditangani oleh pemerintah pusat.
  • Proses pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat karena ditentukan oleh pusat.
  • Kebijakan umum yang diambil lebih mudah diimplementasikan terhadap seluruh daerah.
  • Adanya keseragaman manajemen, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, dan evaluasi.
  • Adanya kemudahan dalam berkordinasi karena rantai komando dipegang oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Pengertian Pemerintah

Kelebihan dan Kekurangan Sentralisasi

Sistem sentralisasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Adapun kelebihan dan kekurangan sentralisasi adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan Sentralisasi

  • Kemudahan dalam berkoordinasi karena adanya unity of command.
  • Kemudahan dalam mengendalikan sistem manajerial.
  • Terjadi pemusatan keahlian (expertise), dimana hal tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pemberian wewenang dari pemimpin.
  • Implementasi kebijakan umum terhadap keseluruhan dapat dilaksana dengan lebih mudah.
  • Terciptanya strategi yang konsisten untuk kemajuan organisasi atau pemerintah.
  • Mencegah munculnya daerah-daerah yang berusaha untuk independen atau memisahkan diri.

2. Kekurangan Sentralisasi

  • Suatu organisasi atau pemerintah menjadi sangat tergantung pada daya respon sekelompok orang sehingga respon terhadap perubahan lingkungan menjadi lambat.
  • Sebagian besar manusia menjadi tidak kreatif dan kurang inisiatif karena terbiasa diarahkan.
  • Munculnya pemerintah yang otoriter yang akhirnya tidak mengakui hak-hak daerah.
  • Segelintir elite politik akan melakukan eksploitasi kekayaan alam di daerah-daerah.
  • Hilangnya kemampuan masyarakat dalam melakukan inovasi dimana hal tersebut tidak sesuai dengan demokrasi terbuka.

Baca juga: Pengertian Nasionalisme

Dampak Sentralisasi

Setelah melihat kelebihan dan kekurangan sentralisasi, mau tidak mau hal tersebut pasti akan menimbulkan dampak terhadap berbagai bidang kehidupan. Mengacu pada pengertian sentralisasi, adapun dampak sentralisasi adalah sebagai berikut:

1. Bidang Ekonomi

  • Sentralisasi memiliki dampak positif bagi ekonomi, yaitu perekonomian yang lebih teratur dan terarah karena hanya pemerintah pusat yang mengatur sistem perekonomian.
  • Namun, sentralisasi juga memiliki dampak negatif, yaitu sulitnya setiap daerah untuk berkembang karena tidak dapat mengatur perekonomiannya sendiri sehingga sebagian besar uang yang beredar hanya di wilayah pemerintah pusat.

2. Bidang Politik

  • Dampak positif sentralisasi di bidang politik, yaitu pemerintah daerah lebih mudah dalam pengambilan keputusan karena keputusan kebijakan dilakukan oleh pemerintah pusat.
  • Sedangkan dampak negatifnya, yaitu pemerintah daerah akan terus tergantung pada keputusan kebijakan pemerintah pusat sehingga proses pelaksanannya menjadi sangat lambat.

3. Bidang Sosial Budaya

Di bidang sosial budaya, sentralisasi dapat membantu mempersatukan segala perbedaan kebudayaan yang ada di Indonesia. Dengan begitu, maka setiap daerah dapat menonjolkan kebudayaannya sekaligus memperkuat semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Dampak negatif sentralisasi bagi sosial budaya, yaitu terjadinya dominasi pemerintah pusat terhadap seluruh kegiatan negara. Hal tersebut akan memudarkan atau menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintah lokal dengan keunikan sosial budaya sendiri yang pada akhirnya ‘membunuh’ kreativitas dan inisiatif masyarakat daerah.

4. Bidang Pertahanan dan Keamanan

  • Dampak positif sentralisasi terhadap hankam, yaitu adanya jaminan keamanan dan menekan konflik antar daerah yang dapat mengganggu stabilitas nasional negara Indonesia.
  • Dampak negatifnya adalah menonjolnya berbagai organisasi kemiliteran sehingga militer memiliki hak yang lebih dibandingkan dengan organisasi lainnya.

Baca juga: Pengertian Warga Negara

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian sentralisasi, tujuan, ciri-ciri, serta dampaknya pada setiap bidang kehidupan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Leave a Comment