Sebenarnya, apa itu manajemen stress? Agar dapat memahami istilah tersebut kita harus mengerti definisi dari setiap kata di dalamnya, yaitu manajemen dan stress.
Sederhananya, manajemen adalah pengelolaan atau proses mengelola sesuatu. Sedangkan pengertian stress dalam konteks psikologi adalah ketegangan mental yang disebabkan oleh keadaan yang menuntut, membebani, atau memberatkan.
Yuk simak artikel ini sampai akhir supaya kamu lebih paham apa itu manajemen stress.
Pengertian Manajemen Stress
Secara sederhana, manajemen stress adalah teknik atau cara penanganan gangguan psikologis yang ditujukan untuk mengendalikan tingkat stres seseorang, terutama stres kronis.
Pendapat lain menyebutkan pengertian manajemen stress adalah kemampuan dalam menggunakan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengelola dan mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon).
Tujuan manajemen stress itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik (wikipedia).
Stress merupakan bentuk reaksi psikologis yang normal terjadi jika terjadi peningkatan beban kehidupan, seperti beban pekerjaan. Stress timbul sebagai peringatan diri kita sendiri bahwa otak mengalami tekanan yang berlebihan.
Menurut organisasi kesehatan mental di Inggris (Mental Health Foundation), ada beberapa tanda seseorang mengalami stress, di antaranya:
- Mudah marah atau tersinggung.
- Sulit konsentrasi.
- Merasa takut atau cemas terus-menerus.
- Kewalahan dalam menjalani rutinitas.
- Mood swings alias suasana hati kerap berubah drastis.
- Sulit bersitirahat atau mengalami perubahan pola tidur.
- Ketergantungan pada alkohol atau obat tertentu untuk dapat beristirahat.
- Merasa depresi.
- Kepercayaan diri rendah.
- Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
- Timbul pegal-pegal dan otot kaku.
- Merasa mual dan pusing.
- Kehilangan gairah untuk melakukan hubungan seksual.
Di lingkungan kerja, stress mudah sekali dilihat dari ekspresi para pegawai jika ada pekerjaan yang menumpuk. Stress yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan kinerja seseorang menurun sehingga pekerjaan bisa saja tidak terselesaikan dengan baik.
Baca juga: Pengertian Stress
Manajemen Stress Menurut Para Ahli
Beberapa ahli mendefinisikan apa itu manajemen stress, di antaranya:
1. Andrew Goliszek
Menurut Goliszek, pengertian manajemen stress adalah usaha untuk memecahkan kebiasaan stres sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik, yaitu dengan cara:
- Mempelajari apa itu gila.
- Mengenali gejala stres yang terjadi dalam diri.
- Mengubah pola perilaku.
- Memanfaatkan serangkaian teknik dan relaksasi dari manajemen stres yang cepat dan sederhana.
2. Jonathan C. Smith
Menurut Smith, pengertian manajemen stress adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola, dan memulihkan diri dari stress yang dirasakan karena adanya ancaman ketidakmampuan dalam coping yang dilakukan.
3. Dorothy H. G. Cotton
Menurut Cotton, manajemen stress adalah kemampuan dalam identifikasi dan analisis terhadap permasalahan yang terkait stress dan aplikasi berbagai alat teraupetik untuk mengubah stress atau pengalaman stress
4. Munandar A. S.
Menurut Munandar, manajemen stress adalah usaha untuk mencegah timbulnya stress, meningkatkan ambang stress dari individu, dan menampung akibat fisiologikal dari stress.
Penyebab Stress Pada Umumnya
Tekanan jiwa pada seseorang dapat terjadi karena berbagai sebab, baik itu yang bersumber dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Secara umum, penyebab stress dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Penyebab Stress Dari Luar
Tekanan jiwa dalam diri seseorang seringkali disebabkan oleh faktor dari lingkungannya (External Stressors). Misalnya suara bising, suhu udara yang panas, cahaya yang berlebihan dan lain sebagainya.
Selain itu, beberapa faktor dari luar yang menjadi penyebab stress di antaranya:
- Peristiwa penting dalam hidup seseorang, misalnya; kematian orang yang dikasihi, kehilangan pekerjaan, perceraian, dan lain sebagainya.
- Interaksi sosial, misalnya; perlakuan kasar dari orang lain, perlakuan agresif dari orang lain, diintimidasi orang yang berkuasa, dan lain sebagainya.
- Dalam organisasi, misalnya; deadline pekerjaan, intimidasi dari atasan atau rekan kerja, peraturan kerja yang kaku, dan lain sebagainya.
- Kecerobohan, misalnya; lupa mematikan listrik, lupa tempat meletakkan kunci, rusaknya perlatan karena kecerobohan, dan lain sebagainya.
2. Penyebab Stress Dari Dalam
Stress juga dapat terjadi karena faktor dari dalam diri seseorang (Internal Stressor), di antaranya:
- Workaholic, yaitu seseorang yang bekerja secara kompulsif dan sering mengorbankan waktu tidurnya dan keluarganya sehingga menyebabkan tekanan jiwa.
- Fixed Mindset, yaitu seseorang yang berpikiran sempit dan kaku. Biasanya berpikir terlalu banyak dan kaku atau tidak berpikir sama sekali.
- Pikiran negatif, hal ini ditandai dengan cara berpikir yang pesimis, sering mengkritik diri sendiri, dan menganalisis secara berlebihan.
- Gaya hidup dan kebiasaan, misalnya; sering bergadang, kecanduan minuman beralkohol atau kafein, perokok berat, boros, dan lain sebagainya.
Tujuan Manajemen Stress
Apa tujuan manajemen stress? Secara umum, tujuan manajemen stress adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu agar menjadi lebih baik.
Tujuan manajemen stress dalam organisasi adalah untuk:
- Mengantisipasi kemungkinan munculnya penyebab stress.
- Mencegah terjadinya stress pada individu dan organisasi secara keseluruhan.
- Mengelola stress agar tidak menimbulkan akibat yang lebih buruk.
- Memulihkan individu dan atau organisasi dari stress.
Biasanya stress dapat mempengaruhi emosi dan cara berpikir seseorang. Apabila tekanan yang dialami seseorang terlalu besar, hal ini bisa mengancam kemampuan seseorang dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungannya.
Untuk mencegah kondisi yang lebih parah maka diperlukan manajemen stress yang baik.
Cara Mengelola Stress
Stress biasanya diungkapkan secara emosional sehingga dapat mengganggu komunikasi antar manusia. Oleh karena itu, setiap organisasi harus punya strategi manajemen stress yang baik dalam perusahaan.
Menurut Stephen P. Robbins, ada dua cara dalam mengelola stress, yaitu:
1. Melakukan Pendekatan Individual
Pendekatan individual sangat menentukan keberhasilan manajemen stress di dalam organisasi. Beberapa pendekatan individual ini diantaranya:
- Menerapkan manajemen waktu yang baik
- Menambah waktu untuk berolah raga
- Melatih diri untuk relaks/ santai
- Memperluas networking/ bersosialisasi dan dukungan sosial
2. Melakukan Pendekatan Organisasional
Pendekatan organisasional dalam upaya mengelola stress di dalam organisasi biasanya dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah:
- Menciptakan iklim organisasional yang mendukung
- Melakukan seleksi personil dan penempatan kerja yang lebih baik
- Meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik dan mengklarifikasi peran organisasional
- Menetapkan tujuan organisasi secara realistis
- Mengadakan bimbingan konseling pada anggota
- Mendesain ulang pekerjaan para anggota
- Melakukan perbaikan komunikasi dalam organisasi
Baca juga: Manajemen Komunikasi
Tips Manajamen Stress Dalam Organisasi
Dalam perusahaan, manajemen stress biasanya dilakukan oleh manajer HRD (Human Resource Development) yang bertugas untuk menangani kualitas sumber daya perusahaan.
HRD berhubungan secara pribadi dengan sumber daya manusia perusahaan sehingga paling berperan untuk menangani kasus-kasus stress dalam internal perusahaan.
Beberapa tips untuk menerapkan manajemen stress dalam perusahaan antara lain:
1. Identifkasi Perilaku dan Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Stress
Stress di lingkungan kerja tidak hanya disebabkan karena tumpukan pekerjaan yang tidak kunjung terselesaikan saja. Namun stress juga bisa dilatarbelakangi karena permasalahan di rumah seperti sedang bertengkar dengan teman atau anggota keluarga, dililit hutang atau permasalahan pribadi lainnya.
Banyak teori psikologi mengatakan bahwa cara mengatasi stress akibat tekanan permasalahan pribadi bisa diatasi dengan menulis atau bercerita dengan orang lain. Manajer HRD mungkin tidak bisa memasuki kehidupan pribadi karyawannya, namun bisa diatasi dengan mendekatkan diri untuk saling bertukar pikiran. Kedekatan secara psikologis bisa membawa dampak besar untuk mengurangi beban pribadi.
2. Menyediakan Perlengkapan Olahraga di Perusahaan
Di beberapa perusahaan saat ini sudah menyediakan fasilitas fitness secara cuma-cuma untuk karyawan. Cara ini bisa menjadi saran bagi manajer untuk menyediakan fasilitas yang dapat membantu mengatasi stress karyawan.
Dengan adanya tempat olahraga gratis maka juga bisa mengurangi kebiasaan mengatasi stress yang tidak sehat seperti merokok. Olahraga juga dipercaya sebagai cara mengatasi fokus dan konsentrasi agar tetap terjaga selain itu juga berdampak positif bagi kesehatan.
3. Bersosialisasi Dengan Orang Lain
Seperti yang dijelaskan dalam pengertian manajemen stress bahwa bertujuan untuk mengatasi tekanan dalam lingkungan kerja, maka dengan memberikan pekerjaan secara tim bisa mengurangi stress dalam bekerja.
Dengan kerja tim berarti Anda akan berinteraksi dengan rekan kerja Anda dan secara tidak langsung akan membentuk sosialisasi yang tinggi dalam perusahaan.
Selain itu, dengan bersosialisasi dengan orang lain maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang. Salah satu contoh yang bisa diterapkan adalah membantu orang lain.
4. Membiasakan Gaya Hidup Sehat
Jika perusahaan mewajibkan makan siang di kantor, sebaiknya manajer memilih menu-menu makanan yang sehat. Memberikan makanan yang baik dan layak untuk karyawan tentu saja secara tidak langsung membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus dalam bekerja.
Ini juga merupakan bentuk penghargaan atas kinerja dari sumber daya perusahaan. Beberapa gaya hidup sehat ini diantaranya:
- Tidak merokok
- Tidak menggunakan obat-obatan terlarang
- Tidur secukupnya
- Tidak minum minuman keras terlalu banyak
- Makan makanan yang sehat
- Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
- Menggunakan smartphone seperlunya
- Menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan baik
- Ikut serta dalam berbagai kegiatan, baik di tempat kerja maupun di keluarga dan kerabat
- Tidak menyebabkan tekanan jiwa pada orang lain
5. Menerapkan 4A (Avoid, Alter, Adapt, Accept)
Kita bisa memprediksi apa saja penyebab stress di tempat kerja. Misalnya deadline tugas atau pekerjaan yang tekanannya tinggi.
Tekanan pekerjaan seperti ini bisa dihadapi dengan menerapkan 4A (avoid/ hindari, alter/ mengubah, adapt/ menyesuaikan, dan accept (menerima).
- Hindari pekerjaan yang menyebabkan stress.
- Mengubah respon terhadap penyebab stress.
- Beradaptasi dengan pekerjaan penyebab stress.
- Menerima hal yang tak bisa diubah.
6. Menyediakan Waktu untuk Bersantai
Selain berolah raga, aktivitas bersantai dan bersenang-senang juga dapat mengurangi stress yang dirasakan. Setiap orang pasti memiliki kegiatan favorit yang mereka sukai, dengan melakukan kegiatan tersebut diwaktu senggang maka stress dapat teralihkan.
Baca juga: Manajemen Organisasi
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa manajemen stress adalah tindakan untuk mengelola gaya hidup, emosi, pikiran dan bagaimana upaya untuk menangani masalah.
Manajemen stres dapat dilakukan dengan membuat perubahan dalam hidup seseorang jika berada dalam tekanan yang terus-menerus. Misalnya mencegah stres dengan melakukan perawatan diri dan relaksasi, dan mengelola respons terhadap situasi stres saat itu benar-benar terjadi.
Nah, itulah ulasan tentang manajemen stress dan tips-tips manajemen stress dalam lingkungan kerja. Dengan cara-cara tersebut diharapkan dapat mengatasi tekanan atau beban kerja seseorang.