Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen dan Penjelasannya Secara Lengkap

Pengertian Unsur Intrinsik Cerpen

Apa itu unsur intrinsik cerpen? Pengertian unsur intrinsik cerpen adalah unsur pembentuk suatu cerita pendek yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri.

Masing-masing unsur instrinsik dalam cerpen memiliki fungsi dan saling melengkapi satu sama lain, sehingga semua unsur instrinsik tersebut harus ada di dalam sebuah cerpen.

Ibarat sebuah struktur bangunan, maka unsur instrinsik cerpen adalah semua komponen yang membangun suatu cerita pendek. Artinya, ketika salah satu komponen hilang maka suatu karya tulis tidak dapat disebut sebagai cerita pendek.

Beberapa unsur instrinsik cerpen tersebut akan dibahas secara lengkap di dalam artikel ini.

Artikel terkait: Pengertian Cerpen

Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen

Berikut ini adalah beberapa unsur intrinsik yang terdapat di dalam suatu cerita pendek:

1. Tema Cerpen

Tema adalah gagasan utama atau ide pikiran yang melatarbelakangi suatu cerita pendek. Semua karya tulis harus memiliki tema tertentu agar dapat menyampaikan isi pesan dari sebuah tulisan.

Tema cerpen bisa bermacam-macam, mulai dari tema umum, isu masyarakat, kisah pribadi pengarang, kisah percintaan, dan lain-lain. Bisa dikatakan bahwa tema merupakan nyawa atau ruh dari setiap cerpen.

2. Tokoh Cerpen

Tokoh di dalam cerpen merupakan unsur intrinsik cerpen yang sangat penting selain tema. Tokoh merupakan para pemain atau orang-orang yang terlibat di dalam sebuah cerita pendek.

Di dalam setiap cerita pendek terdapat dua jenis tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu/ tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang berinteraksi langsung dengan konflik. Sedangkan tokoh pembantu adalah tokoh yang diungkapkan dalam cerpen namun tidak terlibat langsung dengan konflik.

Ada 4 watak tokoh yang digambarkan di dalam cerita pendek, yaitu:

  • Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang memiliki karakter baik dan umumnya berperan sebagai tokoh utama dalam cerpen.
  • Tokoh Antagonis, yaitu tokoh yang memiliki karakter jahat. Tokoh antagonis umumnya berinteraksi langsung dengan tokoh utama.
  • Tokoh Tritagonis, yaitu tokoh yang memiliki sikap dan karakter penengah. Biasanya tokoh tritagonis berperan sebagai orang bijak dan mediator antara protagonis dan antagonis.
  • Figuran, yaitu tokoh pendukung/ pembantu dan jarang muncul di dalam cerpen. Namun, tokoh figuran dapat memberikan warna dan nuansa tersendiri pada cerpen sehingga menjadi lebih hidup.

3. Penokohan Dalam Cerpen

Unsur penokohan masih berhubungan dengan tokoh di dalam cerpen. Jika tokoh cerpen adalah para pelaku di dalam cerpen, maka penokohan adalah gambaran tentang karakter atau watak tokoh tersebut.

Penokohan dalam cerpen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Analitik, yaitu cara menjelaskan tentang watak dan karakter tokoh dengan memaparkannya secara langsung. Misalnya, pemberani, penakut, keras kepala, pemalu, dan lain-lain.
  • Dramatik, yaitu cara menjelaskan tentang sifat dan karakter toko secara tersirat. Umumnya disampaikan melalui tingkah laku tokoh di dalam cerpen.

4. Alur/ Plot Cerpen

Alur atau Plot adalah unsur intrinsik cerpen yang menjelaskan mengenai rangkaian peristiwa yang disampaikan oleh pengaran untuk membentuk cerita dalam cerpen. Dalam menyampaikan cerita, biasanya penulis menggunakan beberapa tahapan, diantaranya:

  • Tahap perkenalan, yaitu tahapan pengenalan tokoh dan latar dalam cerpen.
  • Tahap kemunculan konflik, yaitu tahapan dimana konflik atau permasalahan mulai muncul dalam cerpen.
  • Tahap klimaks, yaitu tahapan dimana konflik berada pada titik puncak. Biasanya pada tahap ini tokoh utama mengalami kebingungan atau sedih.
  • Tahap peleraian, yaitu tahap dimana permasalahan mulai mereda dan terdapat solusi yang diambil oleh tokoh utama.
  • Tahap penyelesaian, yaitu tahap akhir pada sebuah cerita pendek. Umumnya tahap ini berakhir dengan kebahagiaan (happy ending).

Tahap-tahap di dalam cerpen diatur melalui alur jalan cerita. Alur cerita ini dapat membuat cerpen menjadi lebih menarik dan membuat penasaran pembacanya.

Berikut ini adalah dua jenis alur yang sering digunakan dalam cerita pendek:

  • Alur maju, yaitu rangkaian cerita yang bergerak secara berurutan dimana urutannya adalah pengenalan, munculnya masalah/ konflik, klimaks, peleraian, dan penyelesaian.
  • Alur mundur, yaitu rangkaian cerita yang bergerak secara tidak berurutan. Pada alur mundur biasanya pengarang membuatnya dengan memunculkan konflik terlebih dahulu. Selanjutnya, terlihat beberapa peristiwa yang menjadi sebab-akibat munculnya konflik tersebut.

5. Latar (Setting)

Latar/ setting adalah unsur intrinsik cerpen yang menjelaskan tentang tempat, waktu, dan suasana di dalam cerpen. Unsur ini sangat erat hubungannya dengan tokoh dalam sebuah cerita pendek.

  • Latar tempat, yaitu tempat-tempat yang disinggahi oleh tokoh utama di dalam cerpen. Misalnya di rumah, di kantor, di kampus, dan tempat-tempat lainnya.
  • Latar waktu, yaitu keterangan mengenai waktu terjadinya peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Misalnya, pagi hari, malam hari, masa lalu, pada jam tertentu.
  • Latar suasana, yaitu keterangan mengenai gambaran suasana dalam cerpen yang mempengaruhi perasaan para tokoh. Misalnya, suasana romantis, suasana haru, suasana seram, dan lain-lain.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan posisi seorang penulis di dalam cerpen. Dalam hal ini, penulis cerpen dapat berperan sebagai orang pertama atau ketiga di dalam sebuah cerita pendek.

  • Sudut pandang orang pertama, yaitu cara seorang penulis menceritakan suatu cerpen dengan memakai kata ganti “Aku”. Dengan kata lain, tokoh utama di dalam cerpen tersebut adalah penulis itu sendiri.
  • Sudut pandang orang ketiga, yaitu cara seorang penulis menceritakan suatu cerpen dengan memakai kata ganti “Dia”. Artinya, tokoh utama dalam cerpen adalah fiktif atau hasil imajinasi si penulis.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan unsur intrinsik cerpen yang berfungsi untuk memberikan kesan yang lebih menarik. Misalnya dengan menggunakan majas, penggunaan diksi, dan cara merangkai kata di dalam cerpen.

Masing-masing penulis cerpen tentunya memiliki ciri khas dalam penggunaan gaya bahasa. Dan gaya bahasa tersebut sangat berkaitan dengan penceritaan yang dibangun pengarang pada sebuah cerita pendek.

8. Amanat/ Pesan Cerpen

Amanat dalam cerpen adalah pesan moral atau pelajaran di dalam cerita pendek yang dapat diambil oleh para pembacanya. Pada umumnya, amanat (moral values) di dalam cerpen tidak tersurat di dalam cerpen, tapi disampaikan secara tersirat melalui isi cerita. Tentu saja hal ini tergantung pada pemahaman dari pembaca cerpen itu sendiri.

Baca juga: Pengertian Monolog

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai beberapa unsur intrinsik cerpen dan penjelasannya secara lengkap. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Leave a Comment