Pengertian Ruralisasi: Faktor Penyebab, Dampak, dan Contohnya!

Ruralisasi – Fenomena yang tak dapat diabaikan dalam transformasi global, ruralisasi mengacu pada perpindahan penduduk dari wilayah perkotaan kembali ke desa atau daerah pedesaan.

Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi struktur demografi suatu wilayah, tetapi juga membentuk dinamika ekonomi, sosial, dan budaya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu ruralisasi, dampak, penyebab, tantangan yang terkait, serta menggali peluang yang mungkin muncul dalam menghadapi perubahan ini.

Pengertian Ruralisasi Adalah

Pengertian Ruralisasi: Faktor Penyebab, Dampak, dan Contohnya!
Ilustrasi sebuah Ruralisasi

Apa yang dimaksud dengan ruralisasi? Pengertian ruralisasi adalah fenomena sosial-ekonomi di mana individu atau kelompok masyarakat pindah dari daerah perkotaan atau kawasan urban kembali ke daerah pedesaan atau rural.

Ini adalah kebalikan dari urbanisasi, yang terjadi ketika orang-orang bermigrasi dari pedesaan ke kota untuk mencari pekerjaan, peluang ekonomi, atau gaya hidup yang lebih urban. Pada umumnya mereka yang melakukan ruralisasi dulunya pernah juga melakukan urbanisasi, tapi cukup banyak juga masyarakat kota yang melakukan ruralisasi.

Sebagian masyarakat kota tersebut akhirnya pindah ke daerah pedesaan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Selain karena di daerah pedesaan masih tersedia ruang yang cukup banyak untuk tempat tinggal, daerah pedesaan juga dianggap lebih sehat ketimbang di perkotaan.

Ruralisasi adalah fenomena yang kompleks dan beragam dalam skala dan dampaknya. Dalam beberapa kasus, ini dapat membawa manfaat bagi pedesaan dengan meningkatkan ekonomi lokal dan mengurangi tekanan di kota-kota padat penduduk. Namun, ruralisasi juga dapat menimbulkan tantangan, seperti perubahan sosial dan budaya, serta kebutuhan akan investasi dalam infrastruktur pedesaan.

Baca juga: Pengertian Ekosistem: Komponen, Macam-Macam, dan Contoh Ekosistem

Faktor Penyebab Ruralisasi

Ruralisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, sosial, dan pribadi. Mengacu pada pengertian ruralisasi, berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan perpindahan penduduk dari perkotaan ke pedesaan:

1. Biaya Hidup di Kota Tinggi

Salah satu faktor pendorong utama ruralisasi adalah biaya hidup yang tinggi di kota-kota besar. Ini mencakup biaya perumahan, transportasi, dan harga barang-barang konsumen yang lebih tinggi di perkotaan. Orang-orang sering memilih untuk pindah ke pedesaan karena mereka dapat menghemat uang dan memiliki standar hidup yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.

2. Perubahan Gaya Hidup

Beberapa orang mencari gaya hidup yang lebih sederhana, tenang, dan terhubung dengan alam. Ini dapat menjadi dorongan untuk pindah ke pedesaan di mana mereka dapat mengejar hobi seperti pertanian, berkebun, atau kegiatan luar ruangan.

3. Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi, seperti internet cepat dan komunikasi jarak jauh, telah memungkinkan orang untuk bekerja dari mana saja. Hal ini membuat orang lebih fleksibel dalam memilih tempat tinggal mereka dan mendorong beberapa orang untuk pindah ke pedesaan sambil tetap menjalankan pekerjaan mereka.

4. Kualitas Hidup

Pedesaan seringkali menawarkan kualitas hidup yang lebih baik dalam hal lingkungan yang lebih bersih, udara yang lebih segar, dan lebih sedikit kepadatan penduduk. Faktor-faktor ini dapat menjadi daya tarik besar bagi mereka yang lelah dengan kehidupan perkotaan yang sibuk dan polusi.

5. Pekerjaan di Pedesaan

Kehadiran lapangan pekerjaan di pedesaan atau kawasan pedesaan yang berkembang juga dapat menjadi faktor yang mendorong ruralisasi. Terutama dalam sektor-sektor seperti pertanian, peternakan, pariwisata, atau pekerjaan berbasis teknologi yang memungkinkan orang untuk bekerja dari jarak jauh.

6. Asal Usul Keluarga

Beberapa orang mungkin memiliki lahan atau akar keluarga di pedesaan, dan mereka memilih untuk kembali ke sana untuk mengelola lahan atau aset keluarga. Hal ini terutama relevan dalam masyarakat agraris di mana warisan tanah sangat penting.

7. Perubahan Kondisi Ekonomi

Krisis ekonomi, pemutusan hubungan kerja, atau perubahan dramatis dalam kondisi ekonomi lokal dapat memaksa orang untuk mencari alternatif di pedesaan.

8. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah, seperti insentif pajak atau program pembangunan pedesaan, juga dapat memengaruhi keputusan orang untuk pindah ke pedesaan.

9. Biaya Hidup yang Lebih Rendah

Biaya hidup di pedesaan sering kali lebih rendah daripada di perkotaan. Ini mencakup harga properti yang lebih murah, biaya sewa yang lebih rendah, dan biaya-hidup umum yang lebih terjangkau.

10. Pendidikan dan Keluarga

Beberapa orang mungkin memilih ruralisasi untuk alasan pendidikan, seperti menginginkan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak mereka. Selain itu, beberapa orang mungkin ingin kembali ke desa kelahiran mereka untuk merawat keluarga atau orang tua yang lebih tua.

Faktor-faktor ini dapat bervariasi berdasarkan lokasi geografis, budaya, dan situasi ekonomi, sehingga ruralisasi bisa menjadi fenomena yang kompleks dan bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya.

Baca juga: Pengertian Otonomi Daerah: Tujuan, Dasar Hukum, Prinsip, Hakikat Otonomi Daerah

Dampak Sebuah Ruralisasi

apa itu ruralisasi

Dampak ruralisasi dapat bervariasi tergantung pada konteks regional, ekonomi, sosial, dan budaya. Mengacu pada pengertian ruralisasi, berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif perpindahan penduduk dari perkotaan ke pedesaan:

1. Dampak Positif Ruralisasi

Berikut ini adalah beberapa keuntungan ruralisasi:

  • Biaya Hidup Lebih Rendah: Hidup di pedesaan sering kali lebih terjangkau daripada di kota. Biaya properti, sewa, dan kebutuhan sehari-hari lainnya cenderung lebih rendah di pedesaan.
  • Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan: Ruralisasi dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan melalui investasi lokal, penciptaan lapangan kerja baru, dan pertumbuhan usaha kecil dan menengah.
  • Kualitas Hidup yang Lebih Baik: Beberapa orang memilih ruralisasi untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, seperti lingkungan yang lebih sehat, udara bersih, dan kehidupan yang lebih tenang. Ini dapat mengurangi tekanan psikologis yang terkait dengan kehidupan perkotaan yang sibuk.
  • Pengembangan Infrastruktur: Kedatangan penduduk baru ke pedesaan dapat merangsang investasi dalam infrastruktur seperti jalan, air bersih, dan sistem transportasi. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal.
  • Pengurangan Tekanan di Kota: Dengan mengurangi beban penduduk di kota yang padat penduduk, ruralisasi dapat mengurangi tekanan pada infrastruktur perkotaan dan meminimalkan masalah seperti kemacetan lalu lintas dan polusi.

2. Dampak Negatif Ruralisasi

Berikut ini adalah beberapa kekurangan ruralisasi:

  • Kehilangan Tenaga Kerja di Kota: Ketika penduduk meninggalkan kota, ini dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor kunci seperti industri, layanan, dan kesehatan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi perkotaan.
  • Konflik Sosial: Ruralisasi dapat menyebabkan konflik sosial di pedesaan, terutama jika penduduk lokal merasa terancam oleh kedatangan penduduk baru. Ini bisa mengarah pada ketegangan budaya atau kompetisi sumber daya.
  • Isu Lingkungan: Kadang-kadang, pertumbuhan penduduk yang cepat di pedesaan dapat menyebabkan isu-isu lingkungan, seperti deforestasi, perusakan habitat alam, atau pencemaran lingkungan.
  • Ketidakpastian Ekonomi: Ruralisasi tidak selalu menjamin keberhasilan ekonomi bagi mereka yang pindah. Kehidupan di pedesaan bisa memiliki tantangan ekonomi tersendiri, terutama jika pendatang baru tidak memiliki pengalaman dalam pertanian atau bisnis lokal.
  • Hilangnya Identitas Lokal: Dalam beberapa kasus, ruralisasi dapat menyebabkan kehilangan identitas lokal. Masyarakat pedesaan mungkin menghadapi tantangan dalam mempertahankan warisan budaya dan sejarah mereka.

Dalam menganalisis dampak ruralisasi, penting untuk mempertimbangkan konteks lokal dan upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan komunitas untuk memaksimalkan dampak positif dan mengatasi dampak negatifnya. Kebijakan yang bijaksana dapat membantu dalam mengelola ruralisasi dengan efektif dan menciptakan keseimbangan yang positif antara perkotaan dan pedesaan.

Contoh Singkat Ruralisasi

Seperti yang disebutkan di atas, pengertian ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah perkotaan yang padat ke daerah pedesaan yang minim penduduk. Dengan begitu maka masyarakat perkotaan dapat memiliki lahan di pedesaan dan mengurangi kepadatan penduduk di kota.

Salah satu contoh ruralisasi adalah perpindahan penduduk di daerah Jakarta (Pasar Minggu, Blok M, dan lain-lain) ke daerah pedesaan di Jawa Timur, misalnya Desa Dolopo, Madiun. Di Dolopo masih terdapat banyak lahan kosong untuk ditempati dan dikelola oleh masyarakat kota yang melakukan ruralisasi.

Contoh ruralisasi lainnya, seorang pemuda merantau dari Balige ke Jakarta untuk bekerja. Pemuda tersebut kemudian memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan menetap di desa karena kehilangan pekerjaan di Jakarta saat terjadi pandemi Covid-19.

Baca juga: Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Aspek, dan Implementasinya

Ruralisasi, sebagai salah satu aspek migrasi internal, membawa dampak positif dan negatif sebagai konsekuensinya. Perpindahan penduduk dari perkotaan ke pedesaan membuka peluang baru bagi kedua kelompok, baik penduduk lama maupun pendatang.

Oleh karena itu, penting untuk mendorong integrasi antara masyarakat dengan latar belakang budaya yang beragam ini, dengan merancang pendekatan yang sistematis.

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian ruralisasi, faktor pendorong dan penarik ruralisasi, dampak ruralisasi, dan contoh ruralisasi di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.