Pengertian Filsafat: Arti, Ciri-Ciri, Tujuan, dan Cabang Filsafat

Pengertian Filsafat Adalah

Apa yang dimaksud dengan filsafat (philosophy)? Secara umum, pengertian filsafat adalah suatu studi yang membahas secara kritis dan skeptis tentang berbagai fenomena yang ada dalam pemikiran dan kehidupan manusia, lalu dijabarkan secara teoritis dan mendasar.

Pendapat lain menyebutkan arti filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup secara menyeluruh berdasarkan refleksi terhadap pengalaman hidup dan pengalaman ilmiah. Dengan kata lain, dalam filsafat tidak terdapat eksperimen atau percobaan, tapi mengemukakan masalah secara persis, mencari solusi, serta memberikan argumentasi atas solusi tersebut.

Secara etimologi, istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia dan philoshophos. Philo artinya cinta, sedangkan shopia atau shopos artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Sehingga dalam hal ini, definisi filsafat adalah sejumlah gagasan yang penuh dengan kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.

Baca juga: Pendidikan Karakter

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang berbagai masalah umum dan mendasar (pengetahuan, akal, pikiran, eksistensi, dan bahasa) dengan menggunakan logika, metode, dan sistem tertentu.

Agar lebih memahami apa arti filsafat, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles, pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).

2. Cicero

Menurut Cicero, filsafat adalah ‘ibu’ dari semua seni (the mother of all the arts) dan merupakan seni kehidupan.

3. Plato

Menurut Plato, arti filsafat adalah suatu ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.

4. Imanuel Kant

Menurut Imanuel Kant, arti filsafat adalah suatu ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama, dan antropologi.

5. Johann Gotlich Fickte

Menurut Johann Gotlich Fickte, pengertian filsafat adalah dasar dari segala ilmu yang membicarakan segala bidang dan segala jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

6. Paul Natorp

Menurut Paul Natorp, pengertian filsafat adalah suatu ilmu dasar yang menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukkan dasar akhir yang sama dan juga yang memikul sekaliannya.

7. Bertrand Russel

Menurut Bertrand Russel, filsafat adalah sebuah teologi yang berisi berbagai pemikiran tentang masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak dapat dipastikan. Namun seperti sains, filsafat dapat menarik akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.c

8. John Dewey

Menurut John Dewey, filsafat adalah suatu pengungkapan tentang perjuangan manusia secara terus-menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi pekerti manusia terhadap kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.

9. M. J. Langeveld

Menurut M. J. Langeveld, filsafat merupakan kesatuan dari ilmu yang terdiri atas beberapa lingkup masalah; masalah lingkungan, masalah keadaan (metafisika, manusia, alam, dan lainnya). Lingkup masalah pengetahuan mencakup; teori kebenaran, teori pengetahuan, dan logika. Sedangkan lingkup masalah nilai mencakup; teori nilai etika, estetika, nilai berdasarkan religi.

Baca juga: Pengertian Konsep

Ciri-Ciri Filsafat Secara Umum

Seorang ahli logika bernama Clarence Irving Lewis mengatakan bawah filsafat adalah suatu proses refleksi dari bekerjanya akal yang di dalam prosesnya terkandung berbagai kegiatan. Adapun ciri-ciri pemikiran filsafat adalah sebagai berikut:

1. Bersifat Universal

Pemikiran filsafat cenderung bersifat universal (umum) dan tidak bersangkutan dengan objek-objek khusus. Misalnya pemikiran tentang manusia, keadilan, kebebasan, dan lain-lain.

2. Tidak Faktual

Dalam hal ini, tidak faktual adalah sesuatu yang spekulatif dengan membuat berbagai dugaan yang masuk akal tentang suatu hal, namun tanpa bukti karena telah melampaui batas dari fakta-fakta ilmiah.

3. Berhubungan dengan Nilai

Menurut C. J. Ducasse, pengertian filsafat adalah upaya manusia untuk mencari pengetahuan, berupa fakta-fakta yang disebut dengan penilaian. Dalam hal ini penilaian yang dimaksud adalah sesuatu yang baik dan buruk, susila dan asusila, dimana akhirnya filsafat menjadi suatu usaha untuk mempertahankan nilai-nilai.

4. Berhubungan Dengan Arti

Mengacu pada poin 3, sesuatu yang memiliki nilai tentunya memiliki arti. Itulah sebabnya para filsuf menciptakan berbagai kalimat yang logis dan bahasa yang tepat (ilmiah), agar ide-idenya sarat dengan arti.

5. Implikatif

Pemikiran filsafat selalu terdapat implikasi (akibat), sehingga diharapkan akan dapat melahirkan pemikiran baru yang dinamis dan menyuburkan intelektual.

Baca juga: Psikologi Pendidikan

Cabang-Cabang Filsafat

Cabang-Cabang Filsafat
Ilustrasi cabang-cabang filsafat via wallup.net

Secara umum, para ahli membagi bidang studi filsafat menjadi beberapa cabang atau bagian. Adapun cabang-cabang filsafat adalah sebagai berikut:

1. Epistemologi

Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang pengetahuan. Misalnya; asal mula, validitas, metodologi, bentuk atau struktur, yang secara bersama-sama membentuk pengetahuan manusia (Ensiklopedia Indonesia).

2. Metafisika

Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji (Wikipedia).

3. Logika

Logika (logike episteme) adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang kecakapan dalam berpikir secara teratur, lurus, dan tepat (Wikipedia).

4. Etika

Etika adalah cabang filsafaat yang mempelajari tentang norma atau aturan yang digunakan sebagai pedoman berperilaku di dalam masyarakat terkait dengan sifat baik dan buruk.

5. Estetika

Estetika adalah cabang filsafat yang mempelajari dan membahas tentang keindahan, bagaimana keindahan dapat terbentuk, dan bagaimana keindahan tersebut dapat disadari dan dirasakan oleh manusia.

6. Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan menjawab berbagai pertanyaan terkait hakikat ilmu, dan penerapan berbagai metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan kejelasan.

Baca juga: Konsep Diri

Tujuan Filsafat Secara Umum

Keberadaan filsafat dapat membantu persoalan manusia di berbagai bidang kehidupan. Mengacu pada pengertian filsafat, adapun tujuan filsafat adalah sebagai berikut:

  1. Agar manusia menjadi lebih terdidik dan memiliki pengetahuan, serta mampu menilai hal-hal di sekitarnya secara objektif.
  2. Agar manusia menjadi lebih bijaksana dalam menjalani kehidupannya.
  3. Agar manusia memiliki pandangan yang luas dan terhindar dari sifat egosentrisme.
  4. Agar manusia dapat berpikir sendiri, memiliki pendapat sendiri, mandiri secara rohani, dan dapat bersikap kritis.
  5. Agar manusia dapat mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga dapat memahami sumber, hakikat, dan tujuan ilmu.
  6. Agar manusia memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
  7. Agar tenaga pengajar dan siswa memiliki pedoman dalam mendalami suatu ilmu pengetahuan, khususnya untuk membedakan persoalan ilmiah dan non-ilmiah.
  8. Agar para ilmuwan terdorong untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Baca juga: Pengertian Rasional

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian filsafat, ciri-cirinya, tujuan, serta cabang-cabang filsafat. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

1 thought on “Pengertian Filsafat: Arti, Ciri-Ciri, Tujuan, dan Cabang Filsafat”

Leave a Comment