Arti Ekspektasi Adalah Harapan. Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Arti ekspektasi sering kali dikaitkan dengan harapan. Terkadang dalam hidup, kita sering kali menaruh harapan kepada orang lain sehingga kita memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap mereka. Namun nyatanya, terkadang harapan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tapi sebenarnya, apa itu arti ekspektasi? Apa bedanya dengan realita dan harapan? Lalu bagaimana cara menurunkan ekspektasi yang terlalu tinggi? Pada kesempatan kali ini Maxmanroe akan menjawab semua pertanyaan tersebut melalui penjelasan di bawah ini. Simak sampai selesai, ya!

Arti Ekspektasi Adalah

Apa itu ekspektasi? Jika kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ekspektasi adalah pengharapan. Biasanya kata ini berkaitan dengan sesuatu hal yang diharapkan atau diyakinkan akan menjadi kenyataan di kemudian hari. 

Termasuk seperti harapan besar yang dibebankan pada seseorang atau sesuatu. Sering kali orang mengharapkan ekspektasi ini bisa berubah menjadi kenyataan. Atau sederhananya sesuai dengan apa yang diharapkan dan dibayangkan.

Lalu ada juga arti ekspektasi dalam bahasa Inggris yang diambil dari kata dasar “expect”. Artinya adalah mengharapkan, menduga, menyangka, mengharap, dan mengira. Kemudian ada kata “expectation” yang artinya harapan dan pengharapan.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan ekspektasi? Secara umum, arti ekspektasi adalah suatu harapan atau keyakinan yang diharapkan akan menjadi kenyataan di masa depan sesuai dengan keinginan dimana untuk mencapainya harus dengan tindakan nyata.

Ada yang mengatakan bahwa pengertian ekspektasi adalah harapan besar yang dibebankan terhadap sesuatu yang dianggap akan memberikan dampak yang baik atau lebih baik. Pada dasarnya ekspektasi adalah harapan atau sesuatu yang diinginkan terjadi. Namun, tidak semua ekspektasi atau harapan dapat menjadi kenyataan meskipun sudah diupayakan semaksimal mungkin.

Baca juga: Pengertian Asumsi: Arti Asumsi Dalam Ekonomi, Filsafat, dan Penelitian

Arti Ekspektasi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu ekspektasi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Fleming dan Levie

Menurut Fleming dan Levie (1981), arti ekspektasi adalah segenap keinginan, harapan, dan cita-cita terhadap sesuatu hal yang ingin ia raih dengan tingkah laku dan tindakan yang nyata.

2. Anderson dan Chambers

Menurut Anderson dan Chambers (1985), pengertian ekspektasi adalah segala sesuatu yang mereka yakini konsumen tentang apa yang akan mereka dapatkan terkait dengan suatu kinerja produk atau pelayanan tertentu.

3. Boeree

Menurut Boeree (2005), arti ekspektasi adalah harapan kesenangan yang tidak konstan, yang timbul dari gagasan tentang sesuatu hal di masa depan.

4. Sutisna

Menurut Sutisna (2001), arti ekspektasi adalah suatu kepercayaan atau keyakinan individual sebelumnya tentang berbagai hal yang seharusnya terjadi pada situasi tertentu.

Perbedaan Ekspektasi dengan Realita dan Harapan

Kendati arti ekspektasi adalah harapan, tetapi dua hal tersebut memiliki perbedaan arti. Begitu juga dengan kata “realita”. Lalu apa perbedaan mendasar dari ketiga kata yang sering diucapkan oleh orang-orang tersebut?

Tentu Anda sering mendengar ucapan “realita tidak sesuai ekspektasi”, bukan? Tapi sebenarnya apa arti dari ucapan tersebut? Jika dijabarkan, realita artinya kenyataan. Lalu arti ekspektasi adalah harapan. Maka jika digabungkan artinya kurang lebih seperti ini: “kenyataan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan”.

Mari kita jabarkan satu per satu.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), realita adalah kenyataan. Sedangkan harapan adalah keinginan supaya sesuatu terjadi atau keinginan supaya menjadi kenyataan. Sementara itu, ada pendapat lain yang mengungkapkan bahwa arti harapan itu seperti cara seseorang melihat hal-hal dari berbagai sudut pandang. Meliputi pandangan dari diri sendiri, kepentingan orang lain, yang sering kali efeknya berdampak pada lingkungan sekitar orang tersebut. Berbeda dengan ekspektasi yang harapannya hanya fokus pada apa yang kita inginkan secara pribadi. 

Kita ambil contoh, Anda berharap bisa mendapatkan tiket nonton konser Coldplay. Lalu ekspektasi yang Anda harapkan adalah mendapatkan barisan terdepan dekat panggung agar bisa melihat mereka secara langsung. Tapi realitanya, semua tiket konser Coldplay sudah habis terjual dan Anda tidak berhasil mendapatkannya.

Itulah gambaran mengenai perbedaan antara ekspektasi, harapan, dan realita.

Arti Ekspektasi Adalah Harapan. Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Contoh Ekspektasi

Di dalam kehidupan manusia pasti memiliki ekspektasi atau harapan atas sesuatu di dalam hidupnya sesuai dengan keinginan dan tindakan nyata yang kita lakukan. Adapun beberapa contoh ekspektasi adalah sebagai berikut ini:

1. Ekspektasi di Bidang Ekonomi

Pengertian ekspektasi ekonomi adalah suatu harapan maupun prediksi mengenai perkembangan perekonomian pada periode waktu yang akan datang.

Ekspektasi ekonomi tersebut dapat meliputi berbagai hal, seperti inflasi, jumlah pengangguran, pertumbuhan produktivitas, dan neraca perdagangan.

Contoh; Pemerintah Indonesia memiliki ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 akan berada di angka 6%. Namun, pada kenyataannya ekspektasi tersebut tidak terealisasi karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Ekspektasi ekonomi tidak selalu sesuai dengan harapan atau prediksi. Pertumbuhan ekonomi bisa saja di bawah harapan atau mungkin jauh lebih baik dari yang kita prediksikan.

2. Ekspektasi di Dunia Kerja

Ekspektasi di dunia kerja terjadi oleh perusahaan dan juga karyawan. Selain itu, Ekspektasi kedua pihak ini (perusahaan dan karyawan) seringkali tidak sesuai dengan kenyataan.

Dari sisi perusahaan memiliki ekspektasi untuk mendapatkan karyawan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dengan gaji murah. Sedangkan dari sisi karyawan memiliki ekspektasi gaji tinggi dan fasilitas yang membuatnya merasa nyaman dengan pekerjaan mudah.

Contoh; Perusahaan membuat iklan lowongan kerja posisi manajer dengan kualifikasi tinggi. Dengan gaji Rp7 juta perbulan, perusahaan mengharapkan karyawan yang bisa membawahi beberapa divisi.

Sebagian besar yang melamar pekerjaan tersebut ternyata memiliki ekspektasi gaji Rp10 juta per bulan untuk posisi tersebut. Apalagi dengan kualifikasi dan tanggungjawab yang cukup tinggi.

Untuk mendapatkan manajer yang HR butuhkan maka perusahaan memiliki dua opsi, menurunkan ekspektasinya atau menaikkan gaji sesuai ekspektasi pelamar.

3. Ekspektasi Dalam Hubungan Manusia

Dalam hubungan antar manusia, seringkali masing-masing individu memiliki ekspektasi terhadap individu lainnya. Seseorang dapat melakukan apapun untuk mewujudkan keinginannya, namun seringkali yang terjadi tidak sesuai ekspektasinya.

Contoh; Seorang pria berusaha mendekati gadis idamannya dengan berbagai cara. Menurut pria tersebut semua upaya yang ia lakukan pada akhirnya akan membuat gadis idamannya luluh.

Pada kenyataannya si gadis justru merasa terganggu dan berusaha menghindarinya. Pada contoh kasus ini menunjukkan bahwa ekspektasi tidak selalu sesuai dengan realita.

Cara Mengurangi Ekspektasi ke Orang Lain

Kadang kala, dalam hidup kita terlalu berharap banyak pada orang lain. Kita menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi. Namun nyatanya, orang tersebut tidak bisa mewujudkannya.

Misalnya, Anda berharap bahwa si A bisa membantu untuk memenangkan negosiasi dengan klien. Anda menaruh ekspektasi yang tinggi pada si A karena ia memiliki segudang pengalaman dan sering kali memenangkan negosiasi. Tapi sayangnya, si A tidak berhasil memenangkan negosiasi tersebut.

Tentunya sebagai manusia wajar apabila kita merasakan kecewa pada apa yang terjadi. Perlu digaris bawahi bahwa setiap orang mengartikan rasa kecewa sesuai dengan pribadinya masing-masing. Bahkan ada yang saking kecewanya terhadap orang lain, ia merasa tidak mau berhubungan dengan orang tersebut.

Lantas bagaimana cara mengurangi ekspektasi ke orang lain yang sudah terlalu tinggi? Berikut Maxmanroe bagikan caranya yang bisa Anda coba. Di antaranya adalah:

Pastikan Fokus Utama Adalah Diri Sendiri

Tahukah Anda bahwa, menaruh ekspektasi terlalu tinggi terhadap orang lain bisa menguras waktu dan energi? Hal ini terjadi karena fokus Anda berubah atau terarah ke orang lain tersebut. Sehingga setiap waktu Anda hanya memikirkan harapan tinggi pada orang itu. Akan tetapi, hal ini tidaklah baik untuk diri sendiri.

Ada banyak hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang terabaikan jika fokus Anda berubah. Maka dari itu, ada baiknya untuk memastikan fokus utamanya adalah diri Anda sendiri. Tidak ada salahnya jika Anda berekspektasi pada orang lain. Hanya saja lakukan hal tersebut dengan sewajarnya. Sebab semesta memiliki caranya sendiri.

Menyadari dan Memahami Bahwa Ada Banyak Hal yang Terjadi Diluar Kendali

Seperti yang disebutkan, semesta memiliki caranya sendiri. Meskipun arti ekspektasi adalah harapan, bukan berarti harapan tersebut bisa langsung terwujud begitu saja. Terutama jika hal tersebut berkaitan dengan orang lain. Anda tidak memiliki kendali atas hal tersebut.

Cara mengurangi ekspektasi ke orang lain adalah dengan mengendalikan diri Anda sendiri. Hal ini bisa diatur dari bagaimana Anda berpikir, bersikap, hingga memutuskan apa yang harus dilakukan. Sebab, Andalah yang bisa mengontrol diri sendiri.

Setiap Orang Bertanggung Jawab Atas Dirinya Masing-masing

Sebagai seorang individu, tentu Anda memiliki hak dan kewajiban serta tanggung jawab terhadap diri sendiri. Sama halnya dengan orang lain. Maka dari itu, ada baiknya jika Anda tidak terlalu menaruh harapan tinggi kepada orang lain. Sebab dengan begitu, apa yang Anda rasakan akan tergantung pada apa yang orang lain lakukan.

Misalnya seperti ini, jika Anda berekspektasi si B untuk memberikan kado ulang tahun untuk Anda dan berhasil mewujudkannya, maka Anda akan merasa senang dan bahagia. Namun jika si B lupa membelinya, maka Anda akan merasa kecewa dan bersedih. Jadi cara mengurangi ekspektasi ke orang lain adalah dengan mengingat bahwa Anda bertanggung jawab pada diri sendiri.

Memahami dan Mengetahui Batasan yang Dimiliki

Masing-masing orang memiliki kesibukannya sendiri. Begitu juga dengan diri Anda. Maka dari itu, ada baiknya untuk tidak menaruh ekspektasi terlalu tinggi pada orang lain. Namun jika suatu waktu Anda membutuhkan pertolongan, jangan sungkan untuk memintanya.

Belajar Menerima dan Memaafkan Kenyataan

Satu lagi cara mengurangi ekspektasi ke orang lain adalah dengan belajar menerima dan memaafkan kenyataan. Memang, terkadang kenyataan atau realita tidak sesuai dan seindah yang kita harapkan. Namun bukan berarti hal tersebut selalu buruk. Ingat, semesta memiliki caranya sendiri. Jadi ada baiknya jika Anda mulai menerima dan memaafkan kenyataan yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Baca juga: Pengertian Argumentasi: Arti, Ciri-Ciri, dan Tujuan Argumentasi

Harus diakui bahwa seringkali ekspektasi tidak berjalan sesuai dengan realita yang ada. Tentunya hal ini harus menjadi sebuah pelajaran bagi diri kita bahwa apa yang diharapkan belum tentu bisa menjadi kenyataan. Dengan demikian, Anda jadi bisa menerima kenyataan tanpa harus merasa kecewa terlalu dalam.

Demikianlah penjelasan mengenai arti ekspektasi secara umum dan menurut para ahli, perbedaannya dengan realita dan harapan, contohnya, dan lima cara mengurangi ekspektasi ke orang lain yang bisa Anda coba lakukan. Semoga bermanfaat!

3 thoughts on “Arti Ekspektasi Adalah Harapan. Berikut Penjelasan Lengkapnya!”

  1. pengertian ekspektasi adalah harapan besar yang dibebankan terhadap sesuatu yang dianggap akan memberikan dampak yang baik atau lebih baik.

    Reply

Leave a Comment