Setiap saat kita selalu membuat banyak keputusan. Termasuk di dalamnya dalam urusan makan, tidur, memakai baju, mengurus rumah, pekerjaan, dan lainnya. Lalu apa yang terjadi jika dari keputusan tersebut ada yang tidak sesuai dengan ekspektasi? Disinilah Anda membutuhkan sifat preventif. Tapi tahukah Anda apa itu pengertian preventif?
Ketika ada keadaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi, maka akan muncul tindakan pencegahan. Hal itulah yang dimaksud dengan pengertian preventif. Dimana seseorang melakukan pencegahan untuk hal-hal yang tidak berjalan sesuai dengan keputusan atau pilihan yang diambil.
Agar lebih jelas memahami apa itu pengertian preventif, sebaiknya simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Pengertian Preventif Adalah
Asal usul kata preventif itu sebenarnya dari bahasa Latin “pravenire” dengan arti antisipasi atau mencegah terjadinya suatu hal buruk. Jika kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian preventif adalah bersifat mencegah agar tidak terjadi apa-apa. Istilah ini lekat sekali pembahasannya dengan pencegahan, mencegah, menghindari, menangkal, dan lainnya yang bersifat menghalangi sesuatu hal buruk terjadi.
Apa yang dimaksud dengan preventif? Pengertian preventif adalah suatu tindakan pengendalian sosial yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang. Tindakan preventif (pencegahan) dilakukan manusia, baik secara pribadi maupun berkelompok untuk melindungi diri mereka dari hal buruk yang mungkin terjadi.
Karena tujuannya mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang tak diinginkan, maka umumnya tindakan preventif biayanya lebih murah ketimbang biaya penanggulangan atau mengurangi dampak dari suatu peristiwa buruk yang sudah terjadi.
Penggunaan istilah “preventif” bisa digunakan untuk berbagai hal. Misalnya, dalam dunia kesehatan, pengertian preventif yang dimaksud adalah untuk mencegah seorang pasien mengalami kematian atau bertambah penyakitnya. Lalu dalam lingkungan sosial, istilah ini digunakan untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma dan peraturan yang berlaku. Sedangkan dalam pandangan hukum, tindakan ini dilakukan untuk mencegah adanya gangguan sosial.
Baca juga: Pengertian Norma: Fungsi, Ciri-Ciri, Macam-Macam, dan Contoh Norma
Apa itu Preventif dan Kuratif?
Ada istilah “preventif” dan ada juga “kuratif”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kuratif adalah (dapat) menolong menyembuhkan (penyakit dan sebagainya); atau mempunyai daya untuk mengobati. Perlu diketahui bahwa kedua istilah ini saling berkaitan namun digunakan dalam keadaan yang berbeda.
Jika pengertian preventif adalah mencegah, maka pengertian kuratif adalah mengobati. Tindakan preventif dilakukan sebelum hal buruk terjadi. Lalu tindakan kuratif dilakukan ketika hal buruk tersebut sedang atau sudah terjadi. Kendati demikian, kedua istilah ini sama-sama digunakan untuk mencegah sesuatu hal buruk terjadi.
Misalnya, ketika Anda sedang bersepeda lalu tiba-tiba remnya rusak. Tindakan preventif yang Anda lakukan adalah mengurangi kecepatan sepeda atau turun dari sepeda. Lalu ketika tindakan pencegahan itu tidak dapat dilakukan, dan Anda mengalami kecelakaan, maka tindakan kuratif yang Anda lakukan adalah segera mencari pertolongan pertama sebelum dampak dari kecelakaan tersebut semakin besar.
KBBI mengartikan represif sebagai tindakan menekan, mengekang, menahan, atau menindas. Istilah ini erat kaitannya dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Tindakan ini bisa diartikan sebagai upaya untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala setelah adanya gangguan.
Pengertian Represif Adalah
Apa itu represif? Pengertian represif adalah suatu tindakan pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya suatu pelanggaran atau peristiwa buruk. Dengan kata lain, tindakan dilakukan setelah peristiwa terjadi, misalnya pelanggaran.
Tindakan represif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara:
1. Persuasif
Tindakan persuasif adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara membujuk atau mengarahkan individu atau masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan norma yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan cara sosialisasi dan pengarahan.
Berikut ini beberapa contoh tindakan persuasif:
- Himbauan dan arahan dari pemerintah agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan melalui media Televisi, Internet, atau spanduk.
- Seorang dokter gigi memberikan himbauan dan nasehat kepada pasien agar rajin membersihkan gigi.
- Nasehat seorang guru kepada para muridnya untuk belajar dengan giat dan mengerjakan tugas agar bisa mengerjakan ujian.
2. Koersif
Koersif adalah bentuk pengendalian sosial yang sifatnya keras dan tegas. Dengan kata lain, tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan sosial adalah dengan cara kekerasan dan memberikan sanksi tegas.
Berikut ini adalah beberapa contoh tindakan koersif:
- Polisi lalu lintas memberikan surat tilang kepada pengendara yang melanggar aturan.
- Satpol PP menangkap pedagan kaki lima yang berjualan di lokasi umum yang bukan tempatnya.
- Guru memberikan hukuman kepada murid yang tidak mengerjakan tugasnya.
- Manajer memberhentikan karyawan yang melakukan pelanggaran berat di tempat kerja.
Ciri-ciri Tindakan Preventif
Meskipun pengertian preventif adalah mencegah, tidak semua tindakan tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan preventif. Ada beberapa ciri-ciri seseorang melakukan tindakan preventif. Yakni:
- Tujuan utamanya adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran. Bukan ketika pelanggaran tersebut sudah terjadi
- Dilakukan secara teratur dan sistematis yang pada saat dicegah sudah melalui proses sosialisasi
- Ditujukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran atau kejadian tertentu yang bisa menyebabkan dampak negatif atau buruk
- Tindakan preventif dilakukan seseorang sebelum terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
Tujuan Pengendalian Sosial (Preventif dan Represif)
Dari penjelasan pengertian preventif dan represif di atas, kita dapat mengetahui bahwa tujuan dari keduanya sedikit berbeda namun pada dasarnya tujuannya sama yaitu untuk pengendalian sosial. Berikut ini adalah beberapa tujuan pengendalian sosial:
- Untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat
- Untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran nilai dan norma sosial di masyarakat
- Mengembangkan budaya rasa malu pada masyarakat
- Menciptakan dan menegakkan hukum di masyarakat
- Agar pelaku pelanggar aturan sosial kembali mematuhi aturan yang berlaku
- Agar tercipta keserasian dan kenyamanan di dalam masyarakat
Contoh Tindakan Preventif
Mengacu pada pengertian preventif, ada banyak sekali contoh kasus tindakan preventif yang dilakukan manusia, baik secara individu maupun kelompok. Berikut ini adalah beberapa contoh usaha preventif tersebut:
- Tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, ini merupakan tindakan preventif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat, misalnya melalui penyuluhan, mengadakan kegiatan bermanfaat, dan lain-lain.
- Usaha preventif untuk mencegah kerusakan gigi dengan cara membersihkan gigi secara teratur dan mengurangi asupan makanan yang bisa merusak gigi.
- Tindakan orang tua membatasi anaknya yang di bawah umur dalam menggunakan gadget, merupakan tindakan preventif agar si anak tidak kecanduan bermain gadget.
- Mencegah terjadinya banjir dengan melakukan pembersihan saluran air dan membuat sampah pada tempatnya.
- Imunisasi terhadap bayi, anak balita, dan ibu hamil untuk mencegah terjadinya anomali penyakit berbahaya.
- Berkendara dengan hati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sadar atau tidak, umumnya manusia sering melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk di masa mendatang. Tindakan preventif dilakukan karena kita menyadari dan mengetahui akan adanya potensi terjadinya sesuatu bila tidak diantisipasi.
Baca juga: Pengertian Rasional: Arti, Tipe, Contoh Sikap/ Tindakan Rasional
Demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian preventif, kuratif, dan represif, serta ciri-ciri, tujuan dan contoh tindakan preventif dan represif. Semoga bermanfaat!