Pengertian Chauvinisme Dalam Sosiologi, serta Dampak Positif dan Negatifnya

Pengertian Chauvinisme

Apa yang dimaksud dengan Chauvinisme? Pengertian Chauvinisme adalah suatu paham yang mengajarkan tentang rasa cinta, loyalitas atau kesetiaan kepada tanah air dan bangsa dengan cara berlebihan tanpa mempertimbangkan pandangan orang lain sebagai alternatif.

Arti Chauvisnisme dapat juga didefinisikan sebagai bentuk rasa cinta, bangga, loyalitas, fanatisme, dan kesetiaan terhadap negara dengan cara mengagungkan bangsa sendiri serta merendahkan bangsa lainnya. Pada praktiknya, Chauvisnisme seringkali menyebabkan kontra dan pandangan buruk dari kelompok-kelompok lain karena menunjukkan permusuhan kepada bangsa lainnya.

Paham Chauvinisme disebut juga dengan Sauvinisme atau sovinisme. Paham ini tidak diperbolehkan di Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila, yaitu sila ke-3, Persatuan Indonesia. Walaupun merupakan bentuk rasa cinta tanah air, paham Chauvisnisme justru cenderung menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengakibatkan terjadinya pemberontakan atau tindakan makar bahkan melanggar Hak Asasi Manusia.

Baca juga: Pengertian Patriotisme

Pengertian Chauvinisme Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti Chauvisnisme, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah definisi Chauvisnisme menurut para ahli:

1. Inoviana (2014)

Menurut Inoviana, pengertian chauvinisme adalah suatu paham yang mengajarkan kesetiaan ekstrim terhadap suatu pihak tanpa mau mempertimbangan pandangan alternative dari pihak lain.

2. Mirandalaurensi (2014)

Menurut Mirandalaurensi arti chauvinisme adalah suatu bentuk tindakan yang mengagung-agungkan negaranya akan tetapi menganggap remeh negara lain. Ciri khas chauvinisme ialah suka menghina negara lainnya.

3. St-Times (2013)

Menurut St-Times, pengertian chauvinisme adalah rasa cinta terhadap tanah air secara berlebihan dengan mengagung-angungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.

4. Wikidpedia

Menurut wikipedia pengertian chauvinisme adalah suatu paham yang mengajarkan mengenai cinta terhadap tanah air secara berlebihan.

Baca juga: 4 Pilar Kebangsaan Indonesia

Dampak Chauvisnisme Bagi Suatu Negara

Seperti yang disebutkan pada pengertian Chauvinisme di atas, paham ini seperti pedang bermata dua. Walaupun mengajarkan kesetiaan pada negara, namun pada praktiknya perwujudan rasa cinta negara tersebut berlebihan dan justru mengakibatkan perpecahan.

1. Dampak Negatif Chavisnisme

Di bawah ini adalah beberapa dampak buruk dari paham Chauvinisme:

  • Menyebabkan timbulnya perpecahan, pertikaian, bahkan peperangan antar bangsa dan negara.
  • Dapat merusak perdamaian dunia yang sudah terjalin dengan baik.
  • Menyebabkan timbulnya gangguan terhadap pembangunan karena menutup diri dengan negara lain.
  • Mengakibatkan penganutnya menjadi orang yang tertutup dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.
  • Pada umumnya penganut Chauvinisme melupakan keberadaan Tuhan sang pencipta alam semesta.
  • Chauvisnisme cenderung membuat seseorang selalu beranggapan negatif terhadap bangsa lain dalam berbagai hal.

2. Dampak Positif Chauvisnime

Walaupun cenderung berdampak negatif pada hubungan internasional dengan negara-negara lain, tapi ternyata Chauvisnisme punya dampat positif juga, yaitu:

  • Dapat mempersatukan masyarakat di suatu negara menjadi satu kesatuan yang tunduk kepada pemerintahnya.

Baca juga:

Contoh Chauvisnime

Beberapa negara di dunia pernah menerapkan paham Chauvisnisme sehingga menimbulkan peperangan dengan negara lain. Berikut ini adalah negara yang pernah menerapkan paham Chauvisnisme:

1. Jerman

Negara Jerman merupakan salah satu yang pernah menerapkan paham Chauvinisme. Kala itu Jerman dipimpin oleh Adolf Hitler, seorang diktator yang menganggap bahwa Jerman adalah negara terbaik di dunia.

Adolf Hitler memusuhi kaum Yahudi, anak-anak cacat, orang kembar. Hitler juga mengatakan bahwa orang Jerman (ras Nordik/ Arya) merupakan ras utama atau ras unggul.

2. Jepang

Negeri Sakura ini pernah dipimpin oleh seorang penganut Chauvinisme yang menganggap Jepang adalah negara terbaik di dunia. Dalam sejarah dunia, Jepang pernah menjadi salah satu negara penjajah karena menganggap remeh pada negara-negara lain.

3. Italia

Ternyata Italia pernah juga menjadi negara penganut paham Chauvinisme. Kala itu Italia dipimpin oleh Benito Mussolini, seorang diktator fasis yang menganggap negara lain adalah negara peniru dan tidak kreatif.

Baca juga: Pengertian Otonomi Daerah

Demikianlah pembahasan singkat mengenai pengertian Chauvisnisme, Dampak chauvinisme, dan contoh Chauvisnisme. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment