Topologi Bus: Pengertian, Ciri-Ciri, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya

Topologi bus adalah salah satu struktur jaringan yang paling dikenal dan banyak digunakan dalam dunia komunikasi dan teknologi informasi. Dalam topologi ini, semua perangkat terhubung secara langsung ke sebuah jalur tunggal yang disebut “bus.”

Informasi atau data dikirim melalui jalur ini, dan setiap perangkat dalam jaringan dapat menerima data tersebut. Meskipun topologi bus memiliki kelebihan dalam hal instalasi yang sederhana dan biaya yang rendah, terdapat juga pertimbangan tertentu terkait skalabilitas dan kerentanannya terhadap gangguan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam konsep topologi bus, kelebihan, kelemahan, serta implementasi praktis yang masih relevan hingga saat ini.

Pengertian Topologi Bus

Pengertian Topologi Bus
Ilustrasi Topologi Bus

Apa itu topologi bus? Pengertian Topologi bus adalah salah satu bentuk struktur atau tata letak fisik dalam jaringan komputer di mana semua perangkat (komputer, printer, perangkat jaringan lainnya) terhubung secara langsung ke jalur tunggal yang disebut “bus” atau kabel utama.

Dalam topologi ini, data atau informasi dikirimkan dari satu ujung bus ke ujung yang lain, dan semua perangkat dalam jaringan dapat menerima data tersebut. Konsep topologi bus ini mirip dengan cara sebuah bus umum beroperasi, di mana penumpang naik atau turun dari satu titik di sepanjang rute.

Dalam jaringan dengan topologi bus, setiap perangkat yang terhubung ke bus menggunakan suatu alat yang disebut “tap” atau “connector.” Tap ini memungkinkan perangkat untuk mengambil data yang melewati bus, dan perangkat lain akan terus menerus mengirimkan sinyal atau data ke bus.

Topologi bus menggunakan konektor T dan BNC serta sebuah terminator. Untuk media transmisi datanya, topologi bus menggunakan jenis kabel Coaxial. Sesuai namanya, desain rangkaian tipe jaringan ini mirip seperti ruangan di dalam bus.

Dari pengertian topologi bus di atas, fungsi topologi ini adalah untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer untuk dapat saling bertukar informasi atau data. Secara singkat, prinsip kerja topologi bus ini adalah satu komputer sebagai server dan kemudian jaringan dipecah-pecah menggunakan sambungan kabel sehingga setiap jaringan komputer atau sambungannya memiliki bus sebagai konektornya.

Artikel terkait: Pengertian Topologi Jaringan Komputer

Ciri-Ciri Topologi Bus

Topologi bus umumnya digunakan oleh perusahaan berskala kecil. Karakteristik topologi bus dapat dikenali, yaitu terdapat kabel tunggal yang terbentang di sepanjang jaringan. Kabel tersebut berfungsi sebagai kabel utama (backbone) pada jaringan topologi ini.

Jenis kabel yang digunakan pada topologi bus adalah coaxial. Semua perangkat jaringan akan dihubungkan dengan kabel menggunakan konektor T, lalu membagi jalur agar perangkat terhubung dengan kabel utama.

Pada topologi bus terdapat terminator pada tiap ujung kabel jaringan. Terminator tersebut berfungsi menyerap sinyal dan mencegah sinyal tersebut terpantul kembali. Bila sinyal terpantul kembali maka tabrakan sinyal akan terjadi pada jaringan tersebut.

Berikut ringkasan ciri-ciri dari topologi bus:

  • Struktur Linier: Topologi bus memiliki struktur jaringan yang linier, di mana semua perangkat terhubung secara berurutan ke jalur tunggal yang disebut “bus.” Ini menciptakan susunan fisik yang mudah dipahami dan dikenali.
  • Satu Jalur Komunikasi: Seluruh komunikasi data antara perangkat dalam jaringan terjadi melalui jalur tunggal atau bus. Data yang dikirimkan dari satu perangkat dapat diterima oleh semua perangkat lain yang terhubung ke bus.
  • Hubungan Tidak Langsung antara Perangkat: Meskipun data dapat diterima oleh semua perangkat, hubungan antara perangkat tidaklah langsung. Setiap perangkat harus menggunakan perangkat “tap” atau “connector” untuk mengakses data yang melintas di bus.
  • Sederhana dan Murah: Instalasi topologi bus relatif sederhana dan biaya yang diperlukan untuk menghubungkan perangkat lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis topologi lainnya.
  • Skalabilitas Terbatas: Topologi bus memiliki keterbatasan dalam hal skalabilitas. Seiring dengan bertambahnya perangkat yang terhubung ke bus, kinerja jaringan dapat menurun karena adanya konflik dan lambatnya aliran data.
  • Kerentanan Terhadap Gangguan: Salah satu kelemahan utama topologi bus adalah kerentanannya terhadap gangguan. Jika ada gangguan pada bagian tengah bus, maka seluruh jaringan dapat terganggu. Ini membuat perawatan dan pemeliharaan menjadi faktor penting.
  • Kesederhanaan Identifikasi Masalah: Karena semua perangkat terhubung pada bus yang sama, identifikasi masalah atau gangguan dalam jaringan bisa lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan topologi yang lebih kompleks.
  • Keamanan Rendah: Topologi bus memiliki keamanan yang relatif rendah karena semua perangkat dapat melihat data yang dikirimkan melalui bus. Hal ini membuat privasi data menjadi masalah dalam pengaturan ini.
  • Koneksi Fisik: Setiap perangkat dalam jaringan terhubung ke bus melalui perangkat khusus yang disebut “tap” atau “connector.” T-tap ini memungkinkan perangkat untuk mengambil data dari bus dan juga mengirimkan data ke bus.
  • Umumnya Digunakan dalam Jaringan Kecil: Topologi bus umumnya digunakan dalam jaringan yang relatif kecil hingga menengah, di mana jumlah perangkat terhubung masih terbatas dan komunikasi tidak terlalu kompleks.

Baca juga:

Cara Kerja Topologi Bus

Seperti dijelaskan sebelumnya, di dalam jaringan topologi bus, semua perangkat komputer terhubung dengan menggunakan kabel utama. Seluruh komputer dapat saling mengirim dan menerima paket data, namun kabel utama harus dalam keadaan bebas pada saat pengiriman data. Dengan kata lain, komputer lain sedang tidak melakukan pertukaran data.

Proses tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan sebuah protokol yang disebut dengan Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD). Dengan begitu, tidak akan terjadi tabrakan data pada kabel utamanya (backbone).

Pada proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya, komputer pengirim akan melakukan broadcat sebuah sinyal. Kemudian sinyal tersebut akan tersebar di sepanjang kabel jaringan, lalu memeriksa setiap perangkat di dalam jaringan.

Jika sebuah komputer memiliki alamat IP atau alamat MAC yang sama dengan yang dituju maka komputer tersebut akan menerima sinyal. Namun, jika komputer tersebut tidak punya alamat IP atau alama MAC yang sama, maka sinya tersebut akan dibuang.

Berikut adalah langkah-langkah utama dalam cara kerja topologi bus:

1. Pengiriman Data

Ketika satu perangkat ingin mengirim data ke perangkat lain dalam jaringan, perangkat tersebut akan mengirimkan data tersebut ke bus. Data ini akan dipancarkan melalui kabel bus dan akan dapat diakses oleh semua perangkat lain yang terhubung ke bus.

2. Broadcasting

Data yang dikirimkan oleh satu perangkat akan diterima oleh semua perangkat yang terhubung ke bus. Ini disebut sebagai mekanisme “broadcasting.” Setiap perangkat akan memeriksa apakah data tersebut ditujukan untuk mereka berdasarkan alamat atau tipe data yang terkait.

3. Filtering Data

Meskipun data diakses oleh semua perangkat, setiap perangkat memiliki mekanisme pemfilteran untuk memeriksa apakah data tersebut relevan atau tidak. Jika data tidak ditujukan untuk perangkat tersebut, perangkat akan mengabaikan data tersebut dan tidak melakukan tindakan lebih lanjut.

4. Penerimaan atau Penolakan Data

Jika data sesuai dengan alamat atau identifikasi perangkat, perangkat tersebut akan menerima dan memproses data. Jika data tidak sesuai, perangkat akan mengabaikan data tersebut dan tidak mengambil tindakan lebih lanjut.

5. Penghapusan Data dari Bus

Setelah data telah dikirimkan dan diterima oleh perangkat yang dituju, data tersebut dihapus dari bus. Data yang sudah diterima tidak akan terus beredar di dalam jaringan.

6. Komunikasi Terjadi

Jika data yang diterima oleh perangkat tujuan adalah permintaan atau respons, perangkat tersebut akan merespons dengan mengirimkan data balasan melalui bus.

7. Koordinasi dalam Aliran Data

Karena semua perangkat menggunakan bus yang sama, diperlukan koordinasi untuk menghindari tabrakan data atau konflik saat beberapa perangkat ingin mengirim data secara bersamaan. Hal ini bisa diatur menggunakan protokol komunikasi yang mengatur bagaimana perangkat-perangkat tersebut berbagi akses ke bus.

Baca juga: Pengertian Topologi Star

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus

Setelah mengerti pengertian topologi bus dan cara kerjanya, kita juga perlu tahu apa kelebihan dan kekurangan topologi bus. Meskipun memiliki beberapa kelebihan, topologi ini juga masih memiliki beberapa kekurangan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan topologi bus:

A. Kelebihan Topologi Bus

  • Sederhana dan Biaya Rendah: Instalasi topologi bus sangat sederhana karena hanya memerlukan satu kabel utama (bus) dan T-tap untuk menghubungkan perangkat. Ini mengurangi kompleksitas kabel dan perangkat tambahan, sehingga biaya implementasi dan perawatan jaringan menjadi lebih rendah.
  • Mudah untuk Dikelola: Dalam jaringan dengan jumlah perangkat yang terbatas, topologi bus cukup mudah untuk dikelola. Konfigurasi jaringan relatif sederhana dan memerlukan sedikit upaya dalam pemeliharaan sehari-hari.
  • Skalabilitas Awal yang Baik: Topologi bus dapat bekerja dengan baik dalam jaringan kecil hingga menengah dengan jumlah perangkat yang terbatas. Ini cocok untuk lingkungan di mana pertumbuhan jaringan tidak terlalu cepat dan kompleks.
  • Penggunaan Sumber Daya yang Efisien: Karena semua perangkat berbagi jalur yang sama, penggunaan sumber daya fisik (kabel) sangat efisien. Tidak ada pemborosan sumber daya dalam menghubungkan perangkat satu dengan yang lain.
  • Broadcasting Data: Dalam topologi bus, data yang dikirimkan oleh satu perangkat akan diterima oleh semua perangkat lain dalam jaringan. Ini memungkinkan komunikasi broadcasting dan berbagi informasi secara efektif.
  • Mudah dalam Peningkatan: Meskipun topologi bus memiliki batas skalabilitas, dalam jaringan kecil hingga menengah, menambahkan perangkat baru relatif mudah. Anda hanya perlu menambahkan T-tap baru dan menghubungkannya ke bus.
  • Pemeliharaan yang Mudah: Dengan jumlah perangkat yang terbatas dan konfigurasi yang sederhana, pemeliharaan jaringan topologi bus biasanya tidak memerlukan tingkat keterampilan teknis yang tinggi.

B. Kekurangan Topologi Bus

  • Kerentanan Terhadap Gangguan: Salah satu kelemahan utama topologi bus adalah kerentanannya terhadap gangguan. Jika ada masalah dengan bagian tengah kabel bus, seperti kabel putus atau perangkat rusak, keseluruhan jaringan dapat terganggu. Ini dapat mengakibatkan isolasi keseluruhan atau sebagian jaringan, mempersulit identifikasi sumber masalah, dan perlu waktu untuk mengatasi.
  • Keterbatasan Skalabilitas: Seiring dengan pertumbuhan jaringan dan penambahan perangkat, kinerja jaringan dapat menurun. Hal ini terjadi karena semakin banyak perangkat yang terhubung ke bus tunggal, yang mengakibatkan peningkatan lalu lintas data yang harus diakomodasi oleh jalur yang sama. Akibatnya, kecepatan dan respons jaringan dapat terpengaruh.
  • Pengaruh Terhadap Performa: Kinerja jaringan dapat terganggu oleh adanya konflik yang timbul ketika dua atau lebih perangkat mencoba mengakses bus secara bersamaan. Hal ini bisa menyebabkan konflik sinyal dan mengakibatkan data yang salah dikirim atau rusak.
  • Kesulitan Identifikasi Masalah: Jika ada gangguan dalam jaringan, seperti koneksi yang bermasalah, mengidentifikasi letak pasti masalah bisa menjadi sulit. Karena semua perangkat terhubung ke bus yang sama, menemukan perangkat atau area yang bermasalah bisa memakan waktu dan tenaga.
  • Privasi dan Keamanan Rendah: Karena data dikirim ke semua perangkat yang terhubung, privasi dan keamanan data dapat menjadi masalah. Semua perangkat memiliki akses ke data yang dikirim melalui bus, yang berarti data dapat dilihat oleh perangkat lain jika tidak dienkripsi dengan benar.
  • Ketergantungan pada Jalur Utama: Keseluruhan jaringan bergantung pada jalur utama atau bus tunggal. Jika jalur tersebut mengalami kerusakan atau gangguan, maka keseluruhan jaringan akan terpengaruh.
  • Tidak Cocok untuk Jaringan Besar: Topologi bus lebih cocok untuk jaringan kecil hingga menengah dengan jumlah perangkat yang terbatas. Pada jaringan yang lebih besar dan kompleks, kelemahan topologi bus menjadi lebih jelas terlihat.

Kesimpulan

Dilihat dari pengertian topologi bus beserta kelebihan dan kekuranganya di atas, maka untuk mengoptimalkan kinerja topologi jaringan ini yaitu dengan memperhatikan dasar-dasar dari pengimplementasian topologi bus yang membutuhkan DAP (Distribution Access Protocol).

DAP merupakan sumber utama mengenai komputer mana yang akan mengirimkan data atau informasi  pertama kali pada sebuah jaringan. Dalam hal ini, prinsip kerja mirip dengan switch atau hub yang berfungsi pada tipe topologi star. Maka dengan adanya DAP, komputer yang sudah ditunjuk dapat mengirimkan keseluruhan data pada suatu jaringan. Komputer yang ditunjuk tersebut biasanya disebut dengan server.

Mengoptimalkan topologi bus dapat membantu mengatasi beberapa masalah, namun mungkin tidak akan menghilangkan sepenuhnya semua keterbatasannya. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan tujuan jaringan Anda.

Baca juga: Pengertian Teknologi Informasi

Demikianlah uraian tentang pengertian topologi bus, karakteristik, cara kerja topologi bus, beserta kelebihan dan kekurangannya. Semoga informasi ini bermanfaat.