Teori Kendala: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Konsepnya

Pengertian Manajemen Constraint
Ilustrasi Manajemen Constraint

Teori Kendala (Theory of Constraint) adalah salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan secara berkesinambungan. Dalam hal ini, perusahaan menitik beratkan pada proses identifikasi kendala (constraint).

Simak artikel ini sampai akhir agar lebih memahami topik tentang teori kendala.

Pengertian Teori Kendala

Apa itu Theory of Constraint? Pengertian Manajemen Constraint atau yang lebih dikenal sebagai Theory of Constraint (TOC) merupakan sebuah teori dalam ilmu manajemen bisnis untuk mencapai keuntungan melalui identifikasi terhadap kendala-kendala yang dialami perusahaan dan kemudian mencari solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

TOC merupakan filosofi manajemen yang pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Elihayu M. Goldratt dalam bukunya “The Goal” tahun 1984. TOC kemudian berkembang menjadi salah satu faktor penting dalam ilmu manajemen (baca: Pengertian Manajemen).

Tujuan Theory of Constraint atau manajemen constraint (manajemen kendala) adalah untuk mencapai keuntungan perusahaan secara maksimal. Sehingga teori ini dalam kajian manajemen berfokus pada peningkatan laba.

Berikut ini beberapa pengertian Teori of Constraint menurut para ahli:

1. Sulistiowati

Menurut Sulistiowati (2004), TOC adalah suatu filosofi perbaikan terus-menerus yang fokusnya pada identifikasi atas kendala untuk pencapaian tujuan perusahaan, yaitu menghasilkan uang saat ini dan dimasa yang akan datang, serta untuk menetapkan suatu proses perbaikan terus-menerus.

2. Dendi

Menurut Dendi (2012), TOC adalah suatu filosofi manajemen yang membantu sebuah perusahaan dalam meningkatkan keuntungan dalam memaksimalkan proses produksinya dan meminimalisasikan semua ongkos atau biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya modal.

3. Kurniawan Budi

Menurut Kurniawan Budi (2017), TOC adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan peningkatan secara terus-menerus dalam aktivitas manufacturing dan nonmanufacturing. Hal ini dikarakterkan sebagai thingking process yang dimulai dengan mengakui bahwa semua sumber daya (resources) terbatas.

Faktor yang terbatas tersebut dinamakan constraint (kendala). Constraint dapat dikendalikan untuk meningkatkan kinerja, dalam mengendalikannya yang harus dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi dan mengeksploitasi dan proses ini harus diulangi terus menerus sampai constraint dapat dieliminasi.

Jenis-Jenis Manajemen Constraint

Pengertian manajemen constraint atau teori kendala menurut para ahli, yaitu Hansen dan Mowen, dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya yaitu internal constraint dan external constraint.

1. Internal Constraint

Ini merupakan kendala yang berasal dari dalam perusahaan (baca: Pengertian Perusahaan) itu sendiri. Misalnya saja keterbatasan jam kerja pegawai atau keterbatasan mesin produksi sehingga tidak dapat memaksimalkan hasil produksi semaksimal mungkin.

2. External Constraint

Ini merupakan kendala perusahaan yang berasal dari luar, misalnya keterbatasan supplier atau kualitas bahan baku yang kurang baik sehingga dapat menurunkan minat konsumen.

Konsep Dasar Manajemen Constraint

Ada empat konsep dasar manajemen constraint atau Theory of Constraint, diantaranya adalah:

1. Manajemen Fokus Pada 3 Ukuran Kinerja Perusahaan

Seperti yang sudah diungkapkan pada pengertian manajemen constraint diatas, untuk menghasilkan manajemen constraint yang optimal, manajer harus fokus terhadap 3 ukuran kinerja utama manajemen yaitu:

  • Throughput; tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang melalui  pemasaran (baca: Pengertian Pemasaran).
  • Persediaan; besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi throughput melalui proses produksi.
  • Beban operasi; seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah persediaan menjadi throughput.

Dalam hal ini, tujuan dari manajemen adalah agar dapat meningkatkan throughput, menurunkan beban operasi, dan meminimalkan persediaan. Ketika hal tersebut dapat dilakukan maka akan tercapai peningkatan kinerja keuangan, yaitu; keuntungan bersih perusahaan meningkat, pengembalian atas investasi akan meningkat, serta arus kas yang semakin baik.

2. Menurunkan Persediaan untuk Produk yang Lebih Baik

Manajer yang menginginkan produk yang lebih berkualitas sebaiknya tidak memproduksi produk lama terlalu banyak. Tujuannya adalah untuk mengatasi kendala produk lama yang ternyata tidak baik sehingga tidak laku di pasar.

Dengan menurunkan persediaan produksi maka produk baru dapat segera dilempar ke pasar untuk meminimalisir pesaing mengeluarkan produk serupa.

3. Harga yang Lebih Rendah Dengan Menurunkan Biaya Operasi

Melalui penurunan biaya operasi dan investasi maka margin setiap produk akan meningkat per unitnya sehingga barakibat pada penetapan harga yang fleksibel.

Harga yang rendah dapat terjadi jika kondisi kompetisi tidak memotong harga. Hal ini dapat dicapai dengan persediaan yang rendah sehingga dapat mengurangi investasi (baca: Pengertian Investasi), biaya penyimpangan dan beban operasi.

4. Daya Tanggap Lebih Kompetitif

Alat kompetisi yang penting dalam suatu bisnis adalah ketika perusahaan mampu mengirim produk secara tepat waktu dan mengurangi waktu tunggu produksi barang. Sehingga manajer constraint di sini berperan untuk memperkirakan waktu yang diperlukan dalam memproduksi barang hingga sampai ke tangan distributor atau konsumen secara langsung.

Hal ini dapat dicapai dengan menurunkan persediaan karena memungkinkan waktu tunggu aktual yang dapat diamati lebih akurat dan dapat memenuhi pesanan.

Faktor Kendala Dalam Perusahaan

Mengacu dari pengertian manajemen constraint, secara umum dalam sebuah bisnis manajemen constraint dilakukan terhadap tiga kelompok faktor utama yang penting dan sudah menjadi batasan yang khas dalam sebuah perusahaan yaitu diantaranya:

1. Resource Constraint

Dalam bahasa Indonesia disebut dengan kendala sumber daya, meliputi batasan pada kemampuan faktor input seperti bahan baku, jam mesin, dan jam kerja karyawan.

2. Market Resource Constraint

Dalam bahasa Indonesia disebut dengan kendala pasar dimana seringkali terdapat tingkat minimal dan maksimal hasil penjualan produk perusahaan selama periode perencanaan.

3. Balanced Constrain

Ini merupakan kendala yang berasal dari faktor keseimbangan perusahaan yang dapat diidentifikasi sebagai produksi selama siklusnya.

Tahapan Dasar Theory of Constraint

Dalam TOC terdapat metode yang spesifik untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi berbagai kendala yang ada. Berikut ini adalah lima tahapan dasar TOC:

1. Mengidentifikasi Kendala

Berbagai kendala yang ada pada perusahaan dapat diklasifikasikan, baik itu kendala internal maupun kendala eksternal.

2. Mengeksploitasi Kendala

Ini adalah upaya perbaikan cepat terhadap seluruh kendala yang ada dengan memanfaatkan semua sumber daya.

3. Subordinasi dan Sinkronisasi Kendala

Ini adalah aktivitas melakukan peninjauan terhadap semua kegiatan lain dalam proses manajemen yang bertujuan untuk memastikan bahwa ada keselarasan.

4. Mengangkat Kendala yang Mengikat

Ini adalah aktivitas memulai program perbaikan yang berkelanjutan dengan mengurangi keterbatasan pada kendala yang mengikat atas kinerja perusahaan.

5. Evaluasi Ulang terhadap Prosesnya

Langkah ini berupa pengingat untuk terus memperbaiki kendala yang ada dan kemudian segera beralih pada kendala berikutnya.

Baca juga: Pengertian Manajemen Strategi

Jadi dari penjelasan diatas terkait pengertian manajemen constraint atau Theory of Constraint dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan selalu memiliki batasan untuk mencapai kondisi optimal. Sehingga konsep-konsep dasar manajemen constraint perlu diterapkan agar ditemukan berbagai solusi atas kendala yang ada.