Yolande Mabika ~ Bertekat Menjadi Atlet Sukses, Demi Temukan Keluarganya yang Hilang

Advertisement-Scroll to Continue
Yolande Mabika
Image dari Iocnewsroom.com

Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang kisah seorang atlet renang asal Amerika Serikat, Michael Phelps yang berlaga di ajang Olimpiade Rio dengan segudang prestasi yang diraih dan juga pelajaran inspiratifnya. Namun ternyata, masih banyak kisah inspiratif lain dari para olahragawan dalam ajang Olimpiade Rio, Brazil yang telah usai beberapa waktu lalu tersebut.

Nama lainnya akan kita ulas pada artikel kali ini adalah Yolande Mabika. Bagi publik internasional, nama tersebut tentu tidak terlalu dikenal bahkan akan sangat sulit ditemukan. Pasalnya, Yolande Mabika merupakan atlet khusus dalam jajaran “tim atlet pengungsi” yang baru saja di adakan di pekan Olimpiade dunia tahun ini.

Selain berasal dari tim yang sangat unik, kisah perjuangan hidup Yolande juga sangatlah inspiratif. Dalam sebuah wawancara diungkap fakta bahwa yang menjadi tujuan utama Yolande mengasah keterampilan dan akhirnya mampu menjadi atlet judo ini adalah untuk mampu bertemu dengan keluarganya yang hilang. Bagaimana bisa? Kisah selengkapnya bisa rekan-rekan simak pada artikel dibawah ini.

Awal Mula Berpisah Dengan Keluarga

Yolande Mabika lahir dan juga menghabiskan masa kecilnya di negara Kongo, Afrika. Pada awalnya ia masih mempunyai keluarga yang lengkap termasuk dengan beberapa orang saudara laki-laki. Namun saat terjadi perang sipil di daerah Kongo, yang merupakan perang sipil paling mematikan di abad modern ini, ia harus menerima kenyataan pahit terpisah dengan keluarga.

Pada saat perang meletus dan memakan korban hingga jutaan orang, mayoritas masyarakat Kongo yang menjadi korban konflik dilarikan ke luar daerah. Namun malang, ketika proses evakuasi terjadi ia tidak sempat berkumpul dengan keluarga. Yang ia ingat hanyalah, ia dibawa oleh helikopter pasukan penyelamat dan ditempatkan di sebuah penampungan kecil di wilayah Kinshasa.

Artikel lain: Michael Phelps ~ Kisah Sang Raja Renang Olimpiade Bangkit Dari Keterpurukan

Pada waktu itu ia sudah tidak tahu lagi dimana keluarganya berada, bahkan Yolande sempat berpikir akan lebih baik jika ia menjadi salah satu korban meninggal daripada harus menelan pil pahit hidup sebatang kara. Ia terus menangis setiap saat, hingga akhirnya menyadari bahwa menangis bukanlah solusi untuk masalahnya tersebut. Yolande akhirnya mulai bangkit dan mencoba untuk kembali menemukan keluarganya.

Olahraga Judo yang Mengubah Hidup

Di saat proses Bangkit dari keterpurukan, Yolande yang masih berusia sangat belia dikenalkan dengan olahraga Judo. Kebetulan di kamp pengungsian yang ia tinggali diadakan sebuah pelatihan judo oleh para relawan.

Lama-kelamaan ternyata olahraga beladiri ini justru mampu menjadi jiwa dan juga tujuan lain dalam kehidupan Yolande. Ya terus menekuni judo bahkan hingga mampu menjadi salah satu atlet judo yang mewakili negara Kongo. Satu hal tersebut sudah semakin mendekatkan dirinya dengan tujuan yang ingin diraih.

Dia bermimpi, suatu saat bisa menjadi juara judo dan memperoleh perhatian dunia. Pada waktu itu ia berharap salah satu dari anggota keluarganya yang mungkin masih hidup, menyaksikan pertandingan tersebut dan akhirnya bisa saling menghubungi kembali.

Perjuangan Keras di Olimpiade Rio

Ternyata perjalanan hidup Yolande, belum menemukan titik terang bahkan setelah mampu menjadi salah satu atlet judo perwakilan negara. Karena ketika mengikuti sebuah Olympiade Judo internasional, tim pelatih untuk cabang olahraga Judo Kongo juga merupakan orang yang tidak baik. Ia sering mendapatkan penyiksaan, bahkan disekap selama berhari-hari tanpa makanan di salah satu hotel di Brazil, beberapa waktu sebelum Olimpiade Rio.

Akhirnya ia bersama salah satu rekan pe-judo lain Popole Misenga, memutuskan untuk melarikan diri cara mencari bantuan. Namun karena tidak tahu arah di negara Brazil, ia hanya bertanya dimana pusat pengembangan judo. Kali ini dewi fortuna hinggap di pundak Yolande sehingga dirinya mampu menemukan konfederasi Judo Brazil, dan akhirnya ditangani oleh salah satu pelatih bernama Geraldo Bernardes.

Di tangan pelatih tersebut, Yolande dan Popole mendapat pelatihan dan juga perlakuan yang sangat baik. Bahkan, mereka juga diikutkan menjadi salah satu peserta Olimpiade Rio masuk dalam tim pengungsi. ” Refugee Olympics Team” atau tim Olimpiade khusus pengungsi merupakan konsep yang baru ada pada edisi Olimpiade 2016. Di dalamnya termasuk Yolande dan Popole, ada 8 orang lain dari berbagai negara berbeda yang juga berstatus sebagai pengungsi.

Baca juga: Monang Siagian ~ Meski Tubuh Tak Sempurna Namun Berhasil Menjadi Pengusaha dan Atlet Sukses

Meskipun akhirnya belum mampu menyandang medali kemenangan di ajang Olimpiade Rio 2016, namun kisah dari Yolande yang berhasil tersebar ke seluruh dunia lewat media online, tentu menjadi pencapaian dari apa yang ia usahakan selama bertahun-tahun. Perjalanan hidup yang berat dan menyakitkan, tidak Lantas menyurutkan semangat Yolande untuk kembali bertemu dengan keluarganya.

Yang bisa kita pelajari, ketika kita berada di satu titik terendah dalam hidup, saat harapan dirasa sudah tidak ada lagi, yakinlah bahwa selalu ada jalan untuk kembali bangkit. Jika seorang yang terjepit saja, mampu mengeluarkan potensi terbesar untuk mencapai keinginannya, bagaimana dengan kita yang mempunyai waktu luang luar biasa untuk mengembangkan diri? Semoga tidak bisa lebih optimal dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Get Inspired!

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment