Warung Kencana ~ Bermisi Kepedulian Lingkungan, Menu Makanan Bisa Dibayar Sampah

Advertisement - Scroll to Continue
Warung Kencana
Image dari Kabarrakyat.co

Warung Kencana ~ Perkembangan zaman memang membawa perubahan teknologi yang amat drastis, dan demikian pula halnya dengan kebersihan lingkungan. Masyarakat modern tampaknya sudah kurang tergerak hatinya untuk menjaga lingkungan dengan baik. Sudah bukan hal yang aneh bila kita bisa melihat tumpukan sampah memenuhi sudut kota atau sekitar kompleks perumahan.

Namun untungnya kini juga tak sedikit kelompok masyarakat yang kian aktif menyuarakan kampanye peduli lingkungan. Tidak hanya secara lisan, tujuan tersebut juga diwujudkan dengan langkah nyata. Dan akan lebih baik bila kepedulian terhadap lingkungan diwujudkan dengan cara yang modern dan efektif. Seperti salah satu hal yang dilakukan oleh Yayasan Posko Hijau di kawasan Bandung.

Berawal dari Kepedulian Lingkungan

Yayasan Posko Hijau yang berada di kawasan Kampung Palalangon, Desa Lengonsari, Bandung adalah salah satu wadah kegiatan masyarakat yang peduli akan pelestarian lingkungan. Awalnya yayasan ini memprakarsai bank sampah yanga nasabahnya berasal di sekitar kawasan yayasan.

Bank sampah tersebut membuat setiap nasabah yang sudah memisahkan sampah dan membawanya ke posko bisa mengonversikan sampah tersebut dalam bentuk uang tabungan. Selanjutnya uang tabungan tersebut bisa diambil setiap saat ketika dibutuhkan. Omset bank sampah ini bisa dibilang cukup besar, mencapai 50 juta rupiah per bulan dengan jumlah 47 nasabah.

Salah satu pembina Yayasan Posko Hijau, Sonson Garsoni akhirnya berinisiatif mendirikan sebuah rumah makan yang kemudian diberi nama Warung Kencana. Dengan ciri khas semua makanannya merupakan makanan organik, Warung Kencana berhasil merebut hati para pelanggan melalui aneka makanan berbahan dasar lele.

Artikel lain: Sunda Sambara dan Bumbu Raozen ~ Kesuksesan Bisnis Restoran Berpadu Bumbu Instan

Lele ala Warung Kencana Juga Diolah dari Sampah

Kita tidak perlu khawatir dengan kehigienisan hidangan di Warung Kencana. Sebab meskipun lele di warung ini dibudidayakan dengan bahan makanan dari sampah organik seperti sampah sayur atau buah-buahan, prosesnya dilakukan dengan sangat rapi dan higienis.

Limbah sayuran dan buah-buahan yang diperoleh dari para nasabah bank sampah Yayasan Posko Hijau akan dikumpulkan dan dihancurkan menggunakan mesin pencacah. Sampah organik dari mesin pencacah akan dipisahkan untuk keperluan biogas bagi kegiatan memasak di warung, untuk pupuk organik bagi hidroponik sayuran serta limbah padat untuk pakan lele. Dengan demikian, semua proses pengolahan makanan di Warung Kencana mulai dari bertanam sayur dan budidaya lele hingga proses memasak dilakukan dengan mengandalkan teknologi pengolahan sampah.

Hal seperti ini memang sangat kreatif sekaligus bermanfaat karena ternyata sampah yang biasanya kita abaikan bisa diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Tak hanya sekadar jadi pupuk organik, sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk membuat biogas untuk memasak dan pakan budidaya ikan air tawar. Sangat hemat, efisien dan ramah lingkungan.

Aneka Makanannya Sedap dan Bisa Dibayar dengan Sampah

Karena mengembangkan budidaya ikan lele secara mandiri, Warung Kencana memiliki hidangan andalan dari bahan dasar lele seperti pecel lele, nugget lele, kerupuk lele dan fillet lele dan aneka menu lainnya.

Bukan hanya ragam hidangan berbahan dasar lele yang jadi keunikan warung ini, kita juga bisa memilih 2 metode pembayaran yang ditetapkan oleh sang pemilik warung. Selain membayar dengan uang tunai, kita juga bisa membayar makanan yang kita santap dengan menggunakan sampah.

Harga untuk setiap kilogram sampai yang sudah dipilah juga beragam, yaitu 10 ribu rupiah untuk sampah plastik kemasan minuman, 2 ribu rupiah untuk sampah kertas serta seribu rupiah untuk sampah sisa makanan. Setiap sampah yang akan digunakan sebagai alat pembayaran harus dipisahkan berdasarkan jenisnya agar lebih memudahkan proses pengolahan.

Bila ingin menikmati seporsi pecel lele di Warung Kencana seharga 10 ribu rupiah, kita bisa membawa sampah plastik kemasan minuman sebanyak 1 kilogram, 5 kilogram sampah kertas atau 10 kilogram sampah sisa makanan.Pemilik Warung Kencana bahkan lebih senang kalau para pelanggan membayar dengan sampah karena hal tersebut berarti turut membantu membersihkan lingkungan agar menjadi lebih sehat lagi. Sangat inspiratif bukan?

Baca juga: 4 Konsep Bisnis Restoran Unik Yang Bisa Memikat Calon Pelanggan, Atau Tidak

Tertarik untuk mencicipi aneka olahan lele di Warung Kencana?

Warung yang ada di kawasan Bandung ini juga menjual aneka produk lain seperti pupuk organik, pestisida dan keperluan pertanian yang bisa dibayar dengan sampah. Yayasan Posko Hijau menunjukkan kalau pengolahan yang tepat bisa membuat sampah jadi barang yang berharga. Semoga kegiatan positif ini bisa menginspirasi banyak pihak untuk ikut melakukan pelestarian lingkungan dengan cara yang modern dan terarah.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment