Arti Tawakal: Manfaat, Contoh, Dalil dan Hadits Tentang Tawakal

Dalam artikel ini dibahas secara ringkas mengenai arti tawakal, apa saja manfaatnya bagi kehidupan umat Islam, contoh tawakal, serta hadist dan dalil tentang tawakal.

Arti Tawakal Adalah

Sebenarnya, apa itu tawakal (tawakkul)? Secara sederhana, pengertian tawakal adalah suatu sikap berserah diri sepenuhnya kepada Allah atas segala permasalahan yang sedang dihadapi.

Kata tawakal diserap dari bahasa Arab توكُل (dibaca Tawakala) yang memiliki makna menyerahkan dan bersabar. Sehinggga dalam hal ini, arti tawakal dapat didefinisikan sebagai suatu sikap pasrah diri dan menyandarkan kepada Allah segala permasalahan yang dihadapi.

Penggunaan kata tawakal biasanya diucapkan kepada seseorang yang tengah menghadapi masalah dalam hidup, kebingungan, merasa lemah, atau sedang menanti suatu hasil yang dapat mengubah hidup seseorang.

Baca juga: Pengertian Amanah

Pengertian Tawakal Menurut Ahli

Agar dapat lebih memahami apa itu tawakal, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Imam Ahmad bin Hambal

Menurut Imam Ahmad bin Hambal, arti tawakal adalah suatu aktivitas hati atau perbuatan yang dilakukan hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, dan bukan sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Tawakal bukan pula sebuah keilmuan dan pengetahuan (Al-Jauzi/ Tahdzib Madarijis Salikin, tt : 337).

2. Ibnu Qoyim al-Jauzi

Menurut Ibnu Qoyim al-Jauzi, arti tawakal adalah suatu amalan dan ubudiyah (penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikannya segala ‘kecukupan’ bagi dirinya, dengan tetap melaksanakan ‘sebab-sebab’ (baca ; faktor-faktor yang mengarakhkannya pada sesuatu yang dicarinya) serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.” (Al-Jauzi/ Arruh fi Kalam ala Arwahil Amwat wal Ahya’ bidalail minal Kitab was Sunnah, 1975 : 254).

3. Imam al-Ghazali

Menurut Imam al-Ghazali, definisi tawakal adalah suatu sikap menyandarkan kepada Allah swt ketika menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya saat menghadapi kesukaran, teguh hati ketika tertimpa bencana, disertai dengan jiwa yang tenang dan hati yang tentram.

4. Abu Zakaria Ansari

Menurut Abu Zakaria Ansari, arti tawakal adalah suatu bentuk keteguhan hati dalam menyerahkan urusan kepada orang lain. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang merasa percaya pada orang lain yang memiliki sifat amanah (dapat dipercaya) terhadap apa yang diamanatkan.

Baca juga: Pengertian Aqidah

Hadits dan Dalil Tentang Tawakal

Dalam ajaran Islam, tawakkal merupakan tumpuan akhir dari suatu usaha atau perjuangan. Dengan kata lain, seseorang bertawakal setelah melakukan suatu usaha keras dan bekerja sesuai dengan kemampuannya mengikuti sunnah Allah.

Berikut ini adalah beberapa dalil dan hadits tentang tawakal:

1. Dalil Tentang Tawakal

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Dan hanya kepada Allah-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Al-Maidah : 23).

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah Yang Mencukupinya” (QS. Ath-Thalaq: 3).

وَاتَّقُواْ اللّهَ وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mu’min itu harus bertawakkal.” (Al Maidah: 11)

2. Hadits Tentang Tawakal

Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai “tawakalnya burung”

ﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﻖَّ ﺗَﻮَﻛُّﻠِﻪِ ﻟَﺮُﺯِﻗْﺘُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺮْﺯَﻕُ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﺗَﻐْﺪُﻭ ﺧِﻤَﺎﺻًﺎ ﻭَﺗَﺮُﻭﺡُ ﺑِﻄَﺎﻧًﺎ

“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ (HR.Tirmidzi, hasan shahih).

Baca juga: Pengertian Ijtihad

Manfaat Tawakal

Dari penjelasan mengenai pengertian tawakal dapat dipahami bahwa tawakal adalah upaya terakhir yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam bentuk berserah diri setelah berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh.

Dalam artian, berserah diri hanya pada Allah Azza wa Jala, Dzat yang menjadi wakil atas segala hal. Dengan bertawakal, seseorang memiliki keyakinan bahwa segala usaha dan amal yang telah dilakukan akan menghasilkan hal yang baik dan tidak akan sia-sia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa manfaat tawakal bagi umat Islam:

  • Mendapatkan kemudahan dunia dan akhirat
  • Dapat beradaptasi dengan berbagai masalah
  • Meningkatkan keimanan seseorang sehingga tidak mudah putus asa
  • Membuat seseorang menjadi lebih mandiri
  • Mendapatkan rejeki yang cukup
  • Memperoleh kenikmatan dalam hidup
  • Dikuatkan hatinya dan dijauhkan dari godaan syaitan
  • Masuk surga tanpa proses hisab

Baca juga: Pengertian Akhlak

Contoh Tawakal

Seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allat SWT ketika seorang umat Islam menghadapi masalah hidup atau sedang menunggu hasil dari usaha yang dilakukannya.

Berikut ini adalah contoh sikap bertawakal yang dilakukan oleh seorang umat Islam;

  1. Seorang siswa belajar dengan bersungguh-sungguh sebelum menghadapi ujian. Ketika menghadapi ujian siswa tersebut mengerjakannya dengan jujur, lalu berserah diri kepada Allah dan akan menerima apapun hasil dari ujian tersebut.
  2. Seorang karyawan melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggungjawabnya, kemudian berserah diri kepada Allah akan karirnya di masa depan.
  3. Seorang pengusaha menjalankan bisnisnya dengan bekerja keras, jujur, dan bertanggungjawab terhadap orang lain di sekitarnya, lalu berserah diri kepada yang Maha Kuasa untuk keberhasilan bisnisnya.

Artikel lain: Pengertian Toleransi

Itulah penjelasan ringkas mengenai arti tawakal, hadits dan dalil yang membahas tentang tawakal, manfaat tawakal bagi umat Islam, serta beberapa contoh sikap tawakal. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang bertawakal adalah orang yang meyakini bahwa Allah menentukan segala sesuatu yang terjadi pada dirinya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Referensi:

Eramuslim.com
Wikipedia.com
Muslim.or.id
Ukhuwahislamiah.com

Leave a Comment