Pengertian Switch Serta Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya!

Switch  salah satu komponen kunci dalam ekosistem teknologi, sebuah perangkat sederhana namun penting yang memungkinkan pengendalian arus listrik dengan cara yang efisien dan efektif.

Dari aplikasi di dalam rumah tangga hingga infrastruktur besar seperti jaringan komputer, switch telah memainkan peran vital dalam mengatur aliran informasi dan energi.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang berbagai jenis switch, prinsip kerjanya, serta dampaknya dalam menghubungkan dunia digital yang semakin kompleks.

Pengertian Switch Adalah

Apa yang dimaksud dengan switch? Pengertian switch adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengendalikan aliran arus listrik atau sinyal di dalam suatu sistem.

Fungsinya sangat mirip dengan saklar atau tuas dalam kehidupan sehari-hari, di mana switch dapat menghubungkan atau memutuskan aliran listrik atau sinyal antara dua atau lebih jalur yang berbeda. Tujuan utama dari penggunaan switch adalah untuk mengontrol perangkat atau sistem dengan memberikan kemampuan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan aliran listrik atau sinyal dengan mudah.

Pada bidang komputer dan jaringan, switch merupakan komponen yang krusial dalam menghubungkan perangkat-perangkat seperti komputer, printer, atau perangkat jaringan lainnya. Switch bekerja dengan mengirimkan data ke perangkat yang tepat dalam jaringan, memastikan bahwa informasi hanya diterima oleh perangkat yang dituju. Ini membantu mengoptimalkan aliran data dalam jaringan yang lebih besar, mengurangi tumpang tindih dan memastikan komunikasi yang efisien.

Tidak seperti HUB, switch bekerja dengan lebih efisien, terarah, dan langsung pada alamat yang dituju, baik dalam pertukaran data, memproses, serta mengirim data. Switch dapat mendeteksi tujuan data sehingga dapat mencegah terjadinya ‘tabrakan’ pada saat data dikirim.

Baca juga: Topologi Jaringan: Pengertian, Macam-Macam, dan Gambar Topologi Jaringan

Pengertian Switching

Switching adalah proses atau tindakan mengalihkan atau mengubah arah aliran data, informasi, atau sinyal dari satu jalur atau perangkat ke jalur atau perangkat lainnya. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam dunia komunikasi, jaringan komputer, dan teknologi umum.

Dalam konteks jaringan komputer, switching merujuk pada cara data dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lain dalam jaringan. Switching dapat dilakukan menggunakan berbagai metode, seperti packet switching dan circuit switching. Dalam packet switching, data dibagi menjadi paket-paket kecil yang dikirimkan secara independen melalui jaringan dan kemudian dirakit kembali oleh penerima. Sedangkan dalam circuit switching, jalur khusus didedikasikan untuk komunikasi antara dua perangkat, serupa dengan sirkuit telepon tradisional.

Dalam dunia telekomunikasi, switching juga mengacu pada proses menghubungkan panggilan telepon dari satu sumber ke tujuan yang diinginkan. Ini melibatkan pemutusan sementara jalur fisik dan pengalihan panggilan melalui jaringan hingga mencapai penerima panggilan.

Dalam elektronika dan otomasi, switching sering berkaitan dengan mengubah status atau kondisi perangkat listrik, seperti menghidupkan atau mematikan alat elektronik atau mengalihkan arus listrik antara berbagai komponen.

Secara umum, switching mengacu pada tindakan mengalihkan aliran atau sinyal dari satu tempat atau perangkat ke tempat atau perangkat lainnya dalam berbagai konteks teknologi dan komunikasi.

Fungsi Switch Secara Umum

Ilustrasi fungsi sebuah switch

Secara umum, switch berfungsi sebagai perangkat konsentrator yang mengirim dan menerima data antara perangkat-perangkat lain. Adapun beberapa fungsi switch adalah sebagai berikut:

1. Menghubungkan dan Memutuskan Aliran Listrik

Fungsi paling dasar dari switch adalah untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik. Ini dapat dilihat pada saklar lampu di rumah atau tombol daya pada perangkat elektronik. Dengan memutuskan aliran listrik, switch memungkinkan untuk menghidupkan atau mematikan perangkat.

2. Pengendalian Jaringan

Dalam konteks jaringan komputer, switch bekerja untuk mengalihkan data ke perangkat yang tepat dalam jaringan. Ini membantu mengoptimalkan komunikasi antar perangkat dalam jaringan, mengurangi tumpang tindih, dan meningkatkan efisiensi transmisi data.

3. Keamanan dan Isolasi

Switch juga dapat digunakan untuk memisahkan atau mengisolasi bagian dari sebuah rangkaian atau jaringan. Ini adalah fitur umum dalam jaringan komputer untuk mencegah akses tidak sah atau perlindungan terhadap gangguan.

4. Pemutusan Darurat

Beberapa switch dirancang untuk menjadi saklar pemutusan darurat yang cepat. Ini penting dalam situasi darurat atau saat aliran listrik harus segera dihentikan untuk alasan keamanan.

5. Pengendalian Otomatisasi

Dalam automasi industri, switch digunakan untuk mengendalikan aliran energi dalam sistem otomatisasi, seperti mesin produksi atau lini perakitan.

Dalam rangkaian elektronik yang lebih kompleks, switch dapat berfungsi sebagai elemen kontrol untuk memicu perubahan mode atau aksi tertentu. Beberapa switch memiliki fungsi hemat energi yang mematikan perangkat saat tidak digunakan untuk mengurangi konsumsi listrik yang tidak perlu.

Dengan berbagai aplikasi dan jenisnya, switch memiliki peran yang krusial dalam mengendalikan aliran listrik atau sinyal dalam berbagai konteks, dari rumah tangga hingga industri dan teknologi canggih.

Baca juga: Pengertian Modem: Arti, Fungsi, dan Jenis-Jenis Modem

Cara Kerja Switch Dalam Jaringan Komputer

Pada bidang komputer, cara kerja switch mirip seperti HUB, yang membedakan keduanya adalah kemampuan switch yang lebih baik dan efisien dalam pertukaran data, memproses, serta mengirim data.

Cara Kerja Switch
Ilustrasi cara kerja sebuah switch

Switch dalam jaringan komputer bekerja dengan menggunakan metode packet switching, di mana data dibagi menjadi paket-paket kecil sebelum dikirimkan melalui jaringan. Berikut adalah langkah-langkah umum tentang bagaimana switch bekerja dalam jaringan komputer:

  1. Penerimaan Data: Ketika switch menerima data dari perangkat yang terhubung, ia mengamati alamat MAC (Media Access Control) dalam paket data. Alamat MAC adalah identifikasi unik untuk setiap perangkat dalam jaringan.
  2. Memahami Tujuan: Switch menilai alamat MAC tujuan dalam paket data untuk mengetahui perangkat mana yang akan menerima data tersebut.
  3. Mengelompokkan Alamat: Switch membuat tabel yang mencatat alamat MAC dari perangkat yang terhubung ke setiap portnya. Ini membantu switch dalam mengetahui di mana setiap perangkat berada.
  4. Mengarahkan Data: Setelah switch tahu alamat MAC tujuan, ia mengirimkan paket data melalui port yang sesuai dengan alamat tersebut. Ini memungkinkan data hanya dikirimkan ke perangkat yang dituju, mengurangi tumpang tindih dan meningkatkan efisiensi jaringan.
  5. Pengiriman Data: Switch mengirim paket data melalui port yang tepat dan mungkin juga melakukan buffering sementara jika ada konflik lalu lintas atau kecepatan yang berbeda di port yang berbeda.
  6. Penerimaan oleh Perangkat Tujuan: Perangkat tujuan menerima paket data dan merakit kembali paket-paket tersebut menjadi informasi lengkap.
  7. Feedback dan Pembelajaran: Selama proses ini berlangsung, switch terus memantau lalu lintas jaringan dan dapat memperbarui tabel alamat MACnya untuk memastikan pengiriman data yang lebih efisien di masa depan.

Dengan cara kerja ini, switch memungkinkan untuk adanya komunikasi yang efisien dan cepat antara perangkat-perangkat dalam jaringan komputer. Setiap paket data hanya dikirim ke perangkat yang dituju, sehingga mengurangi tumpang tindih dan memaksimalkan penggunaan sumber daya jaringan.

Baca juga: Pengertian Bandwidth: Arti, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerja Bandwidth

Jenis-Jenis Switch

Terdapat beberapa jenis switch yang berbeda, masing-masing dengan fungsionalitas yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks penggunaannya. Berikut adalah beberapa jenis umum dari switch:

1. Managed Switch

Managed switch adalah jenis switch yang memberikan pengguna kontrol lebih besar atas pengaturan jaringan. Pengguna dapat mengelola dan mengkonfigurasi managed switch melalui antarmuka web atau perangkat lunak khusus. Ini memungkinkan pengaturan VLAN (Virtual Local Area Network), pengaturan keamanan, dan pemantauan lalu lintas jaringan yang lebih mendalam.

2. Unmanaged Switch

Unmanaged switch adalah tipe switch yang sederhana dan langsung digunakan tanpa konfigurasi yang rumit. Ini cocok untuk jaringan kecil yang memerlukan konektivitas dasar tanpa pengaturan tambahan. Unmanaged switch tidak memiliki antarmuka pengaturan yang canggih.

3. Switch Layer 2

Layer 2 switch bekerja di tingkat Data Link Layer dalam model OSI. Ini menggunakan alamat MAC untuk mengirimkan data antara perangkat dalam satu jaringan lokal. Layer 2 switch mampu memahami dan mengarahkan alamat MAC.

Switch ini juga dapat melakukan fungsi bridge antara beberapa segmen LAN (Local Area Network) sebab switch mengirimkan paket-paket data dengan cara melihat alamat yang dituju tanpa mengetahui protokol jaringan yang digunakan.

4. Switch Layer 3

Layer 3 switch beroperasi pada tingkat Network Layer dalam model OSI. Selain memiliki kemampuan Layer 2 switch, Layer 3 switch juga dapat melakukan routing, menghubungkan jaringan berbeda dan mengambil keputusan berdasarkan alamat IP.

5. PoE Switch (Power over Ethernet)

PoE switch memungkinkan daya listrik disalurkan melalui kabel Ethernet ke perangkat yang terhubung, seperti kamera keamanan atau telepon IP. Ini menghilangkan kebutuhan kabel daya tambahan dan memudahkan instalasi perangkat.

6. Data Center Switch

Data center switch adalah tipe switch yang dirancang khusus untuk penggunaan di pusat data. Ini memiliki kapasitas tinggi, fitur redundancy (cadangan), dan kemampuan untuk mengelola lalu lintas jaringan yang sangat besar.

7. Industrial Switch

Industrial switch dirancang untuk penggunaan dalam lingkungan industri yang keras, seperti pabrik atau lokasi luar ruangan. Mereka sering tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem, getaran, dan suhu yang tinggi.

8. KVM Switch (Keyboard, Video, Mouse)

KVM switch digunakan untuk mengendalikan beberapa komputer dari satu set keyboard, monitor, dan mouse. Ini umumnya digunakan dalam pusat data atau lingkungan di mana beberapa sistem harus dikelola secara efisien.

9. Virtual Switch

Virtual switch adalah switch yang digunakan dalam virtualisasi, memungkinkan pengaturan dan pengaturan jaringan dalam lingkungan virtual seperti server virtual.

Setiap jenis switch memiliki karakteristik dan fitur unik yang sesuai dengan penggunaannya dalam berbagai konteks, dari jaringan rumah tangga hingga infrastruktur jaringan kompleks dalam lingkungan bisnis.

Perbedaan Switch dan Hub

Switch dan hub adalah dua perangkat yang sering digunakan dalam jaringan komputer untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam suatu jaringan. Namun, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja dan efisiensi. Berikut adalah perbedaan antara switch dan hub:

1. Cara Kerja

  • Hub: Hub bekerja pada tingkat fisik (Layer 1) dalam model OSI. Ketika menerima data dari satu perangkat, hub akan mengirimkan data tersebut ke semua perangkat yang terhubung di dalam jaringan tanpa memeriksa alamat tujuan. Ini menghasilkan tumpang tindih lalu lintas yang lebih tinggi.
  • Switch: Switch bekerja pada tingkat Data Link Layer (Layer 2) atau bahkan Network Layer (Layer 3) dalam model OSI. Ketika menerima data, switch memeriksa alamat MAC atau alamat IP untuk mengarahkan data ke perangkat yang dituju, mengurangi tumpang tindih dan memaksimalkan efisiensi.

2. Efisiensi Lalu Lintas

  • Hub: Karena hub mengirim data ke semua perangkat yang terhubung, ia dapat menyebabkan tumpang tindih dan lalu lintas yang tidak efisien. Ini dapat mengurangi kinerja jaringan saat jumlah perangkat yang terhubung semakin banyak.
  • Switch: Switch mengirimkan data hanya ke perangkat yang dituju, yang meminimalkan tumpang tindih dan membuat penggunaan sumber daya jaringan lebih efisien.

3. Keamanan

  • Hub: Karena semua data dikirim ke semua perangkat, hub tidak memiliki kemampuan untuk mengisolasi lalu lintas antara perangkat-perangkat, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap potensi ancaman keamanan.
  • Switch: Switch memiliki kemampuan untuk mengisolasi lalu lintas antara perangkat-perangkat. Ini membantu meningkatkan keamanan jaringan dengan membatasi akses hanya pada perangkat yang dituju.

4. Konfigurasi

  • Hub: Hub tidak memerlukan konfigurasi tambahan. Setelah dihubungkan, ia langsung mengirim data ke semua perangkat yang terhubung.
  • Switch: Beberapa switch dapat diatur dan dikonfigurasi untuk memanfaatkan fitur-fitur seperti VLAN, Quality of Service (QoS), dan pemantauan jaringan yang lebih mendalam.

Dalam konteks modern, switch umumnya lebih disukai dibandingkan dengan hub karena efisiensi, keamanan, dan kemampuannya untuk mengelola lalu lintas jaringan dengan lebih baik. Switch memungkinkan jaringan berjalan lebih cepat dan efisien, sementara hub umumnya digunakan lebih jarang karena keterbatasannya dalam mengatasi tumpang tindih dan keamanan.

Baca juga: Server Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, Manfaat & Jenisnya

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian switch, fungsi, jenis, serta cara kerjanya. Semoga artikel dari maxmanroe.com ini bermanfaat dan menambah wawasan serta dapat mengembangkan apa yang sudah kita dapat.