Apa Itu Cache? Arti Cache, Fungsi, dan Jenis-Jenis Cache

Arti Cache Adalah

Apa itu cache (tembolok)? Secara umum, arti cache adalah suatu mekanisme penyimpanan data berkecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data atau instruksi yang sering diakses oleh pengguna komputer/ smartphone.

Pendapat lain mengatakan arti cache adalah suatu data yang sifatnya sementara (temporary) yang tersimpan pada sistem penyimpanan internal perangkat komputer atau smartphone. Cache menyimpan berbagai aktivitas pengguna perangkat komputer/ smartphone dan ukurannya kecil sehingga membantu mempercepat proses kerja prosesor ketika pengguna membuka aplikasi atau melakukan perintah pada komputer/ smartphone.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa cache adalah sebuah teknologi yang berfungsi untuk membuka aplikasi atau halaman website dengan lebih cepat. Potensi terjadinya bottleneck dalam aliran data dan RAM dapat diminimalisir dengan adanya cache tersebut.

Baca juga: Pengertian Aplikasi

Fungsi Cache

Fungsi cache yang paling utama adalah untuk membantu mempercepat akses data pada perangkat komputer/ smartphone sehingga meringankan kerja prosesor. Beberapa fungsi lain dari cache adalah sebagai berikut:

  • Cache dapat mempercepat akses pada komputer.
  • Cache dapat menjadi jembatan perbedaan kecepatan antara memori utama dengan dengan CPU.
  • Kinerja memory menjadi lebih cepat.
  • Cache dapat meningkatkan kinerja prosesor.

Baca juga: Pengertian Bandwidth

Jenis-Jenis Cache

Cache terbagi menjadi dua kategori yaitu client-side caching dan server-side caching. Pada masing-masing kategori tersebut jenis-jenis cache yang berbeda. Adapun beberapa jenis dan fungsi cache adalah sebagai berikut:

1. Client-Side Caching

Pengertian client-side caching adalah file data yang disimpan di dalam komputer/ smartphone pengguna yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Dalam hal ini, client-side yang paling sering digunakan adalah browser cache.

  • Browser cache; browser cache adalah jenis cache yang paling umum ditemui oleh pengguna dan dapat ditemukan pada pengaturan browser. Dengan adanya browser cache, komputer dapat membuka sebuah halaman website lebih cepat dimana penyimpanan data dilakukan pada kunjungan pertama saja. Namun, dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan pembersihan cache agar file cache tidak memakan banyak tempat di dalam disk komputer.

2. Server-Side Caching

Server-side caching adalah file (dokumen, gambar) yang disimpan di dalam server website. Dalam hal ini, data di server website dapat di-cache kapan saja sehingga client dapat mengaksesnya lebih cepat.

Beberapa yang termasuk dalam server-side caching diantaranya;

  • Database cache; jenis cache ini biasanya digunakan oleh pengembang aplikasi website dengan tujuan untuk mencapai kinerja web yang lebih baik. Beberapa keuntungan database cache adalah proses akses data lebih cepat, penggunaan cpu lebih kecil, dan mengurangi akses disk.
  • Object cache; jenis cache ini berfungsi untuk menyimpan sementara data objek secara lokal di dalam komputer, misalnya gambar atau video di browser pengunjung. Dengan begitu, ketika mengunjungi website yang sama maka tidak perlu mengunduh objek berkali-kali dari server, sehingga objek dan halama website di dalamnya akan ditampilkan lebih cepat.
  • Opcode cache; jenis cache ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja PHP. Dengan adanya opcode caching maka kinerja PHP akan jauh lebih baik.
  • CDN Cache; bagi pemilik website yang pengunjungnya berasal dari berbagai belahan dunia, maka menggunakan CDN cache adalah suatu solusi yang sangat baik. Dengan adanya CDN cache maka konten website dapat ditampilkan ke pengunjung dari server terdekat.
  • DNS cache; disebut juga dengan database sementara yang dikelola oleh sistem operasi suatu komputer. Jenis cache ini mencatat histori alamat IP domain yang pernah dibuka oleh pengguna komputer.

Baca juga: Pengertian Algoritma

Demikianlah penjelasan ringkas tentang arti cache, fungsi, serta beberapa jenis cache. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Leave a Comment