Pengertian Hedonisme Dalam Sosiologi, Penyebab, Dampak, dan Ciri-Ciri Hedonisme

Sebenarnya, apa pengertian hedonisme (hedonism)? Istilah ini seringkali ditujukan kepada orang-orang yang suka mengejar kesenangan pribadi dan kenikmatan materi dalam hidupnya.

Namun, sebenarnya apa arti hedonisme itu sendiri? Di artikel ini akan dibahas secara ringkas beberapa hal seputar hedonisme, di antaranya:

  • Memahami apa itu hedonisme, baik pengertiannya secara umum maupun menurut beberapa ahli sosiologi.
  • Ciri-ciri orang yang menganut paham hedonisme.
  • Faktor penyebab hedonisme di masyarakat.
  • Kelebihan dan kekurangan hedonisme.
  • Dampak buruk hedonisme bagi masyarakat secara umum.

Yuk, baca artikel ini sampai akhir, biar kamu lebih paham hedonisme artinya apa.

Pengertian Hedonisme Adalah

Secara etimologis, kata hedonisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu ἡδονισμός hēdonismos dari kata dasar ἡδονή hēdonē, yang artinya kesenangan.

Secara sederhana pengertian hedonisme mengacu pada paham kesenangan terhadap kenikmatan hidup. Jadi, orang yang menganut paham ini beranggapan bahwa kebahagiaan dan kesenangan (pleasure) bisa diraih dengan melakukan banyak kesenangan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan (pain) di dunia.

Mengacu pada penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahawa pengertian hedonisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan pribadi merupakan tujuan utama dalam menjalani hidup.

Dari definisinya tersebut dapat kita pahami bahwa hedonisme itu adalah pandangan hidup yang berdasarkan pada hawa nafsu semata. Paham ini sangat erat hubungannya dengan harta kekayaan duniawi, kenikmatan batin, kenikmatan seksual, serta kebebasan dan kekuasaan.

Apakah hedonisme diwujudkan hanya dalam bentuk gaya hidup hura-hura dan boros? Tidak selalu, karena kegiatan lain juga bisa menjadi bentuk dari hedon, misalnya demonstrasi.

Lho, kok demonstrasi termasuk hedon? Iya, karena secara umum aksi demonstrasi dilakukan masyarakat untuk memperoleh kesenangan atau kenikmatan batinnya, yaitu kepuasan menyampaikan pendapat atau buah pikirannya.

Pengertian Hedonisme Menurut Para Ahli

Beberapa ahli sosiologi pernah menjelaskan arti hedonisme, diantaranya adalah:

1. Burhanuddin

Menurut Burhanuddin (1997), pengertian hedonisme adalah sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya.

Dengan kata lain, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, dan tidak menyenangkan adalah sesuatu yang dinilai tidak baik.

2. Sarlito Wirawan Sarwono

Menurut Sarwono (1989), pengertian hedonisme adalah konsep diri, dimana gaya hidup seseorang dijalani sesuai dengan gambaran yang ada dipikirannya.

Sebagai contoh, seorang olahragawan, biasanya gaya hidup sehat merupakan prinsip hidup dan menjadi kesenangan tersendiri bagi mereka.

3. W. Poespoprodjo

Menurut W. Poespoprodjo (2010), hedonisme adalah suatu anggapan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan akhir hidup yang baik dan tertinggi.

4. Collins GEM

Menurut Collins GEM (1993), pengertian hedonisme adalah sebuah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup.

Dengan kata lain, hedonisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang mencari kesenangan hidup semata-mata.

Baca juga: Pengertian Lembaga Sosial

Ciri-Ciri Hedonisme di Masyarakat

Perilaku hedonisme ini sangat mudah kita temukan di tengah-tengah masyarakat. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa mereka tengah berada dalam cara hidup hedonisme.

Berikut ini adalah ciri-ciri hedonisme:

  • Berpikir bahwa ujuan utama dalam hidup seseorang adalah kenikmatan dan kesenangan pribadi.
  • Kurang atau tidak perduli dengan kepentingan dan kebahagiaan orang lain sehingga menjadi pribadi yang egois.
  • Kurang atau tidak merasa puas dengan hal yang telah dimiliki, baik itu harta maupun keluarga.
  • Timbulnya sifat konsumtif, lebih mengutamakan membeli sesuatu karena kesenangan ketimbang kebutuhan.
  • Mereka yang menganut hedonisme cenderung diskriminatif dan sombong, melihat orang lain berdasarkan harta, status sosial, dan merasa lebih baik dari orang lain.

Faktor Penyebab Hedonisme

Faktor Penyebab Hedonisme

Gaya hidup hedonisme tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang memicu seseorang menjadi penganut paham hedonisme, baik itu faktor dari dalam diri sendiri (internal) ataupun dari luar (eksternal).

1. Faktor Internal

Faktor internal atau dari dalam diri sendiri merupakan penyebab hedonisme yang paling utama. Sudah menjadi sifat dasar manusia ingin memiliki kesenangan sebanyak-banyaknya dengan bekerja seringan mungkin.

Selain itu, manusia juga memiliki sifat dasar tidak pernah puas dengan hal yang sudah dimiliki. Sifat dasar manusia inilah yang menjadi penyebab hedonisme dan juga perilaku konsumerisme.

2. Faktor Eksternal

Faktor penyebab hedonisme dari luar yang paling utama adalah arus informasi dari luar yang sangat besar atau globalisasi.

Kebiasaan-kebiasaan dan paham orang dari luar negeri yang dianggap bisa membuat senang kemudian diadaptasi oleh masyarakat Indonesia.

Jenis-Jenis Hedonisme di Masyarakat

Mencari kepuasan hidup

Secara umum, hedonisme yang ada di masyarakat terbagi menjadi tiga macam, antara lain:

1. Psychological Hedonism

Menganggap bahwa manusia diciptakan secara lahiriah menginginkan kesenangan. Secara naluri, manusia memang memiliki sifat menghindari rasa sakit dan derita.

2. Evaluative Hedonism

Kesenangan adalah apa yang seseorang inginkan dan kejar. Dalam konsep evaluative hedonism, hanya kesenanganlah yang berharga dan rasa sakit atau ketidaksenangan adalah hal mengecewakan atau dianggap sesuatu yang tidak layak untuk dirasakan.

3. Rationalizing Hedonism

Seseorang mencari kesenangan namun paham akan konsekuensinya. Misalnya seseorang mengkonsumsi obat-obatan terlarang untuk mencari kesenangan dan lepas dari masalah sejenak. Tapi ia tahu bahwa hal ini buruk untuk kesehatan dan bisa membawanya ke ranah pidana.

Baca juga: Pengertian Norma

Kelebihan dan Kekurangan Hedonisme

Jenis-Jenis Hedonisme

Ternyata hedonisme tidak melulu sesuatu yang buruk, tetapi ada hal positif yang bisa didapatkan darinya, yaitu kesenangan dan kebahagiaan.

Ketika seseorang merasa senang atau bahagia saat-saat minum teh, minum kopi, atau menonton drama demi mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan, maka ini sudah termasuk hedon.

1. Kelebihan Hedonisme

Seperti yang disebutkan, hedonisme tidak melulu berdampak buruk. Ada beberapa kelebihan dari mereka yang menganut hedonisme, diantaranya:

  • Memiliki motivasi yang sangat kuat dalam mencapai keinginan.
  • Suka bekerja keras dan pantang menyerah agar tujuannya tercapai.
  • Selalu bisa memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaik mungkin.

2. Kekurangan Hedonisme

Seperti di sebutkan sebelumnya, hedonisme lebih banyak kekurangannya ketimbang kelebihannya. Secara garis besar berikut ini adalah kekurangan orang-orang yang hedonis:

  • Sifat egois dan individualis sehingga tak punya kepekaan sosial.
  • Terkadang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, tanpa perduli cara yang dilakukannya dapat berdampak buruk.
  • Tidak jarang bisa merugikan orang lain demi mencapai tujuannya.

Dampak Buruk Hedonisme

Pengertian Hedon Adalah

Sebagai catatan, perilaku hedonisme tak hanya memberikan dampak negatif, tapi juga ada dampak positifnya. Namun, secara umum dampak hedonisme lebih cenderung ke arah negatif.

Berikut adalah beberapa dampak buruk hedonisme pada masyarakat:

  1. Individualisme, mereka yang punya perilaku hedonisme cenderung individualis, atau menganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain.
  2. Konsumtif, kebiasaan membeli barang-barang yang tak dibutuhkan merupakan dampak buruk dari hedonisme. Hal ini dilakukan hanya untuk kesenangan semata, karena senang berbelanja.
  3. Egois, masih berhubungan dengan individualis, mereka yang berperilaku hedonisme biasanya lebih mementingkan diri sendiri tanpa perduli orang lain.
  4. Menjadi malas, sebagian orang yang terjerumus hedonisme biasanya cenderung menjadi orang pemalas dan tidak menghargai waktu.
  5. Kurang bertanggungjawab, Selain menjadi pemalas, penganut hedonisme biasanya kurang bertanggungjawab, bahkan kepada dirinya sendiri.
  6. Boros, demi kesenangan semata, mereka yang punya gaya hidup hedon biasanya sangat boros. Mereka akan mengeluarkan banyak uang untuk hal-hal yang membuat senang tanpa perduli manfaat dan kegunaan barang yang dibeli.
  7. Korupsi, salah satu dampak hedonisme yang sering terjadi pada seseorang adalah kebiasan korupsi. Bukan hanya korupsi uang, namun juga hal lain, seperti korupsi waktu, korupsi pekerjaan, dan lain sebagainya.Pejabat yang sudah terjerumus dalam perilaku hedonisme tidak akan sungkan dan tidak akan malu untuk korupsi demi kesenangan hidupnya.

Perbedaan Hedonisme dan Konsumerisme

Konsumerisme sendiri merupakan paham yang membuat seseorang atau kelompok membeli, mengkonsumsi, dan menikmati barang-barang secara berlebihan dan berkelanjutan.

Karena itu, tak sedikit yang menjadi pecandu sehingga bisa mengganggu kehidupan pribadi dan sosialnya. Bahkan, bila tidak ditangani dengan baik hal ini bisa mengakibatkan gangguan mental.

Sering kali hedonisme menjadi konotasi negatif dan diarahkan pada pengertian hidup boros. Misalnya kita kaya, tabungan banyak lalu beli rumah mewah, mobil, jalan-jalan ke luar negeri, apakah kita sebut ini sebagai penganutan paham hedonisme?

Bagaimana dengan orang yang hidupnya pas-pasan kemudian ia membeli barang-barang mewah karena tuntutan hidup sehingga ia berhutang sana sini? Apakah ini juga disebut hedonisme juga?

Merujuk pada penjelasan definisi hedonisme, maka hal di atas lebih tepat masuk dalam kategori konsumerisme yang artinya gaya hidup yang menganggap barang mewah sebagai kesenangan.

Jadi gaya hidupnya tidak hemat dan boros. Karena itu kita termasuk hedonisme atau konsumerisme itu tergantung.

Baca juga: Kami Orang Indonesia, Gaji Pas-Pasan Tapi Gaya Hidup Selangit & Kami Bangga

Kesimpulan

Mungkin selama ini banyak yang salah paham dengan hedonisme dan selalu dianggap buruk. Dalam banyak kasus, menganut hedonisme justru bisa menjadi sesuatu yang baik untuk kesehatan dan mengurangi stres.

Setelah menghadapi masalah berat di sekolah, kampus, atau pekerjaan kantor, kita melakukan sesuatu untuk menyenangkan pikiran dan membuat rileks, itu termasuk hedon lho.

Di sisi lain, gaya hedon ini akan berdampak buruk saat tidak dikontrol dengan baik. Misalnya gaya hidup yang lebih boros, kurang perduli pada orang lain, bahkan bisa menjerumuskan seseorang ke ranah pidana karena berpotensi melakukan hal yang melanggar aturan, misalnya korupsi.