Konflik Sosial: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Dampaknya

Pengertian Konflik Sosial

Apa yang dimaksud dengan konflik sosial (social conflict)? Dalam ilmu sosial, pengertian konflik sosial adalah suatu proses sosial yang terjadi antara dua pihak atau lebih, dimana salah satu pihak berupaya untuk menyingkirkan pihak lainnya dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.

Pada umumnya, konflik terjadi karena adanya perbedaan (pendapat, ideologi, budaya, dan lainnya) di masyarakat yang kemudian menimbulkan masalah dan belum ditemukan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Hampir di setiap lapisan masyarakat bisa terjadi konflik, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Konflik berskala kecil misalnya pertengkaran antar saudara di suatu keluarga, sedangkan konflik berskala besar misalnya tawuran antar kampung.

Baca juga: Pengertian Konflik

Jenis-Jenis Konflik Sosial

Social conflict dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis konflik sosial adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Pihak yang Terlibat

  • Konflik dalam individu, yaitu konflik batin di dalam diri sendiri yang dialami oleh seseorang.
  • Konflik antar individu, yaitu konflik antara satu individu dengan individu lainnya karena adanya perbedaan pendapat.
  • Konflik antar individu dan kelompok, yaitu konflik yang terjadi karena individu tidak dapat menyesuaikan diri dengan kelompok masyarakat tertentu.
  • Konflik antar kelompok dalam satu organisasi, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok di dalam suatu organisasi yang sama. Misalnya, perseteruan antara divisi marketing dan divisi keuangan di sebuah perusahaan yang sama.
  • Konflik antar organisasi, yaitu konflik yang terjadi antara dua organisasi atau lebih karena adanya persaingan atau tujuan yang berbeda.
  • Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda, yaitu konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih yang berasal dari organisasi yang berbeda.

2. Berdasarkan Fungsi Dalam Organisasi

  • Konflik konstruktif, yaitu konflik yang dapat menghasilkan sesuatu yang positif bagi masing-masing pihak yang berselisih.
  • Konflik destruktif, yaitu konflik yang menghasilkan dampak yang negatif bagi setiap pihak yang berselisih.

3. Berdasarkan Posisi Dalam Organisasi

  • Konflik vertikal, yaitu konflik antara dua individu atau lebih pada suatu organisasi yang memiliki jabatan yang berbeda.
  • Konflik horizontal, yaitu konflik antara dua individu atau lebih pada suatu organisasi yang memiliki jabatan atau kedudukan yang sama.
  • Konflik garis staf, yaitu konflik antara dua individu atau lebih yang memiliki posisi penting pada suatu organisasi.

4. Berdasarkan Dampak yang Ditimbulkan

  • Konflik fungsional, yaitu konflik yang dapat menghasilkan keuntungan bila dikontrol dengan baik.
  • Konflik disfungsional, yaitu konflik yang tidak menghasilkan keuntungan apapun.

5. Berdasarkan Sumber Konflik

  • Konflik tujuan, yaitu konflik antar individu atau kelompok yang ingin mencapai tujuan tertentu.
  • Konflik peranan, yaitu konflik yang terjadi pada seseorang karena memiliki peran ganda dalam kehidupannya.
  • Konflik nilai, yaitu konflik yang timbul karena adanya gesekan nilai-nilai yang dianut oleh individu atau kelompok masyarakat.
  • Konflik kebijakan, yaitu konflik yang timbul karena munculnya kebijakan yang dianggap merugikan pihak tertentu dalam organisasi.

6. Berdasarkan Bentuk Konflik

  • Konflik realistis, yaitu konflik yang timbul karena rasa kecewa individu atau kelompok terhadap sesuatu yang logis dan nyata.
  • Konflik non-realistis, yaitu konflik yang timbul karena sesuatu yang tidak jelas dan tidak nyata.

Baca juga: Manajemen Konflik

Faktor Penyebab Konflik Sosial

Konflik sosial yang terjadi di suatu masyarakat tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor penyebabanya, diantaranya adalah:

  1. Adanya perbedaan pendapat antar individu dan kelompok yang menimbulkan gesekan dan perselisihan.
  2. Adanya perbedaan latar belakang dan nilai moral individu atau kelompok masyarakat.
  3. Adanya perbedaan kepentingan, baik individu maupun kelompok masyarakat dimana masing-masing berupaya untuk mencapai tujuan sehingga menimbulkan perselisihan.
  4. Adanya perubahan nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu masyarakat.

Baca juga: Perubahan Sosial

Dampak dari Konflik Sosial

Konflik akan menimbulkan dampak bagi suatu masyarakat, baik itu dampak negatif maupun positf. Adapun beberapa dampak social conflict adalah sebagai berikut:

1. Dampak Negatif

  • Terjadi perselisihan yang mengakibatkan perpecahan dan permusuhan antar kelompok masyarakat. Salah satu contohnya adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ingin membentuk Negara Islam di Aceh.
  • Timbulnya pandangan negatif terhadap kelompok yang berbeda sehingga sikap dan tindakan terhadap kelompok tersebut menjadi buruk. Misalnya, stigma buruk terhadap warga Amerika yang dianggap tidak bermoral karena melegalkan seks bebas.
  • Timbulnya sikap dan tindakan yang diskriminatif terhadap kelompok masyarakat yang berbeda karena alasan tertentu. Misalnya, sikap dan tindakan diskriminatif terhadap warga Indonesia keturunan Tionghoa.

2. Dampak Positif

  • Solidaritas setiap kelompok masyarakat menjadi lebih besar ketika terjadi perselisihan dengan pihak asing. Misalnya ketika pemerintah Indonesia akan mencaplok saham Freeport dimana hampir seluruh masyarakat Indonesia mendukungnya.
  • Munculnya berbagai forum yang mendiskusikan aspek kehidupan yang baru. Misalnya konflik perang saudara di Amerika yang kemudian menghasilan pemikiran baru dan nilai-nilai anti perbudakan.
  • Konflik sosial dapat menghasilkan jalan tengah dan win-win solution bagi pihak-pihak yang berseteru.

Baca juga:

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian konflik sosial, faktor penyebab, jenis-jenis, serta dampaknya bagi suatu masyarakat. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Leave a Comment