Pengertian Dividen, Jenis, Teori Kebijakannya, dan Contoh Penghitungan Dividen

Secara umum, istilah “dividen” merujuk pada pembagian keuntungan atau laba perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham. Tapi sebenarnya, apa pengertian dividen?

Dalam artikel ini akan dijelaskan secara ringkas topik seputar dividen. Beberapa hal yang dijelaskan di sini, di antaranya:

  • Penjelasan apa itu dividen, baik pengertiannya secara umum maupun menurut para ahli.
  • Jenis-jenis dividen yang diterima oleh para pemegang saham.
  • Teori kebijakan dividen.
  • Contoh penghitungan dividen.
  • Pengaruh kebijakan dividen terhadap resiko bisnis.

Yuk, baca artikel ini sampai akhir, biar kamu lebih paham apa yang dimaksud dengan dividen.

Pengertian Dividen Adalah

Secara umum, pengertian dividen adalah suatu bentuk pembagian keuntungan atau laba kepada para pemegang saham dalam satu periode tertentu berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut.

Pendapat lain menyebutkan, arti dividen adalah suatu pembayaran yang dilakukan kepada para pemegang saham yang berasal dari keuntungan perusahaan.

Kebijakan dividen sangat berpengaruh terhadap laba dan kas dalam perusahaan dan cenderung lebih menguntungkan para pemilik saham jika tidak dikelola dengan kebijakan yang benar.

Sebuah perusahaan bisa saja tidak membagikan dividen dengan tujuan penggunaan laba untuk melakukan ekspansi atau pengembangan bisnis.

Namun, pada umumnya perusahaan menerbitkan dividen untuk meningkatkan kepercayaan para pemegang saham dalam jangka panjang, serta menarik investor baru yang mencari sumber pendapatan tetap.

Baca juga: Pengertian Laba

Pengertian Dividen Menurut Para Ahli

Beberapa ahli di bidang ilmu ekonomi pernah menjelaskan apa itu dividen, di antaranya:

1. Scott Besley dan Eugene F. Brigham

Menurut Scot Besley dan Eugene F. Brigham (2005), pengertian dividen adalah pembagian uang tunai yang dilakukan oleh para pemegang saham atas keuntungan perusahaan, baik itu laba yang didapatkan dari periode yang sedang berjalan ataupun laba dari periode sebelumnya.

2. Zaki Baridwan

Menurut Baridwan (1997), pengertian dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada para pemegang saham yang besarnya sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Besar dividen yang didapatkan pemegang saham bisa mengalami perubahan dari tahun sebelum, sesuai dengan besar laba di tahun berikutnya.

3. Nikiforos K. Laopodis

Menurut Nikiforous (2013), pengertian dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan oleh perseroan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut merepresentasikan pemegang saham terhadap penerimaan langsung atau tak langsung atas investasi mereka di perusahaan.

4. Jamie Pratt

Menurut Jamie Pratt (2011), pengertian dividen adalah distribusi uang tunai, properti, atau saham kepada para pemegang saham sebuah perusahaan. Dividen ini dinyatakan oleh resolusi resmi dewan direksi korporasi setiap triwulan, dan besarnya diumumkan berdasarkan basis per lembar saham.

5. Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, dan Donald E. Kieso

Menurut Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, dan Donald E. Kieso (2011), pengertian dividen adalah distribusi yang dilakukan perusahaan kepada para pemegang saham secara proporsional sesuai kepemilikan saham. Dengan kata lain, para investor hanya menerima laba sesuai dengan persentase investasinya di perusahaan tersebut.

Baca juga: Pengertian Modal

Jenis-Jenis Dividen Dalam Bisnis

Jenis-Jenis Dividen
Pengertian dividen dan jenis-jenisnya

Secara umum, dividen dalam bisnis dan perusahaan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan metode pembagiannya. Mengacu pada pengertian dividen di atas, berikut ini beberapa macam dividen dalam bisnis:

1. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Cash Dividend adalah metode pembayaran keuntungan secara tunai dan dikenai pajak hanya pada di tahun saat pengeluarannya.

2. Dividen Saham (Stock Dividend)

Stock Dividend adalah metode pembagian dividen yang dilakukan melalui penambahan jumlah saham namun mengurangi nilai setiap saham dengan tujuan untuk tidak mengubah kapitalitas pasar.

3. Dividen Properti (Property Dividend)

Property Dividend adalah metode pembagian dividen yang dibayarkan melalui bentuk aset seperti pada bisnis properti, namun metode ini jarang digunakan dalam bisnis.

4. Dividen Interim (Interim Dividend)

Dividen interim adalah dividen yang diumumkan serta dibayarkan sebelum perusahaan selesai membukukan keuntungan tahunan.

5. Dividen Hutang (Scrip Dividen)

Scrip Dividen adalah pembagian dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk janji tertulis dimana perusahaan akan membayarkan sejumlah kas di masa mendatang. Dividen scrip bisa berbentuk bunga atau tidak berbunga, dan bisa diperjualbelikan kepada para pemegang saham lainnya.

6. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)

Dividen Likuidasi adalah dividen yang dikeluarkan saat dewan direksi akan melakukan likuidasi bisnis dan mengembalikan semua aset bersih yang tersisa kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai.

Baca juga: Pengertian Saham

Teori Kebijakan Dividen

Teori Kebijakan Dividen
Pengertian dividen dan teori kebijakannya

1. Teori Dividen Tidak Relevan

Menurut Modiglani dan Miller, nilai sebuah perusahaan tidak ditentukan besar kecilnya Dividend Payout Ratio, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan kelas resiko perusahaan.

Dengan kata lain, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari asset perusahaan adalah faktor penentu nilai perusahaan tersebut.

2. Teori The Bird in The Hand

Menurut Linter dan Gordon, ketika Dividend Payout rendah maka biaya modal sendiri perusahaan akan meningkat. Hal ini disebabkan karena investor lebih memilih dividen ketimbang capital gains.

3. Teori Perbedaan Pajak

Teori kebijakan dividen menurut Litzenberger dan Ramaswamy, pajak diberlakukan terhadap dividen dan capital gains. Namun, para investor lebih menyukai capital gains karena pemegang saham dapat menunda pembayaran pajak.

4. Teori Signaling Hypothesis

Ada bukti empiris yang menyebutkan bahwa jika ada kenaikan dividen maka akan diiringi dengan kenaikan harga saham. Begitu juga dengan sebaliknya. Ini menjadi alasan lain mengapa investor lebih suka dividen ketimbang capital gains.

5. Teori Clientele Effect

Menurut teori ini, para pemegang saham punya sudut pandang berbeda terhadap kebijakan dividen sebuah perusahaan. Dividend Payout Ratio yang tinggi lebih disukai oleh investor yang butuh penghasilan saat ini.

Sedangkan investor yang tidak begitu butuh uang saat ini lebih memilih jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.

Baca juga: Pengertian Neraca

Contoh Penghitungan Deviden

Pengertian Dividen

Sebelumnya, kita perlu memahami bahwa dalam dividen saham terdapat tiga komponen data, yaitu:

  1. Laba bersih perusahaan (EPS).
  2. Dividen Payout Ration (DPR).
  3. Jumlah saham beredar (khusus untuk perusahan yang tidak go public).

Berikut ini ilustrasi contoh penghitungan dividen saham:

Misalnya sebuah perusahaan memiliki 10.000.000 lembar saham  yang beredar dan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 1.500.000.000,-.

Kebijakan Pembagian Dividen Perusahaan (DPR) adalah sebesar 40% dari laba bersih dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.

Maka penghitungan dividen perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Dividen = Laba Bersih x DPR = Rp 1.500.000.000 x 40% = Rp 600.000.000,-.

2. Dividen per saham = Dividen/ saham beredar = Rp 600.000.000,-/ 10.000.000 = Rp 60 per lembar saham.

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Risiko Bisnis

Pengaruh Kebijakan Deviden
Pengertian dividen dan pengaruh kebijakannya terhadap risiko bisnis

1. Dividen Dapat Menjadi Sumber Konflik

Kebijakan pembayaran dividen bisa menjadi salah satu sumber konflik antara pemberi pinjaman dengan pemegang saham dan hasilnya bisa memunculkan biaya keagenan hutang.

2. Saat Dividen Ditiadakan

Dividen yang dibatasi dalam perjanjian hutang perusahaan dapat berisiko terhadap rendahnya konversi dividen akibat perusahaan yang mengalami kesulitan sumber dana atau kas perusahaan.

Manajer perusahaan seringkali meniadakan dividen, padahal hal tersebut justru akan menjadi beban perusahaan untuk membayar lebih besar terhadap pemegang saham daripada ketika mereka membagian dividen dalam jumlah rendah.

Meniadakan dividen adalah pilihan yang buruk bagi suatu perusahaan yang kesulitan keuangan, karena para pemegang saham bisa saja merasa dirugikan dan meminta bagian lebih besar.

3. Saat Dividen Dinaikkan

Perusahaan yang menaikkan dividen untuk para investor padahal hutangnya sangat tinggi, bisa menjadi prespektif negatif bagi investor tersebut.

Hal ini karena diduga dividen yang diberikan berasal dari penerbitan hutan atau dana investasi lain dengan mengabaikan kepentingan pembayaran hutang. Tentu ini membuat perusahaan rawan terhadap resiko kebangkrutan.

4. Daya Tarik Dividen

Perusahaan yang bisa memberikan dividen besar dengan tanggungan hutang yang sedikit bisa menjadi daya tarik bagi investor lain. Perusahaan akan dinilai memiliki kemampuan secara moril maupun finansial untuk mengelola perusahaan dengan benar tanpa belenggu hutang.

Bisnis atau perusahaan yang memiliki pengelolaan finansial yang baik memungkinkan profit yang lebih besar dikarenakan biaya produksi yang lebih rendah.

5. Menginvestasikan Dividen

Bisnis juga dapat berpengaruh terhadap penentuan kebijakan pembagian dividen. Profitabilitas seringkali dihasilkan dari penggunaan biaya operasi yang tetap dengan penjualan yang meningkat.

Perusahaan seringkali menginvestasikan keuntungan yang didapatkan untuk lebih meningkatkan laba di masa depan. Padahal ini menyebabkan berkurangnya dana perusahaan sehingga investor mendapatkan dividen rendah.

Dilema kebijakan dividen seringkali menjadi kendala bagi para pimpinan perusahaan. Deviden tidak dapat diputuskan hanya dari keuangan perusahaan saja, namun juga harus memperhatikan resiko yang bisa ditimbulkan.

Baca juga: Pengertian Manajemen

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa dividen adalah laba yang diterima oleh pemilik saham dari keuntungan usaha dalam satu periode. Besarnya dividen yang diterima oleh setiap pemegang saham tergantung pada besarnya saham masing-masing pemilik.

Namun, tidak seluruh keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Sebagian keuntungan tersebut akan digunakan kembali sebagai modal kerja untuk memperbesar usaha.

Di atas tadi adalah penjelasan ringkas mengenai pengertian dividen, jenis-jenis, dan teori kebijakannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.