Pengertian Diksi: Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Contoh Diksi

Pengertian Diksi – Ketika kita berkomunikasi dengan orang yang berbeda biasanya kita akan menggunakan pilihan kata tertentu yang berbeda pula. Misalnya ketika kita berbicara dengan guru, maka kata-kata yang digunakan akan berbeda dengan ketika kita berbicara dengan teman.

Penggunaan kata-kata tertentu itu dikenal dengan diksi. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan diksi?

Di artikel ini saya akan menjelaskan apa itu diksi. Mulai dari pengertiannya, fungsi, jenis, dan ciri-ciri diksi.

Pengertian Diksi

Apa itu diksi? Secara sederhana, pengertian diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa, ungkapan, pilihan kata, dan lain-lain, sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.

Keterbatasan dalam kosa kata dapat mengakibatkan seseorang kesulitan dalam menyampaikan maksudnya kepada orang lain. Dan jika orang tersebut menggunakan kosa kata yang berlebihan, ini juga akan membuat orang lain sulit mengerti pesan yang disampaikan.

Itu sebabnya para pembicara sering membaca dan berlatih agar menguasai diksi atau pilihan kata ketika berbicara. Dengan diksi yang tepat maka pendengar atau audiens dapat dengan mudah memahami maksud seorang pembicara.

Pengertian Diksi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti diksi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian diksi menurut para ahli:

1. Harimurti

Menurut Harimurti pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam mengarang.

2. Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf definisi diksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Diksi adalah pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, penggungkapan yang tepat, dan gaya penyampaian kata yang lebih baik sesuai situasi.
  • Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi, serta nilai dari suatu rasa yang dimiliki kelompok masyarakat, pendengar, dan pembaca.

3. Susilo Mansurudin

Menurut Susilo Mansurudin pengertian diksi adalah pilihan kata. Pemakaian diksi yang tepat, cermat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang sesuai dalam kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda.

4. Widyamartaya

Menurut Widyamartaya definisi diksi adalah kemampuan seseorang dalam membedakan secara tepat suatu nuansa-nuansa makna yang tepat dengan gagasan yang disampaikannya, dan kemampuan tersebut yang sesuai dengan kehendak dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.

5. Enre

Menurut Enre, pengertian diksi adalah penggunaan kata yang sesuai dalam mewakili pikiran dan juga perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu pola untuk kalimat.

6. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian diksi menurut KBBI adalah pemilihan kata yang memiliki makna tepat dan selaras atau dalam penggunannya memiliki kecocokan dalam mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata.

Fungsi Diksi

Mengacu pada pengertian diksi di atas, fungsi diksi adalah agar pemilihan kata dan cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang lain mengerti maksud yang disampaikan.

Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam suatu cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut, menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya.

Secara umum, berikut ini adalah beberapa fungsi diksi:

1. Membantu audiens/ pembaca mengerti apa yang disampaikan penulis atau pembicara

Pemilihan kata yang tepat akan membuat audiens lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh seseorang. Pesan ini dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, dan diksi akan membuat pesan tersebut menjadi lebih mudah dimengerti orang lain.

2. Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien

Pemilihan kata yang tepat juga membuat proses komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan diksi yang tepat, audiens atau pembaca tidak akan mengalami kesalahpahaman tentang gagasan atau ide yang ingin disampaikan sehingga dampaknya akan sesuai dengan isi pesan.

3. Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan

Diksi juga dapat berfungsi sebagai bentuk ekspresi penulis atau pembicara sehingga audiens atau pembaca lebih memahami pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, pemilihan kata yang tepat juga dapat membangun imajinasi audiens atau pembaca karena dapat merasakan emosi dan perasaan pembicara/ penulis.

4. Menjadi hiburan

Diksi juga bisa menjadi penghibur bagi audiens atau pembaca. Mengapa? Karena setiap pesan, ekspresi, atau perilaku yang disampaikan oleh penulis/ pembicara akan menghibur pendengar, penonton, atau pembaca.

Tujuan Diksi

Mengacu pada fungsi diksi di atas kita bisa dapat menyimpulkan bahwa tujuan penggunaan diksi adalah untuk membantu pembicara atau penulis menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat sehingga pendengar, penonton, atau pembaca dapat memahami isi pesan tersebut.

Selain itu, penggunaan diksi juga bertujuan untuk memberikan keindahan dan ekspresi pada pesan, baik itu melalui lisan maupun tulisan. Pilihan kata tertentu dapat membuat suatu kata menjadi lebih halus dan lebih indah.

Jenis-Jenis Diksi dan Contohnya

Pengertian Diksi
Ilustrasi Diksi

Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut penjelasannya:

I. Diksi Berdasarkan Maknanya

A. Makna Denotatif

Yang dimaksud dengan denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Berikut ini contoh diksi bermakna denotatif:

  1. Ryan sering “kerja keras” untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
  2. Robby adalah seorang yang “gemar membantu”, dia disukai banyak orang.
  3. Carla berinvestasi sejak dulu, sekarang ia mendapatkan “keuntungan melimpah”

B. Makna Konotatif

Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Berikut ini contoh diksi dengan makna konotatif:

  1. Rio harus “membanting tulang” untuk menghidupi keluarganya.
  2. Hanny adalah seorang “kutu buku”, itu sebabnya ia banyak tahu tentang berbagai hal
  3. Romeo suka berinvestasi sejak dulu, tahun ini ia mendapat “durian runtuh”.

II. Diksi Berdasarkan Leksikal

A. Sinonim

Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Berikut ini contoh sinonim,

  1. Bahagia = Senang
  2. Matahari = Mentari
  3. Cantik = Elok
  4. Lezat = Enak
  5. Pintar = Pandai

B. Antonim

Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Berikut contoh antonim:

  1. Naik x Turun
  2. Besar x Kecil
  3. Banyak x Sedikit
  4. Tinggi x Rendah
  5. Gelap x Terang
  6. Cepat x Lambat
  7. Bagus x Jelek
  8. Mahal x Murah

C. Homonim

Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama lain. Berikut contoh homonim,

  1. Bulan itu terlihat bulat penuh malam ini
  2. Semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan

Kata bulan pada kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda walaupun ejaan dan lafalnya sama.

D. Homofon

Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal sama. Berikut contoh homofon,

  1. Anton menabung uangnya di Bank secara rutin
  2. Bang Anton bekerja di perusahaan pembiayaan

Kata “Bank” dan “Bang” pada kalimat di atas memiliki lafal yang sama, namun ejaan dan maknanya berbeda.

E. Homograf

Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama. Berikut contoh homograf,

  1. Makanan favorit wanita itu adalah tahu goreng
  2. Wanita itu tidak tahu kalau hari ini libur

Kata “Tahu” pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki arti yang berbeda.

F. Polisemi

Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Berikut contoh polisemi,

  1. Para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat bunga setiap bulan
  2. Andini adalah salah satu bunga desa yang paling cantik

Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan kata yang sama.

G. Hipernim dan Hiponim

Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim.

Berikut contoh hipernim dan hiponim,

  1. Di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.

Pada kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Diksi

Kita bisa mengenali sebuah diksi dengan melihat karakteristiknya. Menurut buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi), berikut ini adalah beberapa ciri diksi;

  1. Diksi merupakan pilihan kata tertentu untuk mengungkapkan ide, gagasan, atau hal yang ingin disampaikan oleh penulis.
  2. Diksi dapat membuat nuansa makna dengan bentuk yang sesuai dengan situasi, gagasan, dan nilai rasa pembaca.
  3. Pilihan kata yang digunakan berasal dari perbendaharaan kata yang didapatkan oleh masyarakat, pilihan kata yang dapat memberdayakan atau menggerakkan kata menjadi suatu bahasa yang jelas.

Selain tiga ciri diksi tersebut, menurut Gorys Keraf ada beberapa syarat dalam ketepatan diksi, diantaranya:

  1. Penggunaan kata konotasi dan denotasi secara cermat.
  2. Penggunaan kata sinonim atau hampir sama maknanya secara cermat.
  3. Dapat membedakan kata-kata yang memiliki ejaan yang mirip.
  4. Penggunaan kata kerja pada kata depan harus secara idiomatis.
  5. Harus dapat membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan atau pidato agar ketepatan diksi terjamin
  6. Memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara berkelanjutan dalam suatu tulisan ataupun pidato.

Di atas tadi adalah penjelasan ringkas mengenai pengertian diksi, jenis diksi, fungsi, tujuan, ciri-ciri, dan contoh diksi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Minat baca artikel sejenis Diksi?