Peluang Usaha Budidaya Ternak Kelinci Pedaging/ Hias Modern

Advertisement - Scroll to Continue
Usaha Budidaya Ternak Kelinci
Kelinci via Urbanina

Usaha Budidaya Ternak Kelinci – Belum banyak yang tahu kalau usaha budidaya ternak kelinci punya peluang yang bagus untuk jangka panjang. Dari urine, daging hingga kotorannya bisa menghasilkan uang. Kebutuhan akan kelinci pun juga merangkak naik, sehingga hewan ternak yang satu ini cocok dijadikan ladang bisnis yang menjanjikan.

Beberapa jenis kelinci yang umum diternakkan adalah jenis American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Sebenarnya kelinci lokal yang ada di Indonesia itu sebagian besar berasal dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jika ingin beternak kelinci untuk pedaging, maka kelinci jenis New Zealand White dan Californian adalah yang terbaik.

Nah, kalau Anda seorang newbie di bidang ini, agaknya kiat-kiat berikut bisa membantu Anda menghadapi berbagai permasalahan dalam peternakan kelinci.

Masalah dan Solusi yang Muncul dalam Usaha Budidaya Ternak Kelinci

1. Cara Pemilihan Bibit Kelinci yang Baik

Pemilihan bibit sebaiknya yang sudah berumur 3 bulanan. Nah, kalau Anda beli di petshop, jangan langsung percaya kalau mereka menjual anakan kelinci umur 2-3 bulanan.

Berat kelinci di umur ini sudah dua kali lipat kepalan tangan manusia dewasa. Beberapa hal lain yang wajib diperhatikan pula antara lain:

  • Lubang anus si kelinci. Jangan pilih kelinci yang mencret.
  • Lihat pakan yang diberikan oleh petshopnya. Kalau pakan kelinci berupa kangkung dan kulit jagung, sebaiknya tidak perlu ambil resiko. Anda pastinya tidak ingin berurusan dengan kelinci yang kerap sakit.
  • Pilih kelinci yang aktif. Jangan yang malu-malu dan duduk sendirian.
  • Bulu dan mata calon bibit harus sehat. Pilih saja bulu yang tebal dan mata yang jernih. Jangan sampai juga memilih kelinci yang ada bekas lukanya. Ini beresiko terkena hama dan gampang sakit.

2. Tahap Pemeliharaan Kelinci

Dalam hal ini, pemeliharaan kelinci sedikit harus hati-hati supaya tidak mati. Mulai dari kandang dan juga pemberian pakan.

Jangan menaruh kelinci di paparan sinar matahari terlalu kuat atau ke tempat yang terlalu lembab. Usahakan kondisi kandang sejuk, kering dan dingin.

Kalau terlalu panas, kelinci rawan heatstroe. Saat dipelihara outdoor pun, kelinci juga harus dibuatkan tempat berlindung dan tidak terlalu banyak angin masuk sehingga menyebabkan kembung.

Selain soal kandang, sesekali biarkan kelinci bermain-main. Luangkan setengah jam setiap hari agar ototnya terlatih dan tidak stess.

Artikel lain: 6 Usaha Kecil Menengah yang Menguntungkan di Indonesia

3. Pemberian Pellet Kelinci

Pemberian pellet tidak boleh berlebihan. Harus disesuaikan dengan diet berdasarkan jenis kelinci.Selain itu, kasih juga sayuran segar dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Anda juga diwajibkan memberi kelinci hay setiap hari.

Hindari memberikan makanan yang belum diproses seperti kacang, jagung, buncis dan kacang panjang. Sayuran dengan bulu tipis ini nantinya akan mengganggu pertumbuhan kelinci. Dan kulitnya akan berkumpul di usus sehingga mudah sakit.

Untuk sayuran lokal, berikan saja sayurnya ketika dalam keadaan segar dansudah dicuci. Pastinya sayuran yang  cocok dengan kelinci Anda misalnya sawi, daun wortel, hay dan bak choi. Namun, sayur-sayur segar ini harus bebas pestisida.

Catatan:

Jangan sering berganti-ganti pellet karena ini mengganggu pencernaan kelinci. Kelinci jadi mudah terkena diare dan susah beradaptasi.

4. Obat Alami Khusus Kelinci

  • Vitamin E- kalau kelinci keracunan, berikansaja vitamin E. Utamakan yang berbentuk gel dan memiliki dosis 1000mg.
  • Mint- Kalau kelinci mengalami gangguan diare, berikan daun mint untuk pertolongan pertama. Hanya saja hal ini kurang bagus untuk kelinci yang sedang hamil.
  • Cuka – Gunakan cuka untuk membersihkan kandang dan menghilangkanbau. Selain itu, cuka ini juga berperan sebagai disinfektan ringan.
  • Pelembut daging – Kalau bulu kelinci sering rontok berikan sedikit pelembut daging ke air minumm kelinci. Cara ini lebih efektif dari pada pepaya.
  • Teh- Berikan air teh seminggu sekali untuk mengurangi kelebihan bakteri di saluran perut dan saluran kencing. Jangan buang daunnya karena daun teh juga sangat disukai kelinci.
  • Daun Pepaya- Berikan saja daun pepaya yang sudah dicuci untuk menangani kelinci yang mencret.
  • Daun Pisang – Untuk penanganan mencret pada kelinci.
  • Daun Katuk – Saat kelinci menyusui, berikan daun katuk agar air susunya lancar.

5. Analisis Usaha Budidaya Ternak Kelinci

A. Biaya produksi usaha budidaya ternak kelinci

  • Biaya untuk perlengkapan kandang Rp. 1.000.000,-
  • Biaya untuk pengadaan bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
  • Biaya untuk pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
  • Biaya untuk pakan, Sayur + rumput Rp. 1.000.000,-. Bila ingin berhemat, Anda bisa mencari rumput sendiri
  • Biaya untuk obat-obatan Rp. 500.000

Total biaya produksi = Rp. 2.160.000,-

B. Pendapatan dari usaha budidaya ternak kelinci

Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor

Penjualan:

  • Bibit: 20 x 15 x Rp. 30.000,- Rp. 9.000.000,-
  • Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,- Rp. 15.000.000,-

Total pendapatan Rp. 24.000.000,-

C. Keuntungan bersih dari usaha budidaya ternak kelinci per tahun Rp. 21.840.000,-

Catatan:

Perhitungan analisis di atas adalah hasil perhitungan umum dengan tidak menyertakan biaya pekerja. Selain itu, analisis di atas tidak menyertakan keuntungan tambahan dari penjualan kotoran kelinci atau penjualan bulunya.

Nah, yang penting dalam menjalankan usaha budidaya ternak kelinci adalah, Anda harus sabar. Tantangannya tidak hanya dari sisi pemasaran saja, tapi perawatannya juga harus telaten supaya nanti ketika dipanen kelinci ternakan Anda jadi sehat dan memenuhi standar pasar. Hal terpenting adalah terus semangat serta tidak mudah putus asa.

Semoga bisnis ternak kelinci Anda sukses!

Artikel dikirim oleh Tri Widiyawati

Advertisement
Rio Brian

Rio Brian adalah content writer, editor, dan sekaligus co-admin di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar pada bisnis online, social media, dan blogging.

Leave a Comment