advertise-scroll to continue

Untuk Sukses Berbisnis, Tak Kenal Kata Gengsi!

Image dari Echampindonesia.com

Mungkin kata-kata di atas sangat tepat untuk dialamatkan kepada seorang pengusaha remaja yang satu ini. Ialah Laksita Pradnya Paramita, meskipun mempunyai pengalaman yang cukup buruk ketika masih berada di bangku sekolah, justru dijadikan semangat untuk membangun bisnis yang saat ini bisa mengharumkan namanya.

Meskipun masih sangat muda, ia tidak malu untuk memulai bisnis yakni berjualan kaos kaki. Bukan kaos kaki biasa, karena kaus kaki yang dijual Laksita mempunyai keunikan serta dibandrol dengan harga yang murah.

Entrepreneur muda yang satu ini pandai melihat peluang dimana kaos kaki unik dan lucu memang digemari oleh konsumen terutama dari kalangan kaum hawa. Ia berfikir bahwa satu-satunya halangan kesuksesan adalah ketika ia tidak mau melangkah untuk memulainya.

Awal Memulai Usaha

Ketika ditanya tentang awal mula mengembangkan usaha penjualan kaos kaki, pada waktu itu dia pernah melihat kaos kaki yang dijual di salah satu pasar lokal. Melihat motifnya serta bahan yang bagus,  ia cukup kaget ternyata kaos kaki tersebut dibandrol dengan harga murah.

“Awalnya saya jalan-jalan ke Pasar Baru, ketemu satu kaus kaki yang motifnya saya suka banget. Bahannya juga bagus. Saya sampai tidak tega kok kaus kaki bagus gini dijual Rp 10 ribu tiga. Ternyata itu barang sisa ekspor. Dari sana saya terpikir kenapa tidak jual saja sendiri,” kisah Mita.

Artikel lain: Kisah Sukses Bisnis Kuliner Unik Inovasi Keripik Bonggol Pisang

Oleh karena itu ia berpikir bagaimana jika produk kaos kaki tersebut dijual kembali. Akhirnya memanfaatkan fasilitas online yakni media sosial Instagram, ia mulai menjual produk kaos kaki tersebut lewat akun @VoriaSocks.

Tidak memulai dari sesuatu yang terlalu besar, modal pertama yang dikeluarkan pada bulan Februari 2014 silam adalah uang sebesar Rp45 ribu yang digunakan untuk menebus satu lusin kaos kaki. Dari situ  ia menjual kaos kaki tersebut sebesar Rp15 ribu untuk setiap pasang.

Karena produknya unik, Laksita yakin bahwa usahanya tersebut dapat berjalan. Salah satu yang menjadi pegangan usahanya adalah, dalam mengembangkan bisnis tidak hanya kualitas bagus yang dicari namun juga keunikan dari produk yang ditawarkan.

“Prinsip aku tuh, kita berbisnis tak hanya sekadar bagus, tetapi beda. Karena ‘bagus’ di mata aku sudah baik, tetapi kalau beda ada daya tarik tersendiri di sana,” ungkapnya.

Keunikan yang dibicarakan di sini adalah mulai dari model yang terlukis pada setiap produk kaos kaki tersebut. Nampak kaos kaki yang dipasarkan ada yang bergambar musisi Beatles John Lennon hingga Marilyn Monroe. Motifnya pun sangat menarik seperti telur ceplok, bentuk burger hingga es krim yang lucu.

Tantangan Bisnis

Dalam pengembangan usaha kaos kaki tersebut ternyata Mita, sapaan akrabnya, juga pernah mengalami beberapa kendala. Bahkan ia mengaku pernah mengalami kebangkrutan hingga 4 kali.

Kebangkrutan tersebut tidak hanya dialami ketika menjalankan bisnis kaos kaki namun juga beberapa jenis bisnis lain seperti jualan baju serta kuliner ayam.

“Rata-rata usaha saya tutup karena kendala produksi,” aku lulusan SMA 1 Bandung tersebut.

Namun ia tidak lantas menyerah. Hingga akhirnya menemukan produk kaos kaki unik yang justru melambungkan inspirasi bisnis. Setelah merasa bahwa produk kaos kaki unik mulai digemari, ia coba untuk memproduksi kaos kaki sendiri.

Sebagai hasil dari kerja keras, selama 16 bulan usahanya berjalan, omset produksi kaos kaki VoriaSocks sudah mencapai Rp200 juta per bulan. Ini tidak terlepas dari kerjasama yang ia jalin dengan beberapa produsen kaos kaki lokal sebagai mitranya.

Dorongan Keluarga

Salah satu hal inspiratif lain yang bisa dipelajari dari seorang Laksita Pradnya adalah ternyata meskipun berasal dari keluarga yang broken home, ia justru menjadikan kondisi tersebut sebagai pacuan agar tidak mudah menyerah.

Selain itu semangat serta dukungan dari sang ibu menjadi bahan bakar tambahan ketika ia menghadapi berbagai masalah usaha.

“Saya berasal dari keluarga broken home. Ibu saya sejak kecil mengajar bahwa saya tidak selalu mendapatkan apa yang saya mau dengan cuma-cuma. Harus ada perjuangan dulu kalau saya ingin mendapatkan sesuatu,” ungkap Mita.

Baca juga: Maya Indraswari ~ Raih Sukses Bisnis Toko Bunga Berbekal 1 Juta

Mita sangat yakin bahwa memulai sebuah bisnisa adalah jalan yang bisa mengantarkan seseorang kepada kesuksesan finansial. Kita tidak bisa memandang remeh produk apapun, karena jika dipasarkan secara maksimal bisa jadi produk tersebut menjadi produk yang potensial.

“Saya yakin banyak di luar sana yang berpenghasilan triliunan hanya dengan menjual plastik kresek dan barang yang sering diremehkan. Jadi berbisnis itu bukan soal gengsi, tetapi soal hati,” pesannya.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Untuk Sukses Berbisnis, Tak Kenal Kata Gengsi!”

  1. Inspirasi sekali. Memang berbisnis itu soal hati bukan gengsi. Gak maju maju kalau gengsian terus. Kalau lagi iseng kunjungi artikel saya ya gan
    Baru mau mulai Blogging nih. Terinspirasi dari anda juga. Terimakasih

    Reply

Leave a Comment