Sebuah bisnis memang bisa memiliki filosofi dan konsep-konsep tertentu didalamnya. Dari filosofi makan pedas, menikmati secangkir kopi hingga filosofi mengubah dunia. Maka dari itu seorang entrepreneur dalam usaha pendirian bisnis memang dituntut untuk menciptakan sebuah filosofi-filosofi tertentu untuk diterapkan dalam bisnisnya.
Filosofi ini bisa jadi sebuah semboyan atau slogan bisnis yang akan menjadi roh dan kekuatan bisnis Anda dimasa depan. Penerapan filosofi bisnis ini juga yang diterapkan oleh Muhammad Aminul Wahib saat merintis Uno Ice Cream. Filosofi bisnis yang diterapkan pada bisnisnya ini sendiri adalah bisnis silaturahmi dan kekeluargaan.
Dengan filosofi bisnis inilah akhirnya rentetan kegagalan usaha yang dialami Aminul bisa berakhir dengan kegemilangan dengan usaha barunya bernama Uno Ice Cream. Lalu seperti apakah kisah bisnis Uno Ice Cream yang dikembangkan oleh Aminul ini? Berikut ulasannya.
Ide Bisnis Uno Ice Cream
Uno ice cream sendiri adalah bisnis es krim durian asli. Menurut pendirinya yaitu Aminul menyatakan bahwa ia memilih bisnis ini karena dari pengamatannya es krim durian asli ini belum ada yang menjualnya di sekitaran kampus Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Malang, dan Universitas Malang. Bisnis Uno Ice Cream ini memang ada di Malang dan saat ini telah sukses diterima pasar.
Bisnis yang didirikan tanggal 26 Januari 2014 ini memang bisa dikatakan berhasil sebab usaha ini telah mampu memasarkan es krim buatannya di 15 kota di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 110 mitra dan 6 rumah produksi. Menurut pemuda kelahiran Lamongan, 12 Februari 1990 ini usahanya ini telah ada satu rumah produksi pada setiap tiga kota. Omset satu rumah produksi sendiri bisa mencapai Rp 20-25 juga per bulan.
Artikel lain: Es Pot Makboy ~ Bisnis Kuliner Es Krim Dengan Kemasan Pot yang Unik
Tantangan Menjalankan Bisnis Uno Ice Cream
Namun untuk menjadikan bisnis Uno Ice Cream ini sukses tak semudah yang dibayangkan. Menurut Aminul ia harus meracik es krim dengan durian asli dengan proses yang cukup lama. Proses yang lama ini harus dilaluinya agar rasa es krimnya bisa diterima lidah orang Indonesia.
Kenyataannya memang demikian, meskipun menurut Aminul racikan es krim awalnya sudah pas, toh pada saat dipasarkan pertama kali es krimnya tidak laku. Walaupun es krimnya tidak mendapat respon bagus di awal usahanya Aminul tak mau putus asa. Ia terus memperbaiki citarasa produk hingga laris seperti sekarang.
Pemasaran Uno Ice Cream
Untuk mengatasi permasalahan di awal usaha ini, Aminul kemudian memberi garansi es krim buatanya dari buah durian asli. Buah durian yang dijadikan bahan baku usahanya sendiri sebagian besar diperoleh dari Medan dan sisanya diimport dari Thailand untuk menjaga stok atau persediaan. Untuk memasarkan dan mengenalkan Uno Ice Cream sendiri alumni Ma’had Ali UIN Malang ini lebih banyak berpromosi lewat website dan media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Baca juga: Nami Es Krim ~ Segarnya Bisnis Kuliner Es Krim Citarasa Korea
Kemitraan Uno Ice Cream dengan Filosofi Kekeluargaan
Pada kemitraan Uno Ice Cream sendiri ada ada dua jenis mitra. Mitra jenis pertama adalah mitra yang menjual langsung ke konsumen. Mitra jenis kedua yaitu Stokist berwujud rumah Produksi yang biasanya ditunjuk langsung oleh Aminul sebagai perwakilan di tiap kota. Dalam menjalankan filosofi bisnisnya yang berkonsep kekeluargaan maka Aminum memprioritaskan mitra yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Dalam kemitraan ini Aminum tidak memungut franchise fee dan royalti fee. Untuk bermitra, Aminul mematok biaya investasi sebesar Rp1,8 juta untuk mitra biasa dan Rp6 juta untuk stokist. Jumlah tersebut sendiri masih belum termasuk freezer yang harus dibeli sendiri oleh mitra sebagai tempat penyimpanan es krim agar tidak rusak.
Meski pemasarannya telah mencapai Samarinda dan Jambi, namun Aminul masih berencana untuk meluaskan lagi pasar usaha Uno Ice Cream-nya. Rencananya di tahun 2016 ini ia akan mencoba masuk ke pasar Jakarta, Bogor, Bandung, dan sekitarnya . Target yang lebih besar lagi yaitu pemasaran di separuh wilayah Indonesia juga sudah dirancang dan ditarget untuk bisa tercapai pada tahun 2017 mendatang.