advertise-scroll to continue

Toserda: Sukses Meraup Untung Lewat Makanan Serba Pedas

Toserda

Toserda – Makanan apa yang paling banyak digemari masyarakat Indonesia? Sebagian besar orang Indonesia tentu memberikan jawaban tentang makanan bercitarasa pedas. Ya, makanan bercitarasa pedas memang memberikan sensasi tersendiri dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasa pedas dianggap bisa menambah napsu makan dan memberikan sensasi kelezatan yang tak bisa ditandingi oleh citarasa lainnya.

Berawal dari kegemaran masyarakat Indonesia akan citarasa pedas itulah, seorang sarjana matematika bernama Willyhono, mulai merintis usaha makanan yang menjual beragam produk makanan bercitarasa pedas.

Ide Awal Bisnis Toserda

Ide awal tentang Toserda.com (Toko Serba Lada) muncul begitu saja seiring dengan berjalannya bisnis kecil-kecilan yang ditekuni Willyhono. Pria yang akrab disapa Willy ini tadinya menjual produk bawang pedas yang dibuat oleh temannya sendiri. Sungguh diluar dugaan, respon terhadap produk bawang pedas yang dipasarkan Willy ternyata sangat bagus. Dari situ Willy dapat mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memang menggemari makanan bercitarasa pedas.

Melihat peluang bisnis di bidang makanan bercitarasa pedas, Willy kemudian mulai berinisiatif untuk membuka toko di kawasan Bandung, tepatnya di Jalan Padjajaran no. 4. Di lokasi seluas 25 m2 tersebut Willy mendirikan sebuah toko yang diberi nama Toserda, yang merupakan singkatan dati Toko Serba Lada. Lada sendiri diambil dari bahasa Sunda yang berarti pedas. Jadi intinya, nama Toserda digunakan sebagai istilah toko yang menjual berbagai makanan bercitarasa pedas.

Dengan modal awal berkisar antara 10 hingga 15 juta rupiah, Willy mulai menjajakan berbagai produk makanan bercitarasa pedas seperti bawang pedas, kerupuk, keripik, abon, sambal, rendang, basreng bahkan coklat.

Artikel lain: Waroeng Spesial Sambal ~ Bisnis Waralaba Kuliner Pedas Menggigit

Konsep yang Diusung Toserda

Willy sengaja mempopulerkan banyak produk makanan bercitarasa pedas untuk melengkapi Toserda miliknya. Berbagai varian produk tersebut dijual sesuai dengan tren yang tengah populer atau berdasarkan banyaknya request dari para pelanggan Toserda.

Ukuran produk makanan yang dijual di Toserda sangat bervariasi, mulai dari ukuran 100 gram, 300 gram dan 400 gram. Harganya pun sangat bervariasi tergantung dari jenis produk, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 60.000. Yang paling murah adalah jenis keripik pedas sedangkan yang paling mahal adalah produk rendang.

Untuk memperoleh barang dagangannya, Willy rajin melakukan hunting produk-produk home industry di sekitar kawasan Bandung. Namun untuk beberapa produk tertentu seperti abon dan coklat, Willy memperolehnya dari beragam produsen di luar kota. Coklat bercitarasa pedas diproduksi oleh salah satu home industry di Garut sementara abon pedas diperoleh dari berbagai kota seperti Jakarta, Medan dan Surabaya.

Salah satu trik bisnis yang dilakukan Willy untuk memperkecil modal adalah memberlakukan sistem titip jual di Toserda. Jadi selain membeli putus produk-produk makanan yang dijual di Toserda, Willy juga memperkenankan para supplier nya untuk menitipkan produk-produk tersebut di Toserda. Dengan demikian, produk yang dijual Toserda semakin beragam namun Willy tak perlu terlalu pusing memikirkan masalah perputaran modal. Selain membuka toko fisik, Willy pun akhirnya memutuskan untuk melirik peluang bisnis online untuk mempopulerkan beragam produk makanan pedas yang ia pasarkan.

Omset dan Perolehan Keuntungan Toserda

Selama menjalankan usahanya, boleh dikatakan bisnis tak selalu berjalan mulus. Willy sempat meraup omset 70 hingga 80 juta per bulan ketika produk keripik pedas sedang menjadi produk populer yang digandrungi masyarakat. Namun kini ketika situasi penjualan sedang stabil, Willy memperoleh omset sekitar 30 juta rupiah setiap bulan.

Untuk memperoleh banyak pelanggan dan pesanan produk, Willy tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar dari produk-produk dagangannya. Ia bahkan mengaku hanya mengantongi margin keuntungan sebesar 20% untuk rata-rata produk di Toserda. Dengan cara tersebut, Willy berharap bisa memperoleh banyak pelanggan sekaligus menjalin kerjasama yang baik dengan banyak supplier produk makanan bercitarasa pedas.

Baca juga: Keripik Tempe Mafia, Sukses dari Bisnis Tempe yang Sederhana dan Merakyat

Willy kini menjalankan Toserda dibantu dengan 4 orang karyawannya, yakni 2 karyawan offline yang bertugas melayani dan melakukan packaging pemesanan produk, 1 karyawan online yang menangani penjualan produk via online dan 1 karyawan yang menangani bidang programming. Ke depannya, Willy berharap bisa terus mengembangkan Toserda sebagai salah satu bisnis yang menyediakan produk makanan pedas kegemaran masyarakat Indonesia.

Setelah Willyhono, tentu sekarang giliran kita untuk berinovasi dan jeli melihat peluang bisnis yang menjanjikan dan memiliki prospek yang baik. Simak video berikut ini,

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “Toserda: Sukses Meraup Untung Lewat Makanan Serba Pedas”

  1. Keren Inspirasi Toserba nya…Selalu berawal dari hal sederhana hingga menjadi besar, sangat menginspirasi sekali…makasih informasinya!

    Reply
  2. bagus review nya toserda, berawal dari hal kecil dan kemudian membuka usaha bisnis kecil kecilan

    Reply

Leave a Comment