Tips Mengembangkan Startup Dari CTO Amazon Werner Vogels

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Wired.co.uk
Image dari Wired.co.uk

Sebelum memiliki sebuah perusahaan bisnis yang besar dan mumpuni, tentu yang harus dikerjakan pada awalnya adalah mendirikan dan mengembangkan #startup. Tidak mungkin sebuah perusahaan besar berdiri secara tiba-tiba begitu saja, pasti ada sebuah proses pengembangan startup sebelumnya. Begitu penting bagaimana Anda membuat sebuah dasar yang kokoh pada startup yang Anda bangun untuk kepentingan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

Salah satu tantangan terbesar dalam pendirian startup seperti yang kita ketahui adalah masalah dana. Menurut CTO Amazon Werner Vogels, di sini Anda pengembang harus memiliki peran ganda selain sebagai seorang arsitek #keuangan Anda juga harus mampu mengatur efektifitas dan efisiensi dana Anda. Secara detail, Werner Vogels menyebutkan ada empat pilar penting yang harus dipersiapkan oleh pengembang startup dalam prosesnya membangun sebuah bisnis secara efektif serta efisien.

1. Mematangkan Visi Startup

Ini harus Anda lakukan, tidak bisa tidak, sebagai sebuah bisnis yang baru mulai, Anda harus memiliki visi yang jelas dan terarah. Terlebih untuk membawa startup Anda ke dalam persaingan bisnis ke depan, sebuah visi yang jelas dan matang akan meningkatkan daya saing startup Anda.

Anda sebagai pengembang harus memiliki proyeksi ke depan akan seperti apa posisi startup Anda di masa yang akan datang. Semakin baik apabila perusahaan rintisan Anda mampu menjawab masalah yang ada di masyarakat dan bisa menjadi sebuah solusi baru bagi masyarakat modern seperti saat ini.

Artikel lain: 5 Tips Jitu Dapatkan Ide Bisnis Startup yang Potensial

2. Persiapkan Model Bisnis Startup Anda

Setelah memiliki visi yang matang, maka selanjutnya adalah bagaimana Anda menentukan model bisnis yang ingin Anda geluti. Sejak awal mula startup Anda bangun, Anda harus sudah menentukan model bisnis untuk startup Anda.

Apakah ingin Anda kembangkan menjadi sebuah bisnis dan usaha yang “sustainable” atau menjadi sebuah usaha “raksasa”. Sustainable maksudnya adalah mendirikan dan mengembangkan sebuah startup sedikit demi sedikit untuk menjaga dan memelihara stabilitasnya, dengan tujuan utama menjaga keberlangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Sedangkan usaha raksasa adalah sebuah startup yang bertujuan untuk mendapatkan pendanaan dari investor besar kelas kakap. Dan tentu saja ini akan berpotensi untuk mendominasi pasar dengan diiringi perkembangan yang progressif. Di Indonesia sendiri, menurut Vogels rata-rata startup di Indonesia adalah memilih model bisnis yang sustainable. Ini adalah sebuah langkah yang sangat bagus untuk membentuk sebuah ekosistem startup yang memadai.

3. Mengeksekusi Ide Startup

Setelah kedua persiapan di atas dirasa sudah matang, maka selanjutnya adalah bagaimana Anda melakukan eksekusi. Anda sebagai pengembang harus mampu berpikir panjang dan lebih detail. Karena eksekusi akan bersentuhan langsung dengan kemasan produk ke pada target pasar yang ditargetkan.

“Jika formulanya sudah ketemu, pengambilan keputusan setelahnya dan seterusnya bisa dilakukan dengan lebih cepat karena acuannya sudah ada,” demikian jelas dia.

Perlu Anda ketahui bahwa dalam mengeksekusi ide startup Anda, ini tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Pasti Anda akan menemukan berbagai masalah yang kadang tidak Anda prediksikan sebelumnya. Namun jangan khawatir, masalah-masalah tersebut jika Anda mampu menemukan sebuah solusi, itu akan menjadi sebuah langkah besar dan akan membuat startup Anda semakin berkembang.

Baca juga: 5 Tips Mencari Mentor Startup yang Tepat

4. Memilih Orang yang Tepat Untuk Mengembangkan Startup

Tahap selanjutnya adalah Anda harus memilih orang-orang yang memiliki talenta dan bersedia ikut dalam mengembangkan startup. Tidak bisa Anda mengerjakannya sendiri, ini terlalu berat bagi Anda. Vogels mempercayai bahwa setiap perusahaan yang sukses pasti memiliki tim kerja yang hebat. Untuk itu, Anda harus mempu memilih orang yang tepat dan perlu memikirkannya dengan matang.

Vogels menyatakan, bahwa jika keempat point di atas bisa dilakukan secara sungguh-sungguh oleh pendiri dan pengembang startup, maka resiko kegagalan bisa diminimalisir sekecil mungkin. Namun demikian, tentu ada banyak faktor yang menyebabkan kegagalan dalam membangun startup meski sudah dipersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment