advertise-scroll to continue

Tips Cerdik “Curi” Perhatian Konsumen, Dengan Strategi Competitor Positioning

Competitor Positioning
Image dari Arageek.com

Bagi siapa saja yang bergelut di dunia bisnis tentu sudah sangat paham bahwa dunia ini membutuhkan kesiapan untuk bersaing dengan beragam kompetitor yang bisa hadir setiap saat. Tak jarang para kompetitor tersebut hadir membawa kelebihan yang bahkan jauh lebih baik dari yang kita miliki. Inilah alasan mengapa dibutuhkan strategi yang tepat untuk bisa “menikung” kompetitor bisnis dengan cara yang lebih efektif.

Membahas salah satu strategi bisnis utamanya dalam menghadapi persaingan, salah satunya yakni competitor positioning. Bagi yang belum pernah mendengar tentang istilah ini, secara sederhana competitor positioning merupakan langkah untuk mengubah positioning yang telah dimiliki kompetitor agar bisa menguntungkan bagi bisnis kita.

Dengan teknik tersebut, kita bisa “mencuri” konsumen dari kompetitor tanpa harus membentuk positioning kita sendiri di mata konsumen. Selengkapnya tentang strategi competitor positioning ini, telah dirangkum pada artikel berikut.

Strategi Mengubah Pandangan Konsumen

Pada dasarnya strategi competitor positioning mengharuskan sebuah bisnis untuk faham seperti apa posisioning atau penempatan brand yang telah dibangun oleh bisnis pesaing. Setelah mengetahui positioning tersebut, kita bisa mulai berfikir adakah hal yang mungkin bisa menggoyang posisi pesaing kita agar tidak lagi dilirik oleh konsumen. Dari situ kita berusaha untuk mengubah pandangan konsumen terhadap brand yang sudah mapan, agar mau beralih pada bisnis kita.

Mungkin bagi sebagian penggiat bisnis, strategi ini terkesan negatif karena bertujuan untuk memutus loyalitas konsumen suatu brand tertentu, dan mengarahkannya pada bisnis kita. Namun tentunya jika tetap dilakukan dalam kaidah bisnis, hal ini dirasa masih sah untuk dijalankan.

Artikel lain: Mengenal Keuntungan dan Kerugian Strategi Market Follower

Beberapa Contoh Strategi Competitor Positioning

Untuk memahami bagaimana strategi ini bekerja, tentunya akan lebih mudah jika contoh nyata. Contoh pertama yakni persaingan di bidang industri farmasi yang dilakukan oleh sebuah merk obat Tylenol. Competitor positioning yang dilakukan oleh Tylenol yakni dengan memaparkan fakta mengenai efek samping penggunaan obat berbahan aspirin. Pemaparan tersebut dilakukan lewat iklan di berbagai media. Dari situ konsumen yang dulunya banyak mengkonsumsi obat Aspirin, perlahan mulai mengubah pola pikirnya dan menganggap Tylenol sebagai obat yang lebih aman.

Contoh di atas merupakan strategi pengubahan positioning sebuah brand secara langsung. Namun ada pula yang menjalankan strategi ini berdasarkan asal usul sebuah produk. Kasus nyatanya bisa kita amati dari produk minuman Vodka. Dilihat dari namanya, vodka yang berasal dari bahasa Rusia, mengisyaratkan bahwa kebanyakan produk ini dihasilkan dari negara Rusia.

Namun pada kenyataannya, negara penghasil dan juga konsumen terbesar justru berada di kawasan Amerika. Inilah yang kemudian dilirik oleh sebuah produsen minuman Vodka asli Rusia bernama Stolichnaya. Produsen Stolichnaya kemudian melakukan sejumlah promosi yang memaparkan bahwa sebenarnya Vodka lebih condong pada negara Amerika, sedangkan jika ingin mengkonsumsi vodka yang “asli” Rusia, maka Stolichnaya lah pilihannya.

Penerapan lain dari competitor positioning juga bisa dilihat dari langkah keras produsen keripik kentang Wise saat berhasil “mencaplok” pangsa pasar milik brand keripik kentang Pringless. Pringless sendiri sudah lama dikenal sebagai salah satu produsen terbesar untuk camilan keripik kentang di negara barat utamanya Amerika. Namun pada suatu ketika, Wise datang dengan melakukan kampanye promosi berisi “tuduhan” bahwa banyak bahan pembuat produk Pringless yang berasal dari bahan kimia berbahaya.

Baca juga: Melakukan Pivot Bukan Berarti Bisnis Startup Anda Gagal

Jika dilihat sekilas, di kemasan Pringless yang memang lebih banyak mencantumkan nama-nama kimiawi, akan terlihat cukup “berbahaya” bagi konsumen yang masih kurang informasi. Meski sebenarnya bahan tersebut tidaklah berbahaya, namun strategi competitor positioning yang dilakukan Wise sukses besar bahkan membuat market share Pringless turun tajam.

Jika dihubungkan dengan pergerakan bisnis dewasa ini, strategi competitor positioning bisa dibilang bakal kurang efektif mengingat sudah begitu tingginya pengetahuan konsumen terhadap informasi yang benar. Namun tetap saja strategi semacam ini masih sering ditemui, dan tak jarang juga berhasil memakan “korban”.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Tips Cerdik “Curi” Perhatian Konsumen, Dengan Strategi Competitor Positioning”

Leave a Comment