Thomas Andrews ~ Sang Seniman RMS Titanic Dari Irlandia Utara

Advertisement-Scroll to Continue
thomas andrews
Image dari Youtube.com

Lahir pada tanggal 7 Februari 1878 , Thomas Andrews yang pernah putus sekolah demi magang di sebuah perusahaan kapal milik pamannya sendiri. Kecintaanya dengan dunia perkapalan membuatnya menjadi seorang arsitek kapal yang cukup disegani.  Namanya semakin terkenal ketika ia menjadi arsitek dalam pembuatan kapal uap terbesar pada masanya yaitu RMS Titanic.

Kepintarannya dalam merancang kapal paling besar pada saat itu, membuatnya ia lupa diri dan menjadi sombong. Andrews mengatakan bahwa “Tuhan pun tidak dapat menenggelamkan kapal terbesar buatannya”. Inilah sebabnya kenapa Andrews hanya menyediakan kapal sekoci (kapal kecil untuk penyelamatan) tidak sesuai dengan jumlah penumpang.

Kapal Terbesar Dengan Tenaga Dahsyat

Kapal Titanic dirancang dengan 4 cerobong asap dan dilengkapi dengan tiga mesin besar yaitu dua mesin uap dan satu turbin Parsons dengan tekanan rendah di tengahnya. Mesin uap tersebut terdiri dari tiga ekspansi dan empat silinder bolak-balik. Dari keempat silinder, masing-masing berfungsi untuk menggerakkan baling-baling sebagai tenaga pendorong kapal.

Dirancang dengan panjang 882 feet 9 inches dan lebar 92 feet 6 inches menjadikan kapal Titanic sebagai kapal yang dielu-elukan oleh masyarakat dunia. Selain itu kapal dengan bobot berat 52.310 ton memiliki daya muat 34 feet 7 inches.

Artikel lain: 6 Wanita Luar Biasa Pelopor Lahirnya Pemrograman Komputer Digital

RMS Titanic memiliki tiga kelas penumpang dimana kelas satu merupakan kelas yang dirancang dengan penuh kemewahan serta menampung 739 dari kalangan orang-orang kaya. Sedangkan untuk kelas dua didesign untuk menampung 674 penumpang dan kelas tiga sebanyak 1.026 penumpang. Jika dijumlah totalnya, penumpang kapal Titan dari keseluruhan adalah 3.339 orang ditambah dengan para awak yang berjumlah 900 orang.

Kecepatan Tinggi yang Berujung Kematian

Atas saran salah seorang penumpang kelas satu yang cukup berpengaruh yakni John Jacob Astor IV dan merupakan seorang miliuner Amerika Serikat, kapten Edward Smith dan Thomas Andrews memutuskan untuk menambah kecepatan kapal menjadi 21,5 knot. Namun sayangnya, berniat untuk mencapai rekor kapal tercepat di dunia mengharuskan RMS Titanic menabrak bongkahan es di Samudra Atlantik pada malam hari tepatnya pada pukul 23:40 di tanggal 14 April 1912.

Andrews tidak mempercayainya bahwa kapal kokoh yang ia rancang dengan sempurna mengalami kebocoran. Kapal yang dirancang ternyata tidak siap untuk menghadapi kecelakan dan para awak kapal belum terlatih untuk melakukan evakuasi. Ditambah dengan sekoci yang tidak dapat menampung semua penumpang.

Tenggelamnya Seorang Seniman Bersama Karyanya

Sebelum tenggelamnya kapal besar ini, pegawai komunikasi nirkabel sudah mendapat peringatan bahwa terdapat bongkahan es yang mengapung pada jalur yang akan laluinya, namun peringatan ini tidak dipedulikan dan tidak sampai pada Kapten Smith. Meskipun lapisan terluar kapal dilengkapi dengan plat baja yang cukup kuat, tetap saja kapal Titanic tidak dapat menahan benturan yang cukup keras dari bongkahan es dan RMS Titanic akhirnya mengalami kebocoran.

Dalam keadaan yang sangat mengerikan, para penumpang berusaha menyelamatkan dirinya. Kapal terkuat dan terbesar pun diperkirakan akan tenggelam dalam hitungan jam. Seperti halnya pepatah Eropa mengatakan “seorang aktor harus tetap berada diatas panggung sampai tirai ditutup”. Begitu pula dengan sang seniman yang satu ini, tidak ingin meninggalkan karyanya dan tenggelam bersama kapal Titanic pada pukul 04:00.

Dikarenakan kapal sekoci tidak dapat menampung semua penumpang, kapten Smith memutuskan untuk mendahulukan penumpang perempuan dan anak-anak terlebih dahulu. Dari sekian banyak penumpang, yang hanya dapat diselamatkan sebanyak 710 penumpang saja dan sisanya sebanyak 1.517 orang tertinggal di Samudra Atlantik yang suhunya pada saat itu 28 derajat Farenheit (-2 derajat Celcius). Sebagai kapten, Smith pun tidak mau meninggalkan kapal yang ia pimpin pelayarannya melalui lintas Atlantik.

Baca juga: Matti Makkonen ~ Sang Penemu Teknologi SMS yang Jauh dari Popularitas

Pelajaran yang Dapat Diambil 

Sehebat apapun kita, janganlah membuat kita menjadi lupa diri dan sombong dengan meremahkan hal-hal yang justru sangat penting seperti kapal sekoci yang berfungsi untuk evakuasi penyelamatan. Begitu pula dengan hidup yang kita jalani, jangan sampai meremehkan hal-hal yang justru sangat berharga bagi kehidupan kita nantinya.

Sehebat apapun kita, seperti halnya kapal Titanic yang besar dan kokoh yang rangkanya dilapisi oleh besi dan baja pun dapat tenggelam jika tidak memperhatikan keselamatan.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment