advertise-scroll to continue

Ternyata Startup Entrepreneur Banyak yang Gagal Lho!

Startup-Entrepreneur-Banyak-yang-Gagal

Di era modern sekarang ini, menjadi startup entrepreneur adalah salah satu hal yang mulai digandrungi. Dengan iming-iming penghasilan yang melimpah, serta menjadi orang yang dikenal banyak orang membuat orang ingin masuk ke dunia ini. #Media sosial Facebook adalah salah satu startup yang mampu meraih kesuksesannya. Melihat bagaimana kehidupan pendirinya saat ini serta perkembangan bisnis Facebook yang terus merangkak naik, banyak orang yang ingin menjadi seperti Mark Zuckerberg.

Karena keberhasilan startup pendahulunya, maka saat ini semakin banyak saja startup yang bermunculan, bahkan bisa diibaratkan setiap harinya selalu ada startup yang lahir ke dunia. Dari semua #startup yang lahir tadi, ada sebagian yang bisa merangkan naik dengan perlahan lalu bisa menghasilkan profit yang cerah. Tidak sedikit dari startup itu yang dilirik oleh perusahaan besar dan akhirnya dibeli dengan harga yang cukup fantastis. Sayangnya tidak sedikit juga startup yang akhirnya mati karena tidak bisa bersaing dan berjuang dengan baik.

Shikhar Ghosh, seorang dosen senior di Harvard Business School pernah melakukan sebuah penelitian. Penelitian itu dilakukan dari 2000 startup, dari ke-2000 startup ini ternyata hanya 25% yang bisa bertahan dan bisa meraih kesuksesannya. Sedangkan 75% sisanya perlahan namun pasti gagal dan mati dengan sendirinya. Jadi bisa disimpulkan bahwa menjadi seorang startup entrepreneur itu tidaklah mudah. Sama sulitnya dalam membangun sebuah usaha lainnya. Maka dari itu perlu adanya trik agar perjalanan menjadi seorang pengusaha dari bisnis startup tidak termasuk ke dalam 75% bisnis startup yang mati.

Artikel lain: Apa Itu Startup? Bgmn Perkembangan Dunia Bisnis Startup di Indonesia?

Tips Menjadi Seorang Startup Entrepreneur yang Sukses

1. Harus Ada Konsep yang Bisa Diuji Coba

Sebuah ide yang sepertinya sangat brilliant belum tentu di mata konsumen itu terlihat sama. Bisa saja konsep yang menurut kita sudah sangat bagus ternyata bagi mereka biasa saja. Tidak ada yang istimewa bagi mereka ketika melihat produk yang kita miliki. Lebih buruknya lagi, produk yang kita tawarkan tidak jauh beda dengan produk-produk lainnya, atau lebih parahnya lagi produk itu tidak memenuhi keinginan mereka.

Ide yang ternyata brilliant itu hanya akan bertahan ketika kita berbicara sendiri. Jadi sebelum yakin melemparnya ke pasaranan, alangkah lebih baiknya meminta bantuan kepada konsultan bisnis profesional agar bisa mengoreksi ide kita. Setelah itu cobalah dengan memberikan sample kepada konsumen untuk mendapatkan feedback dari mereka.

2. Hindari Melakukan Perbaikan yang Tiada Akhirnya

Dalam benak kita. Jika sebuah produk gagal maka akan dilakukan sebuah perbaikan. Perbaikan secara wajar sih sah-sah saja. Perbaikan yang kurang baik itu adalah yang membuat kita merasa takut berlebihan. Maka sebelum proses peluncuran, kita melakukan perbaikan yang terus-menerus. Sehingga dengan adanya perbaikan itu proses peluncuran produk menjadi molor.

Jadi jangan sampai kita masuk ke dalam ketakutan berlebih ini. Tetapkan dengan pasti kapan tanggal produk ini diperkenalkan. Pastikan juga bahwa kita sudah menyiapkan fitur dasar dengan baik. Perbaikan ke depannya, bisa meminta feedback dari para pengguna.

3. Hindari Menjalankan Bisnis ini Sendirian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School yang dikutip dari Mashable, terdapat 39% startup yang hanya memiliki 1 founder. Memang founder merupakan orang yang paling mengetahui apa yang dia buat. Tapi tetap perlu orang lain dalam membangunnya. Dengan begitu maka tugas-tugas dapat dibagi dengan baik. Dengan pembagian tugas itu, maka pekerjaan akan semakin terfokus. Kalau beban itu ditanggung seorang diri, maka permasalah itulah yang akan membuat bisnis itu hancur secara perlahan.

4. Memanfaatkan Teknologi Masa Kini

Perkembangan teknologi masa kini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Teknologi inilah yang harusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Tentunya penggunaan teknologi ini bertujuan untuk membuat startup yang dibangun bisa dikenal banyak orang. Banyak contoh dari startup yang mampu menggunakan teknologi masa kini untuk membesarkan bisnisnya. Jika masih bingung, cermati saja startup yang ada dan temukan teknologi terkini itu. Siapa tahu teknologi itu juga bisa dimanfaatkan untuk startup yang sedang dibangun.

Baca juga: Pete Cashmore ~ Pria Bertangan Dingin yang Mengawali Kesuksesan Mashable

Di atas tadi beberapa tips untuk menjadi startup entrepreneur yang sukses. Sebenarnya masih banyak lagi tips dan cara untuk membangun startup agar tidak tumbang di tengah jalan. Intinya, jangan pernah takut untuk membangun sebuah startup karena akan selalu ada jalan untuk menjadi seorang startup entrepreneur yang sukses jika kita mau berusaha keras.

Maxmanroe

A Blogger, YouTuber, and Trader. Start getting to know Online Business since 2012 and continue to learn about internet business until now. Currently active as a content writer at Maxmanroe.com.

1 thought on “Ternyata Startup Entrepreneur Banyak yang Gagal Lho!”

Leave a Comment