advertise-scroll to continue

Soedono Salim ~ Perantau yang Sukses Merajai Dunia Bisnis

Soedono Salim
Soedono Salim aka Liem Sioe Liong

Soedono Salim – Bagi pebisnis veteran, utamanya angkatan tahun 70an, siapa yang tak kenal dengan sosok Soedono Salim atau yang lebih juga dikenal dengan nama Liem Sioe Liong? Sosok yang satu ini merupakan salah satu tokoh inspiratif di bidang bisnis. Semangat dan kerja kerasnya membuat ia merajai dunia bisnis di kawasan Indonesia bahkan Asia. Anda ingin mengetahui lebih dalam mengenai cerita hidup seorang Liem Soe Liong? Mari menyimak ulasan berikut ini.

Liem Sioe Liong lahir di Tiongkok pada tanggal 19 Juli 1916. Ia merupakan keturunan Tionghoa asli (tidak memiliki darahdari keturunan Indonesia). Sioe Liong muda saat itu tertarik dengan ajakan sang kakak, Liem Sioe Hie yang sudah terlebih dahulu merantau ke Asia Tenggara, tepatnya Indonesia.

Sang kakak yang sudah sampai dan menetap di Kudus kemudian mengirim surat untuk memberitahu Sioe Liong mengenai keadaan Indonesia yang kaya akan hasil bumi, perkebunan dan harta-harta karun yang ditimbun bangsa Eropa.

Dengan berbekal harapan akan penghidupan yang lebih baik, Sioe Liong muda nekat pergi merantau ke Indonesia dengan menaiki kapal dagang Belanda di sebuah pelabuhan kecil bernama Fukien.Perjalanan menuju Indonesia bukan tanpa halangan.Banyak penumpang kapal yang tak selamat sampai tujuan karena jarak tempuh yang memakan waktu 1 bulan serta kemungkinan badai besar yang dapat menenggelamkan kapal.

Artikel lain: Orang Terkaya di Indonesia

Kota Kudus, Awal Kehidupan Baru Bagi Soedono Salim

Sioe Liong muda akhirnya sampai ke kota Kudus setelah berlayar selama 1 bulan. Saat itu kudus merupakan salah satu kota penghasil rokok terbesar di Indonesia. Tak heran bila kota Kudus kala itu menjadi pusat industri rokok yang membutuhkan banyak pasokan tembakau dan cengkeh dalam jumlah besar. Peluang ini kemudian membuat Sioe Liong menawarkan diri untuk menjadi tim supplier cengkeh. Ia lantas dikenal sebagai seorang supplier cengkeh yang handal dan pandai memanfaatkan peluang bisnis.

Tak jarang pula ia menyelundupkan cengkeh melalui wilayah jalur Maluku, Sumatera, Sulawesi atau Singapura agar keuntungan yang diperolehnya semakin berlipat ganda. Sioe Liong dapat mengantongi keuntungan yang besar dari bisnis cengkeh. Keuntungan ini kemudian ia manfaatkan untuk membeli bahan tekstil murah dari Shanghai dan dijual kembali di Indonesia.

Kota Kudus bukan hanya menjadi tempat mencari nafkah dan penghidupan bagi seorang Liem Sioe Liong. Di kota itu pula ia mengenal seorang perempuan asal daerah Lasem. Perempuan itu bernama Lie Las Nio (Lilani). Ia merupakan keturunan keluarga berada dan sedang menuntut ilmu di sekolah Belanda Tionghoa. Sioe Liong yang jatuh hati pada Lilani kemudian memberanikan diri untuk melamar kepada orang tua Lilani.

Orang tua sang pujaan hati awalnya tak setuju karena takut putrinya akan diboyong ke Cina. Apalagi bila melihat gaya Sioe Liong yang sangat oriental. Namun akhirnya Sioe Liong dapat meyakinkan sang calon mertua dan ia mendapatkan restu untuk meminang Lilani. Pesta pernikahan yang meriah selama 12 hari menjadi salah satu bukti kesungguhan cinta Sioe Liong pada Lilani. Dari Lilani, Sioe Liong memperoleh tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan yang diberi nama Albert Salim, Andre Salim, Anthony Salim dan Mira Salim.

Artikel lain:

Masa-Masa Keemasan Sioe Liong

Seiring dengan berjalannya masa pemerintahan Order Baru, perjalanan karir Sioe Liong di bidang bisnis juga berkembang pesat. Bersama dengan ketiga rekannya, Sudwikatmono, Djuhar Sutanto (Lin Wen Chiang) dan Ibrahim Risjad, Sioe Liong mendirikan CV Waringin Kentjana. Keempat sahabat yang dikenal dengan julukan The Gank of Four ini kemudian bahu membahu membuka perusahaan tepung terigu yang diberi nama PT. Bogasari di tahun 1970 dengan modal awal yang berasal dari pinjaman pemerintah.

Bogasari merupakan sebuah perusahaan yang sangat istimewa. Selain memonopoli 2/3 pasar tepung terigu di Indonesia, Bogasari juga memiliki fasilitas pelabuhan pribadi dengan kapal-kapal raksasa pengangkut tepung terigu langsung menuju pabrik.

Selain Bogasari, Sioe Liong bersama ketiga rekannya juga mendirikan perusahaan semen yang diberi nama PT. Indocement Tunggal Perkasa. Masih ada beberapa bisnis lainnya yang sukses digawangi Sioe Liong bersama rekan-rekannya, seperti PT. Metropolitan Development yang digawangi The Gank of Four bersama dengan Ciputra serta Bank Central Asia (BCA) bersama Mochtar Riyadi.

Sioe Liong telah menjadi legenda hidup di dunia bisnis. Ia bahkan pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia dan masuk dalam daftar 100 orang terkaya di dunia. Semua asset usahanya tersebut dirangkum dibawah satu bendera kelompok perusahaan Salim Grou yang kini telah mendunia.

Runtuhnya Orde Baru

Kemunduran Soeharto sebagai presiden sekaligus salah satu pelindung bisnis Sioe Liong ternyata membawa dampak besar bagi bisnis yang telah dirintis Sioe Liong. Selain omset bisnisnya yang mengalami penurunan, rumahnya di kawasan Jakarta juga menjadi sasaran amuk massa yang mengaku sebagai pihak reformis. Karena alasan inilah akhirnya Sioe Liong yang sudah memasuki usia senja mulai melimpahkan bisnis kepada anak-anaknya dan memilih tinggal di Singapura hingga tutup usia pada 10 Juni 2012.

Baca juga: Robert Budi Hartono ~ Orang Terkaya Nomor 1 Di Indonesia

Liem Sioe Liong memang sudah dipanggil oleh Sang Pencipta, namun karya-karya dan inovasi bisnisnya akan selalu menjadi sebuah inspirasi bagi seluruh pelaku bisnis Indonesia bahkan dunia.

Maxmanroe

A Blogger, YouTuber, and Trader. Start getting to know Online Business since 2012 and continue to learn about internet business until now. Currently active as a content writer at Maxmanroe.com.

Leave a Comment