Skenario Di balik Kasus “ Beli iPhone dapat Sabun “, Persaingan  atau Saling Menguntungkan?

Advertisement - Scroll to Continue

kasus beli iphone dapat sabun

Pada artikel sebelumnya, telah kita bahas bersama mengenai fenomena kasus “ Beli iPhone dapat Sabun “ yang sempat menggegerkan jagat maya beberapa waktu belakangan. Bagi rekan-rekan yang belum tahu bisa membacanya di sini.

Nah setelah mencermati alur kronologi kasus mulai a hingga z, tak lantas membuat kasus ini terhenti dengan kata sepakat. Justru makin dalam diulas, ternyata banyak kejanggalan dari kasus unik yang satu ini. Bagaimana tidak, sang korban dari kasus ini, ternyata tak lain merupakan seorang staff berpangkat di salah satu perusahaan #e-commerce pesaing Lazada.

Praktis tuduhan black campaign lancar meluncur, beragam kecurigaan muncul dan perang opini pun tak terhindarkan. Namun lucunya, bukan antar aktor yang bermain, justru para netizen sebagai pemeran cameo-lah yang kebakaran jenggot.

Persaingan atau Saling Menguntungkan?

Secara umum, dalam kasus ini banyak pihak yang merasa sangsi apakah kasus ini terjadi secara natural atau ada bumbu rekayasa dengan berbagai tujuan. Pada artikel kali ini mari melihat kasus tersebut dengan sudut pandang yang lain, sudut pandang yang mungkin belum banyak dipakai sebelumnya.

Yang ingin saya sampaikan sebelumnya adalah artikel ini murni hanya opini dan terlepas dari fakta sebenarnya yang terjadi. Tujuannya adalah sebagai lingkar berfikir bersama dari Maxmanroe dengan pembaca setia sekalian.

Nah, come to the point, sebenarnya apa saja kejanggalan yang membuat kasus ini menjadi sangat renyah untuk diulas?

Baca juga: Inilah Kronologi Peristiwa ” Beli iPhone Dapat Sabun ” dan Perkembangannya Saat Ini

Skenario Persaingan (Skenario Umum)

Seperti diketahui bahwa pembeli iPhone 6 di Lazada yang bernama Danis Darusman tersebut saat ini berstatus juga sebagai Merchandise Manager di perusahaan Elevania. Fakta itu tentu menimbulkan tanda tanya besar, jika memang ini merupakan kejadian natural dari #jual beli online, untuk apa seorang Merchandise Manager sebuah e-commerce besar, repot-repot membeli di perusahaan e-commerce pesaing jika tidak mempunyai tujuan lain.

Di dukung fakta lain, apakah produk iPhone 6 yang dibeli via Lazada tersebut tidak dijual di Elevania? Faktanya bisa rekan-rekan tengok di sini. Yup, benar sekali, etalase Elevania ternyata juga terisi produk sejenis.

Tak hanya itu, ternyata investigasi mandiri yang dilakukan beberapa netizen justru lebih dalam lagi. Bahkan dalam sebuah laman di forum Kaskus, di sana dibahas lebih dalam tentang kejanggalan lain dari kasus ini. Inilah yang membuat pihak Elevania banyak dipojokkan oleh netizen dengan tuduhan telah melakukan kampanye hitam untuk menurunkan pamor sang pesaing.

Tidak ingin membahas terlalu dalam tentang skenario ini, saya pribadi tidak bisa menyatakan adanya tujuan bernada negatif dari pihak pembeli yakni Danis Darusman, baik sebagai pembeli pribadi terlebih sebagai pegawai Elevania.

Skenario Saling Menguntungkan

Sejenak kita lepas pemikiran tentang skenario nomor 1, karena pada skenario kedua ini kita harus membalik pola pikir kita dalam memandang kasus ini.

Kembali merujuk pada artikel sebelumnya, saat ini kasus “ beli iPhone dapat Sabun “telah berakhir damai dengan kesepakatan dan tanggung jawab Lazada yang dengan sigap segera merespon keluhan Danis serta mengganti pesanan “nyasar” tersebut.

Tak tanggung-tanggung, sebagai wujud tanggung jawab, Tania Amalia selaku PR Manager Lazada dan Sebastian Sieber selaku Chief Marketing Officer Lazada Indonesia yang turun langsung menyelesaikan masalah tersebut. Melalui konfirmasi resmi, pihak Lazada mengakui adanya kesalahan dalam rantai distribusi pesanan hingga terjadi kasus tersebut. Di pihak lain, Vice President Marketing Division Elevenia Indonesia, Madeleine Ong De Guzman ikut mengklarifikasi bahwa kasus yang terjadi semua murni terjadi secara personal tanpa menyangkutkan nama Elevania. Clear?

Lalu sekarang siapa yang diuntungkan? Jika kita jeli sebenarnya ini justru bisa menjadi hal yang menguntungkan banyak pihak. Kog bisa?

Okey, sekarang dengan pemberitaan yang telah menjadi viral, dan informasi  bahwa Lazada dengan cekatan telah menyelesaikan kasus tersebut? tentu ini menjadi poin plus bagi Lazada di mata konsumen. Karena kapanpun nanti, kasus seperti ini bisa saja terjadi dan menimpa siapa saja. Dan berkaca pada kasus ini, nama Lazada secara tidak langsung terdongkrak naik dengan profesionalitas-nya dalam penanganan masalah konsumen.

Lalu untuk Elevania? Memang secara kasat mata tak sulit menemui keuntungan yang didapat Elevania dalam kasus ini. Yang pasti dengan penjelasan bahwa kasus ini merupakan murni kesalahan Lazada dan hal tersebut di akui oleh Lazada, setidaknya hal tersebut menghapus opini black campaign yang dilakukan Elevania. Which is means, hal positif juga bagi Elevania.

Lalu siapa lagi yang diuntungkan? Tanpa disadari kasus ini juga bisa dimanfaatkan oleh pemain e-commerce lain yakni OLX yang mengunggah meme nylekit dengan tulisan “Biar Gak Beli Handphone Dapat Sabun, COD saja!”. Nah satu lagi yang meneguk untung dari kasus ini.

Baca juga: Penerapan RPP E-commerce, Menumbuh atau Membunuh?

Belum cukup? Lagi, belum lama ini kita juga digemparkan dengan rencana pemerintah menerapkan PP e-commerce. Nyatanya munculnya kasus ini juga dipandang para penggiat pemerintah sebagai momentum yang tepat untuk memaparkan manfaat dari penerapan PP tersebut. Dalam beberapa pemberitaan, disebutkan bahwa PP e-commerce yang sedang digodok saat ini sebenarnya bisa menjadi solusi untuk mengatasi kasus seperti ini.

Nah, sekarang apakah kita hanya ingin berlarut-larut dalam perdebatan negatif? atau melihat lebih luas lagi sebenarnya kasus ini bukan tentang siapa yang dirugikan, namun siapa yang berhasil mendapat keuntungan. Get Inspired!

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment