Berawal dari Hobi, Siswa SMA Berhasil Bangun Startup Produsen Drone

Advertisement - Scroll to Continue
Geroge Matus
Image dari Nvidia.com

Dalam sebuah wawancara, pemilik sekaligus pendiri dari perusahaan Microsoft, Bill Gates pernah berujar bahwa salah satu cara mudah untuk memulai usaha adalah, melihat apa yang menjadi hobi kita. Alasannya mungkin sangat sederhana. Ketika kita mencoba untuk mengembangkan usaha berdasarkan hobi, maka kita tidak akan kesulitan untuk menemukan solusi ketika masalah datang menerpa usaha kita.

Alasan lain yakni, dengan mengikuti hobi, kita tidak akan kesulitan mendapat semangat dalam menjalankan bisnis. Karena bisnis tersebut merupakan hal kita sukai. Sebagai bukti, kisah inspiratif dari seorang entrepreneur muda ini mungkin bisa menjadi contoh sempurna.

Geroge Matus, awalnya mungkin hanya seorang pemuda usia 18 tahun, yang berstatus sebagai pelajar sekolah menengah atas. Namun berkat upaya kerasnya mengembangkan hobi di bidang teknologi, kini ia justru mampu menjadi founder dari startup dengan nilai valuasi mencapai 3 juta dolar.

Startup bernama Teal tersebut, saat ini sudah memproduksi beragam perangkat pesawat kendali jauh atau yang biasa disebut dengan drone yang dipasarkan ke beberapa negara.

Fokus Berbisnis Di Usia Muda

Sudah cukup banyak artikel yang dimuat di situs ini yang menceritakan bagaimana awal mula seorang entrepreneur sukses menjajaki dunia bisnis. Sebagian dari mereka, nyatanya masih memiliki rentang usia yang sangat muda. Termasuk, Geroge Matus.

Geroge Matus tertarik dengan dunia drone sejak masih mencari pelajar. Namun dari hobinya tersebut, ia merasakan ada obsesi besar yang harus diwujudkan. Akhirnya, yang mencoba untuk mempelajari proses pembuatan drone.

Artikel lain: Kavita Shukla ~ Penemu Freshpaper, Teknologi Sederhana Anti Pembusukan Buah Dan Sayuran

Pengalaman awal Matus yakni ketika melakukan custom pada perangkat helikopter mini miliknya.

Awalnya, ia membeli sebuah helikopter dari HorizonHobby dan memodifikasinya. Senang dengan hasil yang didapat, maka Matus meng-upload video tersebut di YouTube namun diprotes oleh perusahaan yang memproduksi drone itu.

Akan tetapi, perusahaan tersebut justru menawarkan pekerjaan untuknya sebagai pilot tes secara part-time. Saat itu yang dilakukan oleh Matus adalah merancang prototype, termasuk helikopter yang bisa terbang selama dua jam dan sebuah drone yang mampu terbang lebih dari 100 mph.

“Saya membuat wish list segala hal yang saya inginkan dari sebuah drone,” katanya.

Semakin dalam mempelajari tentang dunia pembuatan drone, membuat dirinya semakin yakin untuk terus mengembangkan makanya tersebut.

Mendapat Dukungan Finansial

Bak gayung bersambut, ia mendapatkan bantuan dari Mark Harris yang merupakan salah satu donatur dari SMA tempat Matus belajar. Karena melihat bakat Matus, Mark menjadi tak segan untuk membantu mencarikan alternatif investasi bagi dirinya.

Hingga akhirnya, ia mampu menciptakan produk Drone pertamanya, Teal yang memiliki beberapa keunggulan. Dibandrol dengan harga 1299 dollar, drone tersebut mampu terbang dengan kecepatan 70 mph dan telah dilengkapi dengan fasilitas seperti kamera.

Dan hasilnya, Matus melahirkan Teal, sebuah drone yang sudah dilengkapi dengan kamera dan memiliki tiga buah kendali, yaitu command and control, follow-me mode, dan game.

Tahun lalu, ia berhasil mendapat suntikan modal sebesar 2,8 juta dollar AS, menerima 100 ribu dollar AS dari yayasan Peter Thiel. Ia ikut berkompteisi dalam tayangan BattelBots, dan membangun perusahaan yang terdiri dari 15 orang karyawan dan pekerja kontrak, yang semuanya masih pelajar SMA.

Untuk ukuran seorang pelajar, memiliki startup yang telah didukung pendanaan hingga 3 juta dolar, tentu pencapaian yang luar biasa besar.

Tidak berhenti di situ saja, Matus yakin bahwa bisnis pembuatan drone masih akan terus berkembang dalam waktu ke depan. Hal ini dibuktikan semakin besarnya minat masyarakat untuk memanfaatkan drone dalam berbagai kegiatan.

Baca juga: Taylor Rosenthal ~ Bocah 14 Tahun Tolak 399 Miliar Demi Ambisi Bisnis

Saat ini tidak hanya  digunakan sebagai pendukung hobi fotografi, drone juga bisa memiliki fungsi lain seperti pengawasan, edukasi bahkan hingga hiburan.

Matus percaya kalau drone akan memegang peranan di masa depan. Lima sampai sepuluh tahun dari sekarang, ia memprediksi kalau setiap ibu rumah tangga memiliki drone yang bisa mengawasi anak-anak serta kediaman mereka. Drone akan berperan sebagai perekam video sekaligus penjaga keamanan.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “Berawal dari Hobi, Siswa SMA Berhasil Bangun Startup Produsen Drone”

  1. Wah jadi kepingin bisa menemukan suatu yang unik kayak bisa menemukan drone.
    kira kira apa ya mas untuk motivasi bisa sampai seperti itu ….?

    Reply

Leave a Comment