Siasat Cerdas Mengatasi Perilaku Generasi Millenial Di Lingkungan Kerja

Advertisement - Scroll to Continue

Generasi Millenial

Sudah akrab dengan istilah generasi millenial?

Generasi millenial adalah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi yang lahir pada periode 1982-an hingga awal tahun 2000-an. Generasi millienial atau yang juga dikenal dengan istilah generasi Y  ini bertumbuh menjadi para pengguna #teknologi modern berkat dukungan dari perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Ketika generasi millenial yang modern mulai berbaur di lingkungan kerja, sebagian orang lain mungkin merasa kewalahan dengan perilaku generasi ini di tempat kerja. Mereka sering mengandalkan multitasking dan teknologi untuk mendukung pekerjaan. Bahkan tidak jarang generasi millenial terlibat bentrok dengan sesama rekan kerja.

Jadi sebaiknya bagaimana siasat cerdas untuk mengatasi perilaku geneari millenial?

1. Tinggalkan Peraturan Kerja yang Kuno

Ketika lingkungan kerja masih terjebak dengan peraturan lama mengenai baju kerja yang harus rapi atau jam masuk kantor yang terlalu ketat, hal ini terasa begitu menyulitkan generasi millenial. Generasi millenial yang tumbuh dan belajar menggunakan teknologi dan mengandalkan alat indera menginginkan sesuatu yang bersifat lebih dinamis dan modern.

Kita tentu bisa merenungkan kalau ide dan kemampuan kerja justru jauh lebih penting daripada membuat generasi millenial terjebak pada kebosanan dan kebuntuan ide. Tidak masalah kalau lingkungan kerja memberlakukan aturan yang lebih fleksibel mengenai sistem kerja secara remote atau kostum yang sopan namun tetap santai. Karena hal ini justru bisa membuat generasi millenial menjadi lebih leluasa dalam menjalankan bidang pekerjaan yang mereka geluti.

Artikel lain: Mengenal Manusia Generasi Y dan Cara Memaksimalkan Potensinya

2. Generasi Millenial Haus Tantangan

Jika para pendahulu kita menekuni pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka lain halnya bagi generasi millenial. Disamping mengutamakan kebutuhan hidup, ada tantangan yang ingin dipenuhi secara sempurna ketika memasuki dunia kerja. Kita bisa memahami keinginan generasi millenial yang haus akan tantangan agar mereka bisa ditempatkan pada posisi yang sesuai.

Kepandaian dan dedikasi yang dimiliki oleh generasi millenial akan semakin terasah bila kita mampu memberikan tantangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. D samping itu, generasi millenial tidak akan segan memberikan dedikasi mereka kepada bisnis yang mereka anggap mampu menjadi sarana untuk menyalurkan aspirasi secara terbuka.

3. Adanya Kesempatan untuk Menyuarakan Pendapat

Sudah bukan rahasia lagi kalau suara minoritas atau suara kaum senior di suatu bisnis atau perusahaan seringkali tidak menjadi bahan pertimbangan. Padahal belum tentu suara dari kaum minoritas atau junior tersebut tidak memiliki kualitas yang baik untuk mendukung perkembangan bisnis.

Hal seperti ini yang diinginkan oleh generasi millenial. Beberapa contoh nyata mengenai peran sang junior dalam lingkungan kerja sudah diterapkan oleh beberapa brand besar seperti Amazon dan Toyota.

#Amazon memungkinkan setiap anggota timnya untuk mempresentasikan konsep produk baru sementara Toyota mengizinkan staf di bagian perakitan untuk menghentikan proses produksi bila menemukan kendala kualitas bahan baku. Langkah yang sederhana ini menjadi suatu upaya efektif untuk menghargai keberadaan dan pendapat setiap anggota tim. Sebab ide yang brilian dan mampu memajukan suatu bisnis tidak hanya datang dari kalangan petinggi, tapi juga bisa muncul dari kesederhanaan kaum minoritas.

Baca juga: 6 Pengusaha Muda Ini Buktikan Usia Bukan Penghalang Untuk Sukses

4. Memutuskan untuk Memperbaharui Teknologi Pendukung

Ketika hari-hari sang generasi millenial dipenuhi oleh kecanggihan #gadget keren yang multifungsi, mereka pasti akan merasa tersiksa jika harus menyelesaikan pekerjaan dengan mengandalkan perangkat teknologi yang sudah usang dan kinerjanya lambat. Bukan hanya tidak user friendly, penggunaan perangkat teknologi yang ketinggalan zaman juga bisa menghambat kinerja dan kreativitas generasi millenial.

Jadi, jangan mengandalkan sifat pelit untuk menghemat pengeluaran dan memanfaatkan perangkat teknologi yang sudah usang. Karena bisnis dan kreativitas tidak pernah menunggu kita untuk berhemat. Disamping memicu kreativitas penggunanya, perangkat teknologi yang canggih juga memiliki celah keamanan yang terproteksi dengan baik untuk melindungi setiap data-data bisnis kita.

Ada banyak cara untuk menghadapi perilaku generasi millenial di lingkungan kerja. Mereka adalah sosok pekerja keras yang didukung oleh perkembangan teknologi modern. Sedikit perhatian yang ditujukan pada keinginan mereka akan membuat mereka menjadi lebih peduli dan bersemangat untuk memberikan dedikasi terbaik bagi perkembangan perusahaan atau bisnis kita.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment