Serba Serbi Harga yang Perlu Kita Cermati

Advertisement - Scroll to Continue

Serba-Serbi-HargaSalah satu hal yang paling diperhatikan oleh para pebisnis adalah bagaimana mereka menetapkan kisaran harga yang sepantasnya bagi produk atau jasa mereka. Tak heran bila para pebisnis yang memiliki banyak kompetitor di bidang yang sama cenderung memainkan strategi harga untuk menarik hati para pelanggan. Bila sudah begini, perang harga tentu saja tak dapat dihindari lagi.

Strategi harga seperti apa yang harus kita terapkan pada produk kita?

Bagi kita yang baru saja merintis bisnis, tak perlu pusing soal strategi harga. Amati dulu bagaimana peluang dan keadaan kompetitor di sekitar kita. Dengan demikian, kita bisa menentukan strategi harga mana yang paling tepat untuk produk atau jasa yang kita tawarkan. Beberapa jenis strategi harga yang bisa kita jalankan yaitu:

1. Harga Netral

Harga netral adalah strategi harga yang paling umum dan paling banyak digunakan oleh sebagian besar pebisnis. Harga netral bisa kita terapkan jika kita sudah yakin bahwa kualitas dan fitur produk atau jasa yang kita tawarkan sangat worthed dan belum dapat tersaingi oleh kompetitor lainnya. Selain itu, harga netral juga berlaku saat pasokan produk atau jasa dalam keadaan stabil dan tidak mengalami fluktuasi yang berarti.

Artikel lain: Toko Online yang Sukses Tidak Akan Bersaing Dengan Harga!

Toko kelontong adalah salah satu toko yang hampir selalu menetapkan harga netral untuk setiap produknya. Kita bisa membeli berbagai produk kebutuhan sehari-hari seperti tepung terigu, mie instan, kopi, sapu,ember atau produk lainnya dengan harga yang relatif selalu stabil.

2. Harga Penetrasi

Harga penetrasi bersifat lebih agresif bila dibandingkan dengan harga netral. Harga penetrasi bisa digunakan bila persaingan dengan para kompetitor sudah semakin ketat. Penetapan harga penetrasi yang kita lakukan bahkan mungkin bisa memicu perang harga. Karena tentunya tak ada pebisnis yang ingin kehilangan pangsa pasar. Mereka akan ikut menurunkan harga untuk menjaga loyalitas para pelanggan mereka.

Salah satu kondisi yang tepat untuk menjalankan strategi harga penetrasi adalah ketika akan membuka pasar yang baru. Harga yang rendah tentu akan mendorong pasar baru untuk tumbuh secara lebih pesat. Misalnya saja, saat pertama kali diluncurkan, produk pelembut pakaian sekali bilas bisa menerapkan harga penetrasi untuk menarik pertumbuhan pangsa pasar baru di bidang inovasi pelembut pakaian.

3. Harga Forward

Konsep harga forward sebenarnya agak mirip dengan konsep harga penetrasi. Namun harga forward lebih berorientasi pada harga di masa depan. Contoh konkretnya, bila kita membuat satu prosi produk kuliner dengan biaya Rp 10.000, kita tentu tak bisa menjualnya dengan harga di bawah Rp 10.000.

Namun ketika kita menyadari bahwa bila membuat 100 porsi akan menurunkan harga produksi menjadi Rp 6.000 per porsinya, kita tentu bisa menjual produk tersebut dengan harga diatas Rp 6.000 dengan jumlah produksi diatas 100 porsi. Ekspektasi kita adalah perolehan keuntungan setelah menjual lebih dari 100 porsi. Inilah yang disebut sebagai harga forward, dimana harga yang kita tetapkan bisa memberikan keuntungan pada waktu yang akan datang.

4. Harga Skimming

Harga skimming merupakan kebalikan dari harga penetrasi. Kita bisa mengupayakan agar pelanggan mau membayar produk dengan harga lebih saat peluncuran produk baru atau saat produksi suatu produk akan disudahi.

Contohnya, bila suatu produsen smartphone memproduksi smartphone baru, maka smartphone tersebut dapat dilepas ke pasaran dengan harga yang cukup tinggi. Harga tersebut kemudian bisa mengalami sedikit penurunan setelah beberapa waktu diluncurkan. Namun bila smartphone canggih tersebut akan disudahi produksinya dan pelanggan masih memiliki animo yang besar, maka produsen tersebut bisa menaikkan kembali harga smartphone-nya.

5. Value-based Pricing

Strategi harga yang satu ini lebih unik dibandingkan dengan strategi harga yang lain. Berapa harga yang mampu dan ingin para pelanggan bayarkan untuk mendapatkan produk atau jasa kita? Maka kita bisa menetapkan harganya pada patokan tersebut atau mungkin sedikit lebih rendah dibawahnya.

Baca juga: Fakta Tentang Bisnis Online Yang Tidak Diketahui Banyak Orang

Jadi, strategi harga yang mana yang paling tepat untuk bisnis kita? Tentukan secara cermat agar perkembangan bisnis kita bisa berjalan dengan lancar tanpa terpengaruh oleh kendala harga.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment