Siapa sih yang tak kenal dan suka dengan kuliner sate. Sate sudah menjadi menu populer di lidah masyarakat Indonesia. Tidak hanya masyarakat Indonesia, presiden Amerika Serikat Barrack Obama pun sudah mengenal dan menggemari makanan berbahan dasar daging ini. Dari banyaknya konsumen yang menggemari sate maka #peluang bisnis sate pun akan terus besar.
Apalagi saat ini seiring perkembangan dunia kuliner, menu sate yang ada saat ini pun sudah berkembang dengan beragam variasi dan wujud. Sebut saja wujud sate kelinci, sate ular dan sate-sate dengan daging hewan lainnya.
Salah satu wujud usaha sate yang ada tersebut adalah Sate Batibul Bang Firman. Dengan menghadirkan sate kambing muda, bisnis milik keluarga milik Arif Firman telah berkembang pesat dan saat ini pun telah menawarkan kemitraan pada publik. Lalu seperti apakah kisah bisnis Sate Batibul Bang Firman ini? Berkut ulasannya.
Keistimewaan Sate Batibul Bang Firman
Sate Batibul Bang Firman memang memiliki keunikan dan keistimewaan dibanding sate lainnya. Keistimewaan Sate Batibul Bang Firman sendiri adalah bahan baku yang digunakan yaitu daging kambing muda berumur di bawah tiga bulan. Daging kambing muda ini kemudian disiram bumbu dasar kecap, irisan cabai dan bawang merah.
Dari sini maka sate yang sajikan akan terasa lebih sedap dan lezat. Tidak hanya sedap dan lezat, Sate Batibul bang Firman juga menawarkan rasa sate yang gurih dan empuk. Sate Batibul sendiri dimasak setengah matang dengan proses pemotongan daging seperti dadu. Pemotongan daging Sate Batibul sendiri memiliki daya tarik tersendiri sebab dilakukan dengan menggunakan pisau terbalik dan langsung dikerjakan di depan pelanggan.
Artikel lain: Steak Ratu Konro Daeng Rahfi ~ Tawaran Kemitraan Bisnis Kuliner Khas Makasar yang Otentik
Harga jual menu Sate Batibul adalah mulai dari Rp 18.000 untuk lima tusuk dan Rp 35.000 untuk 10 tusuk. Selain menu sate, Sate Batibul Bang Firman juga menyediakan menu makanan lain seperti tahu plethok dan telor asin Brebes, sop iga kambing muda, gulai, sop tulang, tongseng khas Tegal serta minuman seperti teh poci. Untuk harga makanan berkuah sendiri seperti gulai dan sop sendiri dimulai dari Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per porsi.
Jalin Kemitraan
Usaha sate yang dijalankan sejak tahun 2010 di Tegal ini pun saat ini telah menawarkan #kemitraan. Sampai sekarang Sate Batibul telah memiliki tujuh gerai yang beroperasi dan tersebar di Solo, Kelapa Gading, Bekasi, Tebet dan sisanya ada di gerai pusat di Tegal. Pada bulan Agustus 2016 mendatang rencananya Sate Batibul akan gerai mitra lagi di Epicentrum Walk.
Jadi kemitraan yang ada ini akan berlaku pada siapa saja yang berminat. Jika Anda memang berminat menjadi mitra, ada tiga pilihan paket investasi yang ditawarkan Sate Batibul. Tiga paket kemitraan Sate Batibul Bang Firman sendiri yaitu paket senilai Rp 35 juta, Rp 70 juta dan Rp 100 juta.
Pilihan Paket Investasi Sate Batibul Bang Firman
Untuk pilihan paket investasi Rp 35 juta, mitra akan mendapat gerobak, desain interior, peralatan usaha, pelatihan karyawan, serta bumbu dasar. Sedangkan untuk paket #investasi senilai Rp 70 juta dan Rp 100 juta, mitra akan memperoleh fasilitas yang sama dengan tambahan bahan baku daging kambing mulai dari 35 kg–40 kg.
Dalam kerjasama ini sendiri pihak pusat akan membebankan biaya kerjasama untuk selamanya di luar paket investasi. Beban biaya kerjasama ini sendiri dimulai dari Rp 5 juta untuk paket investasi Rp 35 juta, Rp 10 juta untuk paket investasi Rp 70 juta dan Rp 15 juta untuk paket investasi Rp 100 juta.
Baca juga: Iga Bakar Mang Opan ~ Hadirkan Menu Kuliner Spesialis Iga Bakar dengan Harga Terjangkau
Perhitungan Usaha Kemitraan
Dalam kemitraan ini Sidik Rizal, staff kemitraan Sate Batibul menyatakan bahwa mitra bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta sebulan. Setelah dikurangi biaya operasional, maka laba bersih yang didapatkan mitra bisa mencapai Rp 10 juta. Dengan demikian maka target balik modal mitra diperkirakan hanya mencapai 14 bulan.
Lebih lanjut Sidik Rizal menyatakan bahwa dalam kemitraan ini mitra harus menyiapkan lokasi usaha minimal seluas 80 m² dengan minimal tiga orang karyawan. Kerjasama kemitraan ini sendiri akan berlangsung selama mitra membeli bahan baku ke pusat.